Merdeka.com - Postingan inul di akun instagramnya berbuntut panjang. Dengan bangga dia mengunggah fotonya bersama Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau Ahok. Tak salah, seandainya cuma foto. Namun mantan Ratu Goyang Ngebor itu juga melemparkan sindiran pedas.

"Ada orang bersorban yang mojok dan melakukan sex skype, itu bagaimana bisa jadi panutan?" kira-kira begitu petikan postingan Inul yang langsung dijawab dengan aksi boikot Inul di media sosial.

Inul bukan artis pertama yang postingannya menuai polemik. Sudah ada pelawak Uus yang dulu dianggap menghina ulama. Uus dipecat dan kehilangan beberapa job waktu itu.

Selanjutnya ada Ernest Prakasa yang menyindir Wapres JK saat menemui ulama asal India Zakir Naik. Ernest menyebut Zakir Naik mendanai ISIS. Dia pun dikecam di media sosial. Buntutnya Ernest minta maaf. Namun PT Sido Muncul mengaku kecewa dan menghentikan iklan Tolak Angin yang dibintangi Ernest.

Advokat Peduli Ulama, Dahlia Zein melaporkan Inul ke Polda Metro Jaya karena diduga melanggar UU ITE akibat komentar pedangdut itu.

Dahlia Zein juga selama ini merupakan kuasa hukum Firza Husein. Wanita yang menjadi tersangka kasus makar dan juga sedang diperiksa polisi terkait dugaan rekaman percakapan yang beredar.

Dahlia menilai, postingan Inul merupakan bentuk penghinaan terhadap ulama.

"Penghinaan terhadap ulama yang mana fitnah-fitnah yang mereka bilang Skype sex itu loh. Kemudian jadi korban. Itu sudah menghina sekali. Makanya kami melapor ini, kami ingin supaya masyarakat menggunakan sosial media lebih hati-hati lagi. Jangan sampai terjadi penghinaan-penghinaan ulama ataupun siapapun. Itu saja," kata Dahlia saat melaporkan Inul ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/3).

Dahlia mengakui bahwa Inul dalam postingannya tidak menyebut spesifikasi nama orang yang dimaksud. Namun Dahlia tersinggung dengan tulisan ulama yang dibuat oleh Inul.

"Dia kan bilang menyatakan pakai sorban. Coba saja dibaca. Ada kata-katanya di mana dia sorban, sama wanita sambil main sex Skype. Itu saja," tambah Dahlia.

Inul dilaporkan dengan pasal 310, 311 KUHP dan UU ITE pasal 28. Advokat Peduli Ulama akui belum minta klarifikasi terhadap Inul, namun mereka ingin penjelasan Inul disampaikan saja di hadapan polisi.

"Biar klarifikasi di proses hukum saja," tutup dia.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengaku belum mendapat laporan dari Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK), terkait laporan Dahlia tersebut pada Senin (27/3) kemarin.

Sementara itu manajer Inul, Aryati, menyebut Inul memposting kata-kata itu karena kesal terhadap haters yang sering berkomentar macam-macam di akun medsos miliknya. Inul hanya melampiaskan kekesalannya, tanpa ada maksud apa-apa.

"Oh soal itu nggak apa-apa, nggak masalah, sudah biasa kok itu, biasa. Ya memang harusnya dibaca dulu postingan sebelum itu ya. Kalau keluar kata-kata seperti itu kan sebelumnya ada omongan yang nggak pantas." jelas Aryani ketika dihubungi awak media, Senin (27/3).

"Jadi sebelumnya itu justru Mbak Inul yang diserang. Makanya mungkin Mbak Inulnya sendiri nggak bisa tahan emosi. Makanya keluar kata-kata kayak gitu," kata Aryani.

Namun dia enggan berkomentar soal kelanjutan kasus ini. Dia mengaku belum terlalu paham duduk permasalahannya. [ian]