Orang yang suka baca buku di tempat tidur disebut librocubicularist. Apa agan salah satunya? Tempat tidur memang jadi salah satu tempat favorit membaca para pecinta buku.


Biasanya seseorang yang mengalami abibliophobia ini sangat suka menimbun buku, walaupun banyak buku yang belum dibaca. Abibliophobia akan merasa sangat frustasi kalau sampai tidak punya bahan yang mau dibaca. Menurutnya, lebih baik membeli banyak buku sekaligus, karena takut kehabisan bahan bacaan tiba-tiba. Memang seorang fanatik buku sejati, nih.


Seorang bibliomaniac atau bibliomania ini bisa ketagihan membeli buku yang sama dalam berbagai versi. Biasanya bukunya tidak dibaca. Lalu, buat apa dong? Hanya buat memuaskan keinginannya saja. Salah satu tokoh bibliomaniac adalah Sir Thomas Phillipps, 1st Baronet (1792-1872) dia punya koleksi 160.000 buku dan manuskrip. Wow, banyak banget ya koleksi bukunya!

Seorang bibliomaniac akut bisa punya kebiasaan psikologis aneh. Bibliokleptomania, suka mencuri buku untuk bahan koleksinya. Bibliotaphy, suka mengubur buku untuk menyembunyikan koleksinya agar tidak diambil orang lain. Bahkan Bibliophagy, saking terobsesi dengan buku, dia tidak hanya menimbun atau membacanya, tapi juga "memakan" bukunya.

Ada dua tokoh yang tercatat dalam sejarah mengalami bibliomaniac sekaligus bibliokleptomania, yaitu Stephen Blumberg dan Reverand W.F Whitcher.


Banyak yang sering tertukar antara bibliomania dan bibliophile, tapi keduanya tidaklah sama. Bibliophile ini seorang kutu buku. Dia benar-benar mencintai buku, tapi tidak punya obsesi berlebihan atau kebiasaan aneh seperti yang dialami bibliomaniac. Biasanya seorang bibliophile hobi mengoleksi, membaca, dan merawat bukunya. Bagi para bibliophile buku adalah teman baiknya.


Bibliobibuli ini biasanya daya bacanya di atas rata-rata banget. Kalau seseorang butuh dua hari untuk menyelesaikan novel tebal, dia bisa menyelesaikannya beberapa jam saja. Jadi dalam seminggu dia sudah bisa menghabiskan banyak buku. Membaca adalah hal yang paling menyenangkan untuknya. Kapan pun ada kesempatan pasti dia membaca buku, deh. Pasti seorang bibliobibuli ini pintar dan berwawasan luas banget! Bisa disebut, seniornya kutu buku.



Bibliolatri merupakan perasaan kagum terhadap buku. Jadi, bukan cuma kagum terhadap buku saja bahkan hingga memujanya segala. ini harus dihindari ya gan.


Bibliognost merupakan istilah untuk orang yang tahu tentang suatu buku sampai hal-hal kecil, seperti daftar pustaka sampai hal-hal kecil dari setiap halaman. Istilah ini diambil dari kata biblio yang dikombinasikan dengan bahasa Yunani yang berarti “orang yang tahu”. Kalau kata pepatah “tak kenal maka tak sayang”, maka bibliognost ini pasti tipe yang sayang banget sama bukunya, makanya bisa kenal sampai hal yang terkecil.


Tsundoku adalah sebutan bagi mereka yang membeli banyak buku tapi tidak membacanya. Bagi sebagian orang, tsundoku bisa menjadi masalah. Terutama, bila menyangkut kegunaan dari memiliki begitu banyak buku sementara pemiliknya tidak pernah membacanya. Istilah Tsundoku sendiri berasal dari bahasa Jepang. Bukan Sudoku ya, kalau sudoku itu permainan angka untuk mengasah otak.

Ada seorang lelaki asal Amerika Serikat bernama, Frank Rose yang ternyata mengalami tsundoku. Parahnya, Frank memiliki sekitar 13.000 buku yang sama sekali belum dibaca. Waw, luar biasakan. Frank yang seorang pensiunan pegawai negeri ini akhirnya mendonasikan semua buku yang ia miliki tersebut untuk Arden-Dimick Library. Dan tahukah kalian? Donasi buku yang dilakukan oleh Frank adalah yang terbesar selama sejarah perpustakaan. Begitulah yang dikutip dari Los Angeles Times.







sumber