Lima Gedung Parlemen Pernah Dibakar Karena Ambisi Berkuasa
TS
tofatofi
Lima Gedung Parlemen Pernah Dibakar Karena Ambisi Berkuasa
Gedung Parlemen merupakan bangunan yang kerap jadi sasaran amuk massa ataupun sasaran vandalisme yang tidak puas dengan kinerja pemerintahan.
Dalam sejarah, terdapat beberapa gedung parlemen di sejumlah negara yang dirusak dan dibakar massa ataupun menjadi sasaran aksi vandalisme akibat tidak puas dengan kinerja pemerintah terutama dalam kaitannya dengan pemilihan umum serta konspirasi lainnya.
Berikut beberapa gedung parlemen yang pernah jadi sasaran amuk massa.
Spoiler for 1. Gedung Parlemen Kanada:
Pada 3 Februari 1916, gedung parlemen Kanada dibakar oleh orang yang tidak dikenal. Dalam kejadian itu, sedikitnya tujuh orang tewas dan puluhan lainnya menderita luka-luka.
Hingga kini, pelaku pembakaran dan motifnya belum diketahui. Namun banyak yang meyakini hal itu dilakukan oleh tentara Jerman. Beberapa hari sebelum insiden itu, Amerika Serikat mengeluarkan peringatan bahwa Jerman merencanakan menghancurkan gedung utama di Ottawa.
Spoiler for 2. Gedung Parlemen Jerman:
Gedung parelemen Jerman yang dikenal dengan nama Reichstag, terbakar pada 27 Februari 1933. Pembakaran itu diduga dilakukan oleh Nazi yang dipimpin Adolf Hitler. Namun Nazi menampiknya dan menuduh Komunis Jerman yang melakukannya.
Hingga kini sejarah mencatat bahwa gedung yang pernah dikuasai Uni Soviet tersebut dibakar oleh Komunis.
Gedung itu dibakar setelah Hitler yang baru terpilih menjadi Kanselir Jerman, mendesak pemilihan ulang parlemen namun ditolak oleh oposisi.
Spoiler for 3. Gedung Parlemen Gabon:
Pada 31 Agustus 2016, massa yang menuding adanya kecurangan dalam pemilu presiden Gabon, membakar habis gedung parlemen negara kecil yang terletak di Afrika tengah itu. Insiden itu terjadi setelah Ali Bongo dinyatakan sebagai pemenang pemilu dari hasil pemilu yang diduga telah dicurangi.
Saat perhitungan suara nasional baru mencapai 59 persen, pemerintah menyatakan suara masuk telah mencapai 99 persen. Bongo dinyatakan sebagai pemenang dengan memperoleh 49 persen suara. Ia unggul dari Jean Ping yang mendapat 48 persen suara.
Spoiler for 4. Gedung Parlemen Canberra, Australia:
Beberapa orang yang tidak dikenal pada Juli 2016, menyiramkan cairan kimia ke Gedung Parlemen Canberra. Beruntung tidak terjadi kerusakan yang serius, hanya merusak bagian rumput gedung tersebut.
Serangan itu terjadi saat terjadi aksi protes yang menolak hasil pemilu federal di ibukota Australia tersebut.
Para penyerang menyiramkan cairan air keras ke atas rumput depan gedung yang dibuka pada 1988 hingga membentuk tulisan yang memprotes pemilu tersebut.
Spoiler for 5. Gedung Parlemen Burkina Faso:
Pada 30 Oktober 2014, ribuan warga di ibukota Ouagadougou membakar gedung pemerintahan dan parlemen Burkina Faso setelah mendengar rencana presiden Blaise Compaore akan memperpanjang masa pemerintahan sementara yang dipimpinnya. Setidaknya seorang tewas dalam aksi protes menentang Compaore tersebut dan mendesak segera diadakan pemilu.