1. Iritasi Pada Kulit
Setiap pakaian pasti menyentuh kulit. Jika celana yang agan pakai kurang berkualitas, nggak nyaman dipakai, bahkan terlalu ketat tentu bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Kalau kulit pada paha terlanjur kena iritasi akibat celana jeans yang kualitasnya buruk, ditambah dengan ketatnya, maka bukan nggak mungkin kuman atau bakteri akan menyebabkan luka kulit atau penyakit kulit lainnya.

2. Paresthesia
Hal ini biasa disebut dengan istilah Meralgia paresthetica, yaitu gangguan saraf dari tulang belakang menuju paha. Gangguan saraf tersebut dapat menyebabkan kesemutan dan nyeri hingga mati rasa pada paha, pinggul, dan kaki secara keseluruhan. Gejala ini ditandai dengan gangguan saraf seperti hal yang disebutkan di atas. Untuk itu, agan perlu mengurangi penggunaan celana jeans yang terlalu ketat.

3. Kandidiasis Vulvovaginal
Kandidiasis merupakan satu penyakit yang merupakan akibat dari infeksi jamur Candida. Ketika agan merasa kulit seperti terbakar, berarti agan sedang mengalami gejalanya. Kondisi ini juga disertai dengan rasa gatal di bagian kelamin (Buat sista di bagian dalam vagina). Gejala awal timbulnya penyakit ini, si penderita akan mengalami sakit saat buang air kecil. Waah, jangan sepelekan rasa sakit saat buang air kecil ya gan!

Kalau hal ini terus dialami, maka selanjutnya akan ditemukan bercak merah dan bengkak di bagian kelamin. Hal tersebut bisa dikatakan sebagai masalah kesehatan yang merusak tubuh dan saraf.

4. Mengurangi Kesuburan
Ternyata salah satu gangguan kesuburan wanita atau dalam bahasa ilmiah dikenal dengan istilah endometriosis, diakibatkan dari penggunaan celana jeans ketat dengan frekuensi yang sering. Menurut penelitian di Inggris bukan hanya jeans ketat aja yang bisa menyebabkan masalah ini, tetapi semua jenis celana yang ketat. Namun dari semua jenis celana itu, jeans ketatlah yang paling sering menimbulkan masalah kesuburan.



Terlalu sering menggunakan celana jeans ketat juga dapat memicu sel-sel endometrium (selaput lendir dalam rahim) menjauhi rongga rahim untuk masuk ke bagian indung telur. Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan terganggunya kesehatan reproduksi.