Ferdinandea, Pulau yang Muncul dan Hilang Berkali-kali
TS
andrianusho
Ferdinandea, Pulau yang Muncul dan Hilang Berkali-kali
Via gentedimarenews.it
Pada abad ke-19, sebuah pulau secara tiba-tiba muncul di Laut Mediterania. Pulau yang luasnya tak seberapa itu pun menjadi rebutan oleh beberapa kerajaan. Namun anehnya, setelah beberapa bulan di tahun yang sama sejak kemunculannya, pulau tersebut pun lenyap tak tersisa, yang secara otomatis menghentikan perseteruan antara kerajaan-kerajaan tersebut.
Mengapa pulau tersebut bisa tiba-tiba muncul dan lenyap begitu cepat? Berikut kisah selengkapnya.
Berawal dari Bencana Alam
Spoiler for :
Via amusingplanet.com
Tanggal 28 Juni 1831, gempa bumi hebat menghantam pesisir barat Pulau Sisilia di Laut Mediterania. Seorang pelaut merasakan guncangannya dan mengira kapalnya menabrak beting (timbunan pasir atau endapan lumpur di muara sungai atau di laut).
Selama berhari-hari setelahnya, perairan di lepas pantai Sisilia terus bergejolak. Ikan mati mengambang di permukaan. Udara berbau sulfur, dan batu apung tersapu ke pantai.
Pada tanggal 10 Juli, Giovanni Corrao, kapten kapal Napoli, Teresina, sedang berlayar di Laut Mediterania sewaktu ia melihat suatu pemandangan yang menakjubkan—sebuah pilar dan asap raksasa yang membubung hingga 20 meter di atas permukaan laut. Suara gaduh seperti guntur juga terdengar.
Via giovanniboaga.blogspot.com
Ferdinand II dari Kerajaan Dua Sisiliamemerintahkan kapal perang Etna agar menyelidiki hal ini. Berita tentang berbagai kejadian ini juga terdengar di Malta, yang pada waktu itu dikuasai Inggris. Tidak mau kalah, Sir Henry Hotham, laksamana madya Inggris di Malta, juga mengirimkan kapal-kapal untuk menentukan posisi tepatnya di peta navigasi, dan untuk mengadakan pengamatan lain tentang sifat dari fenomena ini.
Via antoniorandazzo.it
Sebuah Pulau Muncul
Spoiler for :
Via artuk.org
Tak lama setelah itu, pada tanggal 19 Juli 1831, sebuah pulau muncul di kawasan antara Sisilia dan pesisir Afrika—dilahirkan oleh letusan sebuah gunung berapi bawah laut. Sewaktu Charles Swinburne, komandan kapal layar Inggris, Rapid, sedang mengitari ujung barat Sisilia, ia melihat sesuatu yang mirip seperti tiang asap atau uap yang sangat putih yang tinggi dan tidak rata di tengah laut.
Via amusingplanet.com
Swinburne langsung mengarahkan kapalnya ke sana. Seraya malam tiba, berkas-berkas cahaya terang berpadu dengan asap itu, yang tetap kelihatan dengan jelas bahkan di bawah cahaya bulan. Letusan-letusan api merah terang muncul di tengahnya. Pada waktu fajar, sewaktu asap itu sedikit menghilang, ia bisa melihat sebuah bukit kecil berwarna gelap beberapa meter di atas permukaan laut.
Via amusingplanet.com
Sebulan kemudian, pulau tersebut menininggi hingga kira-kira 65 meter di atas permukaan laut dan kelilingnya sekitar tiga setengah kilometer. Peristiwa ini menimbulkan sensasi terbesar di kepulauan tersebut, dan banyak orang datang ke tempat itu. Di antaranya adalah Profesor Friedrich Hoffmann, seorang geolog asal Prusia, yang kebetulan sedang melakukan penelitian di Sisilia. Hoffmann datang hingga sedekat satu kilometer ke pulau itu dan bisa melihatnya dengan sangat jelas. Namun, karena mengkhawatirkan kemungkinan adanya bahaya, Hoffmann menolak untuk mendarat.
Via amusingplanet.com
Namun Kapten Humphrey Senhouse tidak sekhawatir itu, dan konon, pada tanggal 2 Agustus, ia mendarat di pulau tersebut lalu menancapkan bendera Kerajaan Inggris di sana. Ia menamainya Pulau Graham, untuk menghormati Sir James Graham, Menteri Angkatan Laut Inggris. Untuk itu Inggris-lah yang dikabarkan sebagai yang pertama kali mengklaim pulau tersebut.
Catania University, di Sisilia, mempercayakan penelitian pulau itu kepada Carlo Gemellaro, profesor sejarah alam. Ia menamainya Ferdinandea, seperti nama Ferdinand II. Ferdinand, yang tidak peduli dengan berita tentang bendera yang telah berkibar di pulau itu, menyatakan secara resmi bahwa pulau itu adalah bagian dari kerajaannya, meski terletak di luar perairan teritorial Sisilia.
Peminat yang terakhir adalah Prancis. Geolog Constant Prévost menamai pulau ini Julia, karena pulau ini muncul pada bulan Juli. Tak ketinggalan, ia juga memancangkan bendera negerinya di pulau kecil itu.
Via gentedimarenews.it
Menghilangnya Pulau Graham/Ferdinandea/Julia
Spoiler for :
Via thedabbler.co.uk
Selama berbulan-bulan, konflik berkecamuk antar-kerajaan yang memperebutkan pulau yang mempunyai banyak nama tersebut. Tiap kerajaan mengumumkan rencana membangun resor di pantainya. Namun, di antara mereka tak ada yang memerhatikan bahwa pulau itu perlahan-lahan tenggelam.
Material vulkanik yang membentuk pulau tersebut ternyata begitu lembut sehingga tak bisa menahan efek dari gelombang laut, sehingga laut mengikisnya. Pada akhirnya, tanggal 17 Desember 1831, pulau itu telah benar-benar menghilang ke bawah laut dan konflik pun berakhir begitu saja.
Via amusingplanet.com
Ternyata dalam sejarahnya pun pulau ini memang telah beberapa kali muncul dan menghilang. Pulau ini pertama kali dilaporkan muncul pada abad ke-tiga SM. Dan sejak saat itu, telah muncul dan menghilang sebanyak empat atau lima kali.
Pada tahun 2000 saja, aktivitas seismik di sekitar daerah tersebut menyebabkan vulkanologis berspekulasi bahwa gunung bawah laut mungkin akan membuat pulau itu muncul kembali. Untuk mencegah kembali terjadinya konflik, Italia bergerak cepat.
Negara tersebut mengirimkan tim penyelamat untuk menanam bendera Sisilia di tempat yang diperkirakan akan menjadi pulau baru. Selain itu, sebuah plakat juga ditempel dengan tulisan 'Ini sebidang tanah yang disebut Ferdinandea. Milik Italia, selalu dan selamanya.'