Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ma.ling.sengAvatar border
TS
ma.ling.seng
Media Asing: Indonesia Negara Muslim Tapi Gemar Makan Anjing
Banyak warga miskin yang tak mampu membeli daging sapi, sehingga daging anjing menjadi pilihan karena sangat murah.



Suara.com - Indonesia kembali disorot secara negatif oleh masyarakat serta media-media internasional, karena dinilai belum menghargai hak-hak asasi binatang.
Termutakhir, surat kabar New York Times (NYTimes) edisi Minggu (26/3/2017), memuat artikel hasil investigasi mereka terkait konsumsi daging anjing yang semakin marak di berbagai daerah Indonesia.
Padahal, dua negara Asia lain yang juga memunyai tradisi memakan daging anjing--Korea Selatan dan Tiongkok--sudah mulai mengikis hal tersebut.

Sulitnya menurunkan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap daging anjing.
Sebab, daging anjing yang sudah diolah dijual oleh banyak restoran tidak secara terang-terangan," tulis NYTimes dalam artikel berjudul "Indonesian's Taste for Dog Meat Is Growing, Even as Others Shun It".
Karena dijual secara "abu-abu", tulis NYTimes, Pemerintah Indonesia tidak memunyai data akurat mengenai jumlah anjing yang dibunuh untuk dikonsumsi per tahun.


Pemerintah tampak tidak memedulikan semakin tingginya permintaan daging anjing, karena tidak masuk jenis stok penganan nasional seperti daging babi, sapi, kambing, atau ayam.
Ironisnya, sambung NYTimes, Indonesia dihuni oleh mayoritas umat Muslim yang mengharamkan daging anjing untuk dikonsumsi seperti daging babi.
"Tapi, sejumlah pembela hak-hak binatang mengakui praktik memakan daging anjing juga berkembang di daerah-daerah Muslim Indonesia.
" Selain minat terhadap daging anjing justru berkembang, NYTimes menyoroti praktik penyembelihan binatang itu yang dikategorikan brutal.
"Satu per satu anjing dimasukkan dalam ruangan dan dipukuli di bagian kepala sehingga tak sadarkan diri.
Ketika tak sadarkan diri itulah leher mereka disembelih," tulis NYTimes berdasarkan wawancara di sejumlah daerah Indonesia.
NYTimes lantas mewawancarai Brad Anthony, Periset sekaligus analis perlindungan binatang dari Kanada yang berbasis di Singapura.
Dalam wawancara, Anthony mengungkapkan penyebab semakin maraknya warga Indonesia yang mengonsumsi daging anjing.
"Penyebab utamanya adalah kemiskinan.


Banyak warga miskin yang tak mampu membeli daging sapi, sehingga daging anjing menjadi pilihan karena sangat murah.
Mereka juga terbiasa memelihara anjing dan kucing," tuturnya.
Anthony lantas meminta pemerintah Indonesia serius mengontrol dan mengupayakan perlindungan terhadap binatang, termasuk anjing.

http://googleweblight.com/?lite_url=http://m.suara.com/news/2017/03/29/142009/media-asing-indonesia-negara-muslim-tapi-gemar-makan-anjing&lc=id-ID&s=1&m=832&host=www.google.co.id&ts=1490775869&sig=AJsQQ1DaWjOLr8jd0IKwzWIk4XtFfadogQ

#Satu lagi prestasi anak bangsa yg mendunia
Diubah oleh ma.ling.seng 29-03-2017 08:42
nona212
nona212 memberi reputasi
1
11.4K
112
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.