Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fabian1960Avatar border
TS
fabian1960
Orang Terkaya David Rockefeller Meninggal Dunia di Usia 101 Tahun


David Rockefeller, orang kaya dan filantropis terkenal yang namanya sangat dikaitkan dengan sistem kapitalisme Amerika, meninggal dunia hari Senin (20/3) dalam usia 101 tahun.

Rockefeller, mantan Kepala Chase Manhattan Bank itu adalah cucu terakhir pendiri perusahaan minyak Amerika, Standard Oil, John D. Rockefeller.

Sepanjang hidupnya, David Rockefeller memperkuat nama keluarganya dengan mendukung kapitalisme global yang berpusat di Amerika, tapi juga memastikan bahwa tidak ada rakyat yang harus dirugikan.

“Kapitalisme Amerika telah membawa keuntungan bagi banyak orang dibanding sistem manapun dalam sejarah, katanya. Tapi sistem itu harus dijalankan se-efisien dan sejujur mungkin," tambahnya.

David Rockefeller juga sangat mengecam kawan-kawannya yang kaya yang berusaha menghindari pembayaran pajak, dan memastikan bahwa kekayaan keluarganya digunakan untuk tujuan-tujuan amal, termasuk pendanaan kesenian dan mendukung usaha pelestarian alam. [ii] -Dari voaindonesia.com

NEW YORK - Di Amerika Serikat, keluarga Rockefeller bukan keluarga sembarangan. Keluarga ini merupakan salah satu keluarga paling kuat dalam sejarah Negeri Paman Sam, karena mereka menguasai bidang industri, perbankan, politik, dan tentu saja minyak. Awal abad 19, John Davison Rockefeller dan saudaranya William mendirikan Standard Oil, cikal bakal ExxonMobil.

Business Insider, Senin (20/3/2017) menulis pada ulang tahun ke 100, David menghibahkan 1.000 ekar tanah atau setara dengan 404,68 hektare tanah untuk negara bagian Maine. Tanah hibah tersebut ditujukan untuk pembangunan taman nasional.

Meski memiliki kekayaan dan pengaruh, namun David berbeda dengan abangnya Nelson Aldrich Rockefeller. David tidak pernah mencari jabatan publik, sementara sang abang pernah menjabat Gubernur New York dan kemudian menjadi Wakil Presiden ke-41 tahun 1974-1977 di era Presiden Gerald Ford. Abangnya yang lain, Winthrop Rockefeller pernah menjadi Gubernur Arkansas di tahun 1967.

Bisnis David yang terkenal adalah mendapatkan proyek pembangunan World Trade Center (WTC) pada 1946. Sehabis Perang Dunia II, David dengan meminjam uang ayahnya USD8,5 juta, membeli kawasan East River di New York dan mendirikan menara kembar WTC, sebagai pusat bisnis dan perusahaan-perusahaan AS di New York.



Business Insider, Senin (20/3/2017) menulis pada ulang tahun ke 100, David menghibahkan 1.000 ekar tanah atau setara dengan 404,68 hektare tanah untuk negara bagian Maine. Tanah hibah tersebut ditujukan untuk pembangunan taman nasional.

Meski memiliki kekayaan dan pengaruh, namun David berbeda dengan abangnya Nelson Aldrich Rockefeller. David tidak pernah mencari jabatan publik, sementara sang abang pernah menjabat Gubernur New York dan kemudian menjadi Wakil Presiden ke-41 tahun 1974-1977 di era Presiden Gerald Ford. Abangnya yang lain, Winthrop Rockefeller pernah menjadi Gubernur Arkansas di tahun 1967.

Bisnis David yang terkenal adalah mendapatkan proyek pembangunan World Trade Center (WTC) pada 1946. Sehabis Perang Dunia II, David dengan meminjam uang ayahnya USD8,5 juta, membeli kawasan East River di New York dan mendirikan menara kembar WTC, sebagai pusat bisnis dan perusahaan-perusahaan AS di New York.

Kehidupan bisnis David bermula setelah lulus dari Universitas Harvard pada 1936. Empat tahun kemudian, ia menerima gelar doktor bidang ekonomi dari Universitas Chicago. Perang Dunia II membawanya ikut bertugas di Angkatan Darat. Setelah perang usai, ia bekerja dari bawah di Chase Bank dan menduduki kursi presiden direktur pada 1961.

Delapan tahun kemudian, David menjadi chairman dan chief executive officer untuk Chase Manhattan Bank dan pensiun tahun 1981 pada usia 65 setelah berkarier selama 35 tahun.

Dalam perannya sebagai negarawan bisnis, David kerap membantu ekonomi negara-negara dunia ketiga, dengan menyisihkan uangnya. Namun David selalu menolak secara terbuka bantuan yang diberikan, termasuk berapa banyak pajak yang dia bayarkan. Pada 2015, majalah Forbes memperkirakan kekayaannya mencapai USD3 miliar atau setara Rp39,8 triliun.

Selama hidupnya, David telah berkunjung ke 100 negara di dunia, bahkan kunjungannya kerap disamakan dengan kunjungan seorang kepala negara. Di bahwa kendalinya, Chase Bank--sekarang JP Morgan Chase & Co--menjadi bank pertama Amerika Serikat yang membuka kantor di Uni Soviet dan China pada 1974, termasuk yang membuka kantor pertama di Timur Tengah, tepatnya Mesir setelah Krisis Suez pada 1956.

Di bidang seni, David Rockefeller merupakan pendiri dan donatur Museum of Modern Art di New York. Koleksi seni pribadinya di sana ditaksir mencapai USD500 juta. Sejak 1980, ia mulai aktif di bidang filantropi dengan menjual landmark Rockefeller Center ke investor Jepang, meski akhirnya ia membeli kembali properti tersebut.

Atas kegiatannya di bidang filantropi, Pemerintah Amerika Serikat menganugerahi David Rockefeller dengan Presidential Medal of Freedom, kehormatan tertinggi AS untuk warga sipil pada 1998. David yang menikah pada 1940, meninggalkan enam orang anak dan tentunya harta berlimpah. -Dari eksbis.sindonews.com



REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Juru bicara Rockefeller Brothers Fund mengatakan miliarder David Rockefeller meninggal dunia di usia 101 tahun pada Senin (20/3) pagi waktu setempat. Penyebab kematiannya diduga karena gagal jantung.

Sebagai cucu dari John D Rockefeller, David Rockefeller lahir dari keluarga yang sangat kaya raya. Dia adalah anak bungsu dari lima anak dari John D Rockefeller Jr. Kakeknya merupakan pendiri perusahaan minyak Standard Oil sekaligus miliarder pertama di Amerika Serikat.

Menurut Forbes, kekayaan David Rockefeller mencapai 3,3 miliar dolar AS sampai saat kematiannya. Jumlah kekayaan yang fantastis tersebut membuat dia menjadi orang tua terkaya di dunia.

Menurut juru bicara keluarga Rockefeller, Fraser P Seitel, David Rockefeller meninggal saat tidur pada Senin (20/3) pagi di rumahnya di Poncantico Hills, New York, Amerika Serikat. Penyebab kematiannya karena gagal jantung kongestif.

"Barbara dan saya sangat sedih mendengar bahwa teman baik kami, David Rockefeller telah pergi dari bumi yang baik ini," kata mantan Presiden AS, George HW Bush menyampaikan belasungkawanya.

Menurutnya, banyak yang tahu David Rockefeller adalah dermawan yang sangat murah hati. Kebaikannya sangat banyak.

Sebagaimana dilansir dari CNN Money pada Selasa (21/3), David Rockefeller pensiun pada tahun 1980 sebagai CEO dan Pimpinan Chase Manhattan Bank setelah hampir hampir 35 tahun berkiprah di bank. Tapi, dia terkenal karena kegiatan amalnya yang sangat banyak.

Dia menyumbangkan sekitar 2 miliar dolar AS untuk berbagai lembaga. Lembaga-lembaga yang mendapat sumbangan darinya di antaranya, Universitas Rockefeller, Universitas Harvard, Museum Seni Modern, Rockefeller Brothers Fund dan Dewan Hubungan Luar Negeri.

David Rockefeller juga mendirikan Komisi Trilateral, sebuah organisasi yang dirancang untuk meningkatkan kerja sama antara negara-negara Amerika Utara, Eropa Barat dan Jepang.

Pada perayaan ulang tahunnya yang ke-100 pada 2015. David Rockefeller menyumbangkan lebih dari 1.022 hektare tanah miliknya di Seal Harbor, Maine. Tanah tersebut diberikan kepada Mount Desert Island Land dan Garden Preserve.

David Rockefeller adalah cucu terakhir dari John D Rockefeller yang masih hidup sampai usia ke-101 tahun. Kakeknya mendirikan Kerajaan bisnis Standard Oil, sekarang sudah mencakup perusahaan Exxon Mobil (XOM) dan Chevron (CVX).

Banyak anggota keluarga Rockefeller tertarik ke dunia politik daripada dunia bisnis. Saudara David Rockefeller, Nelson pernah menjabat sebagai gubernur New York.

Saudaranya yang lain, Winthrop, menjabat sebagai gubernur Arkansas. David Rockefeller juga memiliki keponakan, Jay Rockefeller yang menjabat sebagai senator AS dari West Virginia.

David Rockefeller lulus dari Harvard pada tahun 1936 dan menerima gelar doktor di bidang ekonomi dari University of Chicago pada tahun 1940. Dia kemudian bertugas sebagai tentara pada Perang Dunia II sebelum bekerja di Chase Bank, yang kemudian menjadi JP Morgan Chase.

Di bawah kepemimpinannya, Chase adalah bank AS pertama yang membuka kantor cabang di Uni Soviet dan Cina. Pada 1974, Chase Bank juga membuka kantor perwakilan di Mesir setelah krisis Suez tahun 1956. Dia juga merupakan tokoh dibalik berdirinya gedung ke World Trade Center di New York City. -Dari republika.co.id
0
28.3K
230
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.