Siantar, hetanews.com - Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Siantar, M Masril melalui Kasi Intelejen, Hary Palar mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya hukum banding terkait vonis 4 tahun terhadap terdakwa korupsi parkir tepi jalan sebesar Rp 1 miliar, Pancasila Sibarani.

Vonis dinilai lebih rendah dari tuntutan 7 tahun Jaksa Penuntut Umum (JPU). Menurut Hary hakim mendakwa mantan Direktur CV Siantar itu dengan pasal 3 ayat 1 jo Pasal 18 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

"Pasal yang kami terapkan pasal 2, tapi hakim terapkan pasal 3. Begitupun kami punya waktu 7 hari setelah putusan," jelas Hary, Kamis (24/3/2017).

Selain pidana penjara, Pancasila juga dikenakan denda sebesar Rp 50 juta subsider 2 bulan kurungan serta uang pengganti Rp 1.1.500.000.

"Apabila (uang pengganti) tidak diganti, uang pengganti ditukar dengan hukuman 1 tahun penjara," tambahnya.

Di sisi lain lanjut Hary, Pancasila seperti tak terima usai pembacaan vonis oleh majelis hakim yang diketuai, Sri Wahyuni pada sidang yang digelar Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (24/3/2017)..

"Marah dia (Pancasila Sibarani) sidang tadi. Gak tau kenapa. Saya kurang tau dia," tambah Hary.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pancasila Sibarani emosi karena hanya di denda 50 juta atau kurungan 1 tahun doank, menurunkan reputasi saja, jadi dianggap kere oleh sejawat preman ormas se SUMUT

Welcome to negeri sejuta parkir preman