Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mtx98Avatar border
TS
mtx98
Fadli Zon: Korupsi Perburuk Ketimpangan
Fadli Zon: Korupsi Perburuk Ketimpangan


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Isu ketimpangan menjadi topik utama yang dibahas dalam Sidang Tahunan IPU (Inter-Parliamentary Union) ke-136 di Dhaka, Bangladesh, yang berlangsung sejak 1 hingga 5 April 2017.

DPR RI mengirimkan tujuh delegasi ke sidang IPU kali ini. Yaitu, Dr. Fadli Zon (Gerindra), Dr. Nurhayati Ali Assegaf (Demokrat), Dr. Evita Nursanty (PDI-P), Dr. Anthon Sihombing (Golkar). Kemudian Irine Yusiana Roba Putri (PDI-P), Andi Irawan Darmawan Aras (Gerindra), dan Ferry Kase (Hanura).

Ketua delegasi parlemen Indonesia, Dr. Fadli Zon, yang juga Wakil Ketua DPR RI dan Presiden Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) dalam pidatonya di sidang IPU menyampaikan, diangkatnya isu ketimpangan menunjukkan persoalan tersebut menjadi persoalan serius di tingkat global. Sebagaimana yang pernah terjadi pada dekade 1970-an.

"Tantangan ketimpangan kini memang semakin besar. Di Indonesia, misalnya, selain ketimpangan pendapatan dan pengeluaran yang angka indeksnya pernah mencapai 0,42 pada 2015, juga terdapat ketimpangan kepemilikan lahan," papar Fadli dalam acara itu.

"Menurut data BPS (2013), indeks gini tanah nasional mencapai angka 0,72. Sebagai gambaran konkret, sekitar 56 persen lahan yang ada di Indonesia hanya dikuasai oleh 2 persen elite saja. Bagi negara agraris seperti Indonesia, ketimpangan tersebut tentu saja berimplikasi buruk," lanjutnya.

Sekitar 56 persen dari penduduk pedesaan kemudian hanya bisa menjadi buruh tani, atau petani gurem. Yang berimplikasi pada angka kemiskinan di pedesaan. Sebanyak 62,75% penduduk miskin berasal dari sana, dan sebagian besarnya adalah petani.

Dijelaskan, untuk mengatasi masalah ketimpangan, Indonesia telah meningkatkan anggaran pendidikan dan kesehatan, agar orang miskin bisa mendapatkan akses yang sama terhadap dua kebutuhan vital tersebut.

Namun, upaya menangani ketimpangan tak cukup dilakukan hanya dengan menangani efeknya saja, tapi juga harus dilakukan dengan menyasar faktor penyebabnya.

Fadli menegaskan, salah satu penyebab terjadinya ketimpangan adalah korupsi. Ada banyak negara menderita karena korupsi, sebab korupsi telah meminggirkan rakyat dari proses pengambilan kebijakan yang adil dan demokratis.

Yang kemudian berakibat pada terabaikannya hak-hak dasar mereka.Takkan pernah ada kesetaraan selama masih ada korupsi.

"Itu sebabnya GOPAC selalu mengajak seluruh anggota parlemen di dunia untuk bersama-sama memerangi korupsi sebagai usaha mengatasi ketimpangan," ajak Fadli Zon.

Dalam posisi sebagai pembuat undang-undang, pengawas pemerintah, dan bagian dari pengontrol anggaran, lanjutnya, anggota parlemen memainkan peran penting dalam gerakan pemberantasan korupsi untuk mereduksi ketimpangan.

"Hanya dengan pembangunan tanpa korupsilah kesetaraan dan keadilan bisa dicapai," ia menegaskan.

http://www.tribunnews.com/internasio...uk-ketimpangan
0
2.5K
46
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.