Di sini pukul 3.42 dini hari saat aku mulai nulis thread ini.

Kalian bisa panggil aku AV. Aku adalah seorang young adult berumur 21 tahun yang sedang menyelesaikan pendidikan tingginya di Singapura. Aku berasal dari Surabaya, Indonesia, dan sejauh ini hidupku berkecukupan. Aku sendiri merupakan seorang laki-laki yang cukup berisi dan bertubuh tinggi, so, yeah...

Aku memiliki hobby anime dan video game, tetapi walaupun ini hobby yang cukup umum akhir-akhir ini, aku tidak terlalu banyak berhubungan dengan komunitas-komunitas yang ada. Aku mulai jarang ke event, dan sekalinya datang pun, aku cuma datang ke booth yang menyediakan barang incaranku, lalu balik pulang. Oh, dan aku juga suka pro-wrestling.

Akhir-akhir ini hidupku cukup bahagia. Aku akhirnya mendapatkan kekasih yang berasal dari Osaka, Jepang, dan dia kemungkinan adalah satu-satunya orang yang aku prioritaskan selain keluarga kandungku. Kita bakal sebut dia kanojo-san di thread ini. Aku juga punya sebuah blog kecil dan channel YouTube yang masih seumur jagung. Yang nonton ga banyak, but I like making contents for it.

Anyway, aku punya sebuah kebiasaan dimana apabila hidupku terlalu lancar dan bebas dari masalah, aku akan mulai jadi khawatir. Do I really deserve all of this? Dan akhirnya aku mulai menyalahkan dan membenci diri sendiri. Sebelum ada kanojo-san, aku biasanya bakal berhenti kerjain apapun yang sedang aku kerjain, lalu tiduran di kasur sampai lupa semuanya. Tapi sejak ada kanojo-san, akhirnya aku bisa cerita tentang hal ini. Dan untungnya, dia sangat-sangat pengertian, sampai di titik dimana misal aku berasa down, dia mau aku jujur dan langsung cerita aja ke dia, nggak peduli berapa sering atau betapa mendadak hal itu muncul lagi. Karena hal inilah, I'll treasure her forever.

Hal yang sama however, nggak bisa aku katakan ke lingkaran pertemananku.

Aku punya satu kelompok teman. Bisa dibilang mereka squad ku. Misal aku balik dari Singapura waktu liburan semester, kita biasa hang out bareng buat main dan lain sebagainya. Anyway, suatu hari aku mulai ngerasa kesepian dan akhirnya berlaku agak agresif ke mereka. Aku lalu mulai block mereka satu-satu, dan unfriend mereka di SNS.

Ada satu temen yang akhirnya tanya aku kenapa, dan misal dia baca thread ini, aku terima kasih banget. Kamu udah bikin aku bisa keep my sanity. Buat yang lainnya? Not so much. Mereka nggak ada yang coba reach out ke aku. Beberapa dari mereka ada yang move on dan anggep ga ada hal signifikan yang terjadi.

Yang paling sakit buat aku adalah dari beberapa "teman" yang ada di lingkaran itu, satu orang merupakan orang yang sangat aku percaya, bisa dibilang dia number one man ku, a bro. Tapi saat aku kasih dia tanda-tanda bahwa aku butuh dia, dia justru bilang aku egois, ga mau ngerti orang lain, dan lainnya. Which really broke my heart, and make me lose all hope.

Tapi yah, pada akhirnya aku baikan ke mereka walaupun setengah terpaksa juga. You see, selama masa SMA, aku merupakan orang penyendiri yang nggak punya banyak teman juga. Tapi bedanya waktu SMA, teman-temanku paham aku memang agak sakit, dan mereka memang care. (( Buat kalian yang merasa kenal aku, thanks guys, you're awesome )).

Anyway, semua kejadian itu selalu bikin aku mikir, semua ini salahku. Aku harusnya tahu diantara mereka, aku memang nggak bakal bisa fit in. Dan well, pada kenyataannya memang akhirnya aku nggak nyambung sama mereka. Banyak hal-hal yang aku nggak paham, dan akhirnya aku berasa left off. Dan disinilah akhirnya aku mulai merasa down, merasa nggak pantas untuk hidup kalau cuma sebagai beban, dan lain sebagainya.

Dan oh, kalian nggak tahu betapa seringnya aku merasa jadi beban untuk kanojo-san, apalagi di saat aku sudah berumur 21 tahun, kanojo-san sudah bekerja sebagai seorang bassist di umurnya yang masih belasan.

Well, aku nggak tahu harus ngetik apa lagi sih. Cuma yah, aku cuma pingin lihat gimana reaksi netter atas tulisanku ini.
Pukul 4.00 AM, dan akhirnya aku selesai nulis ini.