Quote:
Quote:
Merdeka.com - Hari ini suasana di Bali, hening dan sunyi. Kecuali petugas keamanan adat yang disebut Pecalang. Mereka tetap memantau keamanan di lingkungan masing-masing saat pelaksanaan Nyepi, Selasa 28 Maret.
Menariknya di wilayah Desa Banyupoh, Grogak, Kabupaten Buleleng, para Pecalang ditemani Banser Nahdlatul Ulama. Mereka menjaga wilayah itu bersama-sama. Mereka terlihat akur dan akrab, banser dan pecalang mengelilingi desa.
Ketua Pecalang Desa Banyu Poh, Anak Agung Rai Susila mengatakan, pada perayaan Nyepi tahun ini banser dan pecalang bersama-sama menjaga keamanan desa.
Quote:
Quote:
"Di sini toleransi antar umat beragama sangat tinggi. Ketika kami punya hajatan warga muslim dari Banser NU juga terlibat mengamankan acara begitu juga sebaliknya," ujarnya.
Dia menjelaskan, sikap saling toleran ini sudah terbangun sejak 30 tahun silam. "Di sini kami sudah hidup rukun dan damai, tidak pernah ada cekcok," terangnya.
Informasi yang didapat, saat pelaksanaan Nyepi tahun ini, beberapa pemuda masjid di sejumlah wilayah di Bali dilibatkan serta menjaga lingkungan bersama Pecalang. Bahkan, mereka juga mengenakan pakaian khas Pecalang namun tetap mengenakan peci.
Quote:
Quote:
Memaknai hari Nyepi, Demikian Mangku Widya di Denpasar Selatan, menyebut banyak yang salah penafsiran mengartikan Hari Raya artinya Kemeriahan.
"Ya tergantung harinya, harinya Galungan ya hari kemenangan. Patut dirayakan, arti raya bukan perayaan. Hari itu Waktu, Raya itu Semesta luas atau alam dan Nyepi itu Sepi. Jadi Hari Raya Nyepi, adalah Saat ini waktunya alam semesta ini Sepi," ungkapnya. [lia]
rukun