Haiii kawan-kawanku semua, tetap semangat dan salam kompak selalu untuk Agan dan Sista di forum Kaskus tercinta. Kita songsong hari yang cerah di pertengahan bulan Maret 2017 yang penuh kejutan ini.

Beberapa bulan terakhir ini saya dalam kondisi super galau. Galau dalam pemilihan smartphone apa yang paling sesuai dan mampu mengcover beberapa kebutuhan yang relevan dengan tuntutan pekerjaan. Di pasaran menengah ke atas (middle to high end market) beberapa brand yang menjadi market leader memiliki produk smartphone flagship atau produk unggulan/andalan. Meskipun demikian, saya merasa fitur dan tekhnologi yang ditawarkan masih begitu-begitu saja, nothing special, nothing superior, khususnya dalam bidang multimedia.

Dalam kurun waktu 5 tahun ini, saya berusaha masuk dan menekuni dunia media dan fotografi professional. Mengumpulkan banyak referensi dan portfolio sebagai bahan pengembangan diri dan kemampuan. Mulai belajar dari hasil karya tokoh lokal sampai internasional. Perkembangan (trends) fotografi saat ini sudah masuk di era digital, evolusi dan pengembangan dari era manual. Karya-karya fotografi lokal yang menjadi referensi saya adalah karya olahan Mas Kenvin Pinardy (Kenvin Pinardy Photography, Jakarta), khususnya untuk detail, dimensi dan citarasa glamour-nya. Sedangkan untuk kelas internasional saya sangat mengagumi karya Keda Z. Feng ( KEDA.Z Photography Gallery Malaysia), khususnya untuk mood dan ambience. Baru-baru ini Keda.Z berkembang dengan sangat baik, di bawah payung Amazing Group Malaysia.

Namun, di akhir tahun yang lalu, timeline di seluruh sosial media saya bergetar. Ada tokoh fenomenal leader market di pasar fotografi China yang terlihat sangat bersinar. Sails Chong, founder Studio NEXT-IMAGE group - China. Google menyebutnya sebagai China's top wedding photographer and a Hasselblad ambassador, coming from an academic background of Japanese Studies and Fine Arts. SANGAT MENARIK!! Seketika perhatian dunia fotografi tertuju ke tokoh China tersebut. Tidak dapat dipungkiri, ide, konsep, proses, seni, dan hasil karya seninya sangat fenomenal. Seketika itu juga minat dan rasa ingin tahu menggiring perhatian saya untuk lebih banyak belajar dari proses dan hasil karya fotografer tersebut.

Sepanjang pengalaman dan pengetahuan saya, dalam dunia fotografi, kemampuan diri tidak terlepas dari kemampuan dari alat penunjang yang dimiliki. Sebuah hasil karya yang bagus, akan terwujud dari mood dan kemampuan yang bagus yang dimiliki sang fotografer, ditunjang dengan kemampuan alat (gear) yang mumpuni. Satu brand yang menarik perhatian saya adalah HASSELBLAD, sebuah brand perusahaan (manufaktur) ternama dari Swedia untuk medium format digital dan kamera, lensa, dan peralatan fotografi lainnya. Dan ambassador untuk brand tersebut adalah Sails Chong, fotografer idola saya.

Waktu terus berjalan. Masih dalam suasana galau dan bimbang tentang pemilihan smartphone idaman, saya sangat beruntung menemukan thread undangan event di forum Kaskus regional Yogyakarta, berjudul [eRYe-Event] Regional Visit Moto Z to KASKUS Regional Yogyakarta, hari Sabtu tanggal 11 Maret 2017. Mangapa demikian? Karena dalam event ini saya diperkenankan untuk berkenalan dan sekaligus mencoba smartphone flagship, andalan produk Lenovo dengan brand Moto Z, satu-satunya smartphone mutakhir yang memiliki modul kamera Hasselblad True Zoom. Amazing!! Dan di akhir acara boleh ikut bertempur mengikuti lomba penulisan review untuk produk fenomenal tersebut.

Datang dengan semangat full dan antusias sebelum acara dimulai pukul 17.30 di Grand Tjokro Hotel Yogyakarta, saya mempersiapkan diri dan hadir mengikuti event Regional Visit Moto Z to KASKUS Regional Yogyakarta. Melakukan registrasi ulang, menyapa rekan-rekan kaskuser, RL dan officer. Sudah nggak sabar langsung menuju booth product testing and review.



Di meja ini tersedia smartphone fenomenal Moto Z untuk dicoba (test and review). Tersedia pula modul andalan untuk dicoba dan diaplikasikan, antara lain Modul JBL Speaker (Soundboost), Modul Insta-Share Projector, dan Modul Hasselblad True Zoom Camera.


Menyentuh, berkenalan dan mencoba smartphone Moto Z ini, memang memberikan pengalaman yang berbeda, belum termasuk dengan penawaran sensasi baru setelah modul dipasang. Sebuah kesempatan berharga bisa hadir dan berada di depan meja booth product testing and review ini, modul Hasselblad True Zoom Camera ada di hadapan saya dan siap untuk diaplikasikan ke smartphone fenomenal Moto Z.



Kesan pertama yang saya rasakan ketika menyentuh smartphone ini adalah elegan, menawan, kuat, tampil beda dan berkelas. Tampilan mewah sasis alumunium berkelas bahan pesawat (Aircraft-grade aluminum) dengan Corning Gorilla Glass sebagai pelindung layar 5.5” Amoled Quad HD design. Bodinya compact dan sangat tipis, ketebalan hanya 5,19 mm dan berat 136 gram. Kamera built-in (depan 5 MP dengan bukaan diafragma f/2.2 dan belakang 13 MP dengan bukaan diafragma f/1.8) menjanjikan hasil gambar yang jernih dengan fitur laser autofocus dan optical image stabilization. Untuk menu rekam video, Moto Z mampu merekam pada 1080p (60 fps) dan 4K (30 fps). Tersedia fitur smartphone terkini Fingerprint Reader dan Turbo Power Charging. Smartphone ini bisa digunakan sampai dengan 7 jam hanya dengan charging battery selama 15 menit. Prosesor yang dibenamkan pun tidak diragukan lagi, Blazing fast Qualcomm Snapdragon 820 processor dengan CPU yang support sampai dengan 1.8GHz. Memory (RAM) 4GB LPDDR4 dan Storage (ROM) 64 GB, yang bisa diekspansi dengan memory eksternal microSD Card sampai dengan ukuran 2 TB. Mengenai OS nya, sudah update dan siap pakai, menggunakan built in OS Android 6.0.1 Marshmallow. Sejenak saya tertegun, ini smartphone atau HP atau pc atau laptop yaa, spesifikasi hardwarenya gahar banget. Ditambah lagi dengan fitur Water Protection (Water repellent nano-coating) kita tidak perlu resah dikala harus dekat dengan percikan air, smartphone kita tetap aman. Fitur water protection ini pernah saya coba pada test and review generasi Moto by Lenovo sebelumnya yaitu, Moto E3 Power, keren sekali.

Di bagian belakang, Moto Z ini berbalut material kaca, untuk perlindungan dan keindahan (tampak bening dan bersih) di bagian belakang smartphone. Tertanam pin dibagian bawah, sebagai penghubung antara smartphone dengan perangkat moduler atau yang disebut MotoMods. Berdasarkan keterangan yang saya peroleh di event ini, setiap tahun akan ada 10 mods atau modul baru yang akan dikembangkan dan diperkenalkan sebagai pelengkap kecanggihan smartphone Moto Z ini. Luar biasa, Moto Z menjanjikan kemungkinan dan kemudahan yang tidak terbatas untuk fungsi dan penggunaan smartphone di masa mendatang.

Sejenak perhatian saya tertuju pada box bergradasi biru di tengah meja bertuliskan : HASSELBLAD True Zoom. Ini dia modul yang saya nantikan. Modul kamera mewah dan branded Hasselblad True Zoom yang bisa diaplikasikan pada smartphone Moto Z. Karena modul dengan penawaran fitur impian inilah yang membuat saya penasaran, tanpa berlama-lama langsung saya coba untuk diaplikasikan, test, dan analisis.

Compact design, ringkas,dan nyaman dalam genggaman. Sangat ringan, dengan berat hanya 145 gram. Tetap ringkas dan tampak elegant meski telah disatukan dengan ponsel. Rubber grip pada handel kanan membuat Moto Z dan modul Hasselblad True Zoom handy dan nyaman dipegang. Grip berdekatan dengan tombol shutter, aman untuk memotret dengan 1 tangan sekalipun. Sangat mudah untuk dipelajari dan diaplikasikan kegunaannya.

Analisis saya mengenai produk modul Hasselblad ini adalah, luar biasa!! Belum pernah saya merasakan pengalaman pengambilan gambar dan ber-smartphone dengan hasil dan detail yang begitu memukau. Dibandingkan dengan kelas kamera mirror-less sekalipun, noise pada hasil foto mirror-less masih sering terlihat. Untuk mengkompensasi pencahayaan, bukaan diafragmanya modul ini ada pada range f/3.5-6.5, range selayaknya lensa wide standart dan premium pada brand kamera DSLR. Zoom yang cepat dan halus, mirip seri USM (ultrasonik motor) pada lensa kamera premium, mampu melakukan 10x optical zoom / 4x digital zoom (25-250 mm). Perbandingan lensa standart DSLR ada pada range 18-55mm. Untuk kelas range, modul Hasselblad True Zoom ini bisa dikategorikan pada rensa all-round (sapu-jagad), wide oke, tele zoom dan macro juga oke. Ditambah lagi dengan tersedianya fitur image stabilization (OIS), untuk kompensasi getaran pada saat pengambilan gambar. Ketika saya coba untuk mengambil gambar jauh dengan zoom-in sampai dengan 10x optical zoom, foto yang dihasilkan tetap detail, dan resolusi (ukuran gambar) tidak berkurang. Jadi sejauh apapun objek yang kita target, tidak perlu risau dalam melakukan optical zoom-in, karena detail akan tetap bertahan sejauh kita bisa melakukan pemotretan dengan fokus yang akurat.

Mode pengambilan gambar bisa di set dalam beberapa pilihan, yaitu mode photo, panorama, video, professional, night landscape, night portrait, sports, day landscape, dan backlight portrait. Mode capture terkini yang biasa kita temui pada tombol kiri atas kamera DSLR. Untuk pemilihan titik fokus, tersedia pilihan manual focus (select focus ROI) dan focus lock. Mode pemilihan fokus ini sangat penting, karena melalui mode ini, kita bisa menentukan di bagian detail manakah yang kita arah. Point of interest dan focus of interest merupakan prinsip yang sangat penting dalam dunia fotografi.

Satu fitur yang membuat saya terkagum-kagum malam ini, modul Hasselblad ini menawarkan fitur mode Pro. Yaitu mode focus, white balance, shutter speed, ISO, exposure. Fitur ini merupakan fitur manual dan sudah merupakan kewajiban pengetahuan dalam dunia fotografi pada level yang lebih tinggi. Pemahaman dan pengetahuan tentang white balance sangat diperlukan, dan layak untuk dipelajari. Contohnya pada kasus pengambilan gambar atau foto dengan objek manusia. Terkadang warna kulit tidak sesuai dengan yang kita kehendaki, karena pengaruh situasi pencahayaan yang tidak stabil atau mempengaruhi objek foto. Dengan mode pengaturan white balance ini, maka gambar bisa kita arahkan sesuai dengan yang kita kehendaki, termasuk untuk mewujudkan nuansa (warna) lingkungan sekitar, apakah akan terkesan lebih kuning glamour, atau natural sebagaimana yang terlihat oleh selayaknya indera penglihatan.

Dari informasi yang saya peroleh pada talkshow event ini, modul kamera Hasselblad support untuk menghasilkan file dalam format RAW. File tersebut merupakan file murni hasil sensor kamera, dan akan lebih mudah untuk diolah secara digital dengan beberapa software yang biasa kita pakai. Pengambilan gambar RAW juga sering saya lakukan untuk berjaga-jaga 'mengamankan' hasil foto. Di lapangan dalam kondisi setting tempat yang extrim (misal kondisi panas terik atau hujan) kita tidak memiliki banyak waktu untuk menganalisis hasil foto saat itu juga melalui display preview kamera. Dengan menyimpan file dalam format RAW, kita tetap bisa melakukan beberapa penyesuaian pada tahap olah digital setelah sesi pemotretan selesai. Melalui fitur format RAW ini, kita akan mendapatkan kualitas, pencahayaan dan ambience hasil foto dengan level yang maksimal, disisi lain tetap memperhatikan aspek fleksibilitas dan kontrol dalam proses pemotretan.

Memperhatikan detail hasil foto yang terkompensasi dengan baik antara bagian gelap dan terang, zoom-in by pixel pada hasil, ternyata komposisi pembentukan pixel disusun dengan sangat halus. Hal ini bisa diwujudkan karena modul Hasselblad memiliki sensor BSI CMOS berukuran 1/2.3 inci dengan resolusi sebesar 12 megapiksel, dan ukuran piksel sangat rapat 1.55 nu m atau 0.00155 mm. Pengaturan ISO bisa diset hingga level 3200. Untuk rekan-rekan yang tidak menghendaki pengaturan manual, modul bisa juga di setting pada mode ISO otomatis. Saya coba mengambil gambar dengan setting high ISO, noise pada gambar terlihat sangat halus dan terkompensasi dengan baik. Modul ini membuat kamera Moto Z berkemampuan dan berkualitas di atas kamera ponsel dan kamera digital pada umumnya.

Untuk penggemar fotografi macro ataupun candid, lensa tele sangatlah diperlukan. Fitur macro yang disediakan modul ini adalah 5 cm @1x - 1.5 m @10x. Lensa pada range diatas 200mm akan menghasilkan gambar dengan latar belakang jauh yang blur atau bokeh. Cukup memberi nuansa indah, mengisolasi objek yang detail dengan background yang enak dilihat. Menurut pendapat saya, dengan modul Hasselblad pada range tele 200 sampai 250mm, pengambilan gambar dengan objek jauh bisa dilakukan tanpa takut gambar pecah. Detail dan dimensi objek akan terbentuk dengan baik karena resolusi gambar tidak berkurang. Diakumulasi dengan bokeh isolasi pada latar belakang jauh, menghasilkan output yang sedap untuk dinikmati. Karena detail dan noise yang terbentuk pada modul kamera ini, sangat halus.

Pada kondisi sekitar yang kurang pencahayaan (low-light) modul Hasselblad ini menyediakan fitur Xenon Flash. Lampu tambahan yang menjanjikan hasil terang dan merata pada situasi minim pencahayaan. Pengalaman tersendiri penggunaan kamera pada smartphone juga dijanjikan oleh fitur modul ini, karena tersedia mode pengambilan gambar eksklusif dan integrasi Google Photo. Bisa membagikan (share) foto dengan teman dan keluarga di saat kita masih dalam situasi pemotretan (real and actual live photo), sekaligus fasilitas online automatic back-up, karena melalui storage Cloud, dijanjikan kapasitas unlimited melalui Google Photos. Something new for us, with better experiences, isn't it?

Bagi penggemar videografi, modul Hasselblad dan Moto Z inipun menjanjikan pengalaman dan sensasi yang berbeda. Tersedia fitur video stabilization (EIS), dan mampu merekam gambar bergerak berkualitas 1080p Full HD @ 30 fps dalam format MPEG4, format universal dan paling fleksibel dalam dunia videografi. Sedangkan opsi 1080p @ 60 fps tersedia pada kamera utama Moto Z, jika modul tidak dipasang atau dilepas. Terdapat dua buah mikrofon built in pada modul agar menghasilkan kualitas audio yang lebih baik. Berdasarkan pengalaman saya, 30 frame per detik sudah sangat cukup untuk diterapkan pada rekaman video. Terlalu banyak frame, konsekuensinya adalah file akan semakin besar ukuran dan bebannya. Bisa dibuktikan, di akhir penulisan report dan review ini akan saya persembahkan liputan video event untuk rekan-rekan semua, dengan pengambilan dan pengolahan video pada format 30 fps, sudah sangat layak untuk dipublikasikan di server sosial media.

Tidak dapat dipungkiri bahwa slogan Moto Z Ultra-thin design, with unlimited possibilities memang tidak terbantahkan. Hati siapa tidak akan terpikat melihat desain smartphone yang tipis menawan, dengan kemudahan dan fasilitas yang tidak terbatas. Moto Z dan MotoMods mampu mentransformasi fungsi smartphone sampai pada level kemampuan yang tidak terbatas. Semakin gak sabar untuk bisa menggenggam, memiliki, dan didukung oleh smartphone generasi razor masa depan ini. Karena saya yakin, Moto Z dan modul Hasselblad True Zoom Camera ini akan mampu mengcover kebutuhan fotografi saya di masa mendatang, sekaligus meningkatkan kualitas dan mobilitas saya dalam dunia fotografi. Size does matter, Moto Z dan modul Hasselblad True Zoom Camera menjanjikan kemudahan, mobilitas dan kualitas yang berkelas. Fitur yang tidak akan mampu dipenuhi oleh brand-brand smartphone manapun, karena kemampuan Moto Z dan MotoMods akan terus ditingkatkan dan dilengkapi sesuai dengan permintaan dan pengembangan produk untuk masa yang akan datang.

Persembahan saya untuk kawan-kawanku kaskuser, saya susunkan cinematic clip Event Regional Visit Moto Z to KASKUS Regional Yogyakarta berikut ini :

Oya kawan-kawan kaskuserku semua, simak juga reportase timeline dokumentasi saya untuk event keren Regional Visit Moto Z di bawah ini :


Demikian product review dan event report ini saya susun, saya persembahkan sepenuhnya untuk Moto Indonesia dan Kaskus Regional Yogyakarta sebagai penyelenggara event Regional Visit Moto Z to Kaskus Regional Yogyakarta, dan sebagai pemenuhan syarat penulisan Thread Review Competition di Forum Kaskus Regional Yogyakarta. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, dan salam kompak selalu. Terimakasih.