Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tinyladyAvatar border
TS
tinylady
Ini Dia Pasangan Nyata yang Jadi Inspirasi Beauty & The Beast


Kalo Agan Sista familiar dengan animasi musikalnya Disney, film karya Jean Cocteau, atau tayangan TV di akhir 80-an yang diperankan Linda Hamilton dan Ron Perlman, ini tuh bukti kalo cerita Beauty and the Beast adalah dongeng sepanjang masa. Film musikal yang diperankan Emma Watson sebagai Belle dan Dan Steven sebagai the Beast bahkan hadir saat ini tahun 2017 --- dengan kata lain, sudah jelas kalo cerita ini terus hidup dalam imajinasi kita sampai sekarang.



Supaya pengetahuan kita makin luas dengan cerita Beauty and the Beast ini, mari kita cek kisah karakter Beauty and the Beast yang sesungguhnya ada di dunia nyata dan menginspirasi Gabrielle-Suzanne Barbot de Villeneuve pada tahun 1740.

Sebagaimana yang diberitakan media theportalist.com, cerita ini dimulai pada pertengahan abad ke-16 di Prancis, pada malam pemahkotaan Raja Henry II. Menurut riset yang dipimpin oleh Smithsonian Channel dalam program dokumenter "The Real Beauty and the Beast," Raja Henry dihadiahi dengan kado yang tidak biasa saat pesta meriah di malam hari tersebut. Hadiahnya berupa: seorang 'monster' di dalam kandang.

Setelah diinvestigasi oleh dokter dan orang berpendidikan, ternyata monster berbulu di seluruh wajahnya tersebut bukan binatang atau pria dewasa, melainkan anak laki-laki kecil. Wajahnya ditumbuhi bulu-bulu dan badannya ditutupi rambut lebat yang lembut dan berwarna gelap.
Anak ini diambil dari rumahnya di Kepulauan Canary, dan disebut bernama Pedro Gonzales. Dokter mengobservasi Pedro semalaman dan menemukan bahwa anak laki-laki ini adalah korban malpraktik. Pedro ditemuka Henry pada saat Ia berumur 10 tahun.

Sekarang, diketahui bahwa pertumbuhan bulu lebat pada tubuhnya bernama hypertrichosis (bahasa Latin untuk "terlalu banyak rambut"), sebuah kondisi genetik bawaan yang langka. Meskipun hypertrichosis lebih dimengerti pada tahun ini ketimbang di masa lalu, kondisi ini sangat sulit diidentifikasi oleh dokter pada masa kini karena kurangnya studi yang mempelajari. Menurut dermatologis Sarah K. Taylor Medscape, "Sejak abad pertengahan, kira-kira ada 50 orang memiliki bawaan genetik seperti ini, dan, menurut informasi saat ini, sekitar 34 kasus yang berhasil didokumentasi pada literatur."



Di abad ke-16, orang-orang raksasa, orang kerdil, dan lainnya yang mempunya fisik yang berbeda dari biasanya dilihat sebagai benda berharga yang diperjualbelikan yang menjadi simbol status kekayaan seseorang yang memilikinya. Mereka dilihat sebagai komoditi ketimbang manusia. Kelangkaan pada kondisi Pedro ini membuatnya jadi hadiah yang berharga bagi sang raja. Pedro pun diberi nama baru, nama latin yaitu Petrus Gonsalvus dan sebagai eksperimen, Henry II memastikan Petrus memiliki pendidikan tinggi selayaknya pria bangsawan.Selanjutnya, Petrus bahkan memiliki jabatan di pengadilan.

Gonsalvus merupakan orang pertama yang terdokumentasi mengalami sindrom ini di daratan Eropa.

Kemudian Henry II meninggal pada tahun 1559, dan jandanya, Catherine de Medici, akhirnya menjadi wali Gonzalvus. Catherine de Medici memutuskan bahwa Petrus harus menikah, untuk melihat apakah gennya bisa diwariskan. Medici memilihkan seorang wanita yang bernama serupa Catherine juga, untuk menikah dengan Gonzalvus. Petrus diketahui berumur pertengahan 20 saat itu.

Gonsalvus, seperti para pria lainnya yang hidup di abad ke-16, dia belum pernah bertemu dan bertatap muka dengan sang pengantin wanita. Ketika pintu gereja terbuka dan Gonsalvus membalikan badan untuk melihat sang pengantin wanitanya, dia pun kaget dan tercekat. Dia melihat pengantinnya, Catherine, tampak takut, horor, dan bergetar seperti melihat seorang monster.

Namun, Catherine berhasil mengontrol ketakutan dan rasa ngerinya. Dia melanjutkan langkahnya dan menikahi pengantin prianya yang serupa monster tersebut.

Seiring waktu, Catherine benar-benar jatuh cinta dengan sang suami yang tidak dia kenal sebelumnya.

Catherine jatuh cinta karena keberanian dan sifat penyayang dalam diri Gonsvalvus.



Setahun setelah pernikahannya, Catherine melahirkan anak laki-laki yang sama sekali tidak mewarisi rambut lebat pada tubuh. Anak kedua juga tidak mewarisi genetik rambut tersebut. Namun, anak ketiga dan keempat ternyata mewarisi rambut pada tubuh. Kemudian mereka menambah anak lagi sehingga total ada tujuh anak. Empat di antaranya mewarisi gen hypertrichosis, bahkan setidaknya satu dari cucu mereka juga memiliki gen tersebut.

Penulis original Beauty and the Beast, Gabrielle-Suzanne de Villeneuve, asal Perancis, menulis kisah Gonsvalvus dan Catherine, dengan tajuk berbahasa Perancis La Belle et la Bete tahun 1740.

Sebagaimana dilansir kompas.com, Gonsvalvus lahir pada tahun 1537 di Tenerife, Spanyol. Kondisi mutasi genetik yang langka ini pada zaman dahulu di sebut dengan istilah werewolf syndrome.

Diubah oleh tinylady 23-03-2017 16:56
0
3.6K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.