foto: lieus bersama haji lulung & anies sandi

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Tampilan baru di surat suara putaran kedua Pilkada DKI 2017 yang memperlihatkan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengenakan peci, mendapat sorotan dari Ketua Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) Lieus Sungkharisma.
Menurut Lieus, apa yang dilakukan Djarot menunjukan rasa tidak percaya diri dan kehabisan ide, dalam menarik simpati publik untuk memenangkan putaran kedua Pilkada DKI.
"Ini tanda-tanda nggak percaya diri. Iya karena awalnya dia nggak pakai. Ini Kehabisan ide, dan dia takut (kalah). Kalau percaya diri, kenapa nggak kayak dulu," kata Lieus kepada Netralnews.com, Selasa (28/3/2017).
Lieus menambahkan, jika alasan mengenakan peci karena nasionalis, harusnya hal itu dilakukan sejak awal di putaran pertama, dan dikenakan juga oleh pasangannya calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kalau alasan nasionalis bukan dilihat dari pecinya, bukan dari pakaiannya. Kalau memang alasannya nasionalis, kenapa cuma Djarot, kenapa bukan si Ahok-nya juga pakai peci," ungkapnya.
Selain itu, dia juga menyebut, jika Djarot meniru gaya berpenampilan rival mereka, pasangan calon nomor urut tiga Anies Baswedan - Sandiaga Uno, yang terkenal dengan slogan 'coblos pecinya.'
"Kenapa begitu ketakutan ketika Anies-Sandi kampanye 'coblos pecinya' dia mau nyuri-nyuri gaya berpeci. Itu luar biasa saat slogan Anies-Sandi 'coblos pecinya' itu menggetarkan," tutup Lieus.

http://www.netralnews.com/news/megapolitan/read/65054/lieus.djarot.berpeci.karena.ketakutan.dan.kehabisan.ide