Sebelum manusia datang, Gurun Sahara adalah Green Sahara
TS
kangjati
Sebelum manusia datang, Gurun Sahara adalah Green Sahara
Quote:
Spoiler for Gurun Sahara:
Aktivitas manusia disebut berperan penting dalam mengubah Sahara dari kawasan nan hijau menjadi gurun pasir kering seperti terlihat pada foto ini.
Hallo gan!
Yuk kita bersantai sebentar di thread ane sambil baca-baca sedikit tentang sebuah tempat yang saat ini bernama Gurun Sahara. Pasalnya tempat tandus ini menjadi sedemikian rupa karena aktivitas manusia gan! karena penelitian membuktikan bahwa dulu tempat ini adalah Green Sahara alias hijau dan punya curah hujan yang tinggi.
Kira-kira apasih yang dilakuin manusia sampai-sampai tempat yang hijau bisa jadi gurun kaya gini?
Ayo kita simak gan!
Quote:
Spoiler for Green Sahara:
Mendengar nama Gurun Sahara, gambaran yang muncul dalam pikiran sebagian besar dari kita adalah sebuah gurun pasir tandus yang panas dan kering. Namun percayakah Anda kalau sekitar 10 ribu tahun lalu Sahara adalah dataran hijau yang memiliki sejumlah danau?
Perubahan itu telah lama menjadi bahan penelitian para ahli untuk menentukan titik kritis dari perubahan iklim dan ekologi di Bumi.
David Wright, seorang ahli arkeologi dari Seoul National University, baru-baru ini mengungkap hasil penelitiannya yang menyimpulkan bahwa manusia berperan penting dalam mengubah Sahara yang hijau menjadi gurun pasir nan kering seperti saat ini.
Spoiler for Sahara in past:
Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya membawa perubahan sistem ekologi, termasuk menurunnya curah hujan.
Hipotesis penelitian Wright ini berbeda dari berbagai hasil penelitian sebelumnya yang lebih mengarah pada perubahan orbit Bumi atau vegetasi alam sebagai pendorong utama terbentuknya Gurun Sahara.
"Di Asia Timur, sudah lama diyakini mengenai teori bagaimana populasi Neolitik mengubah lanskap begitu mendalam sehingga musim hujan berhenti menghampiri area tersebut," kata Wright dikutip dari Phys.org(14/3).
Spoiler for Green Sahara into Desert:
Bukti perubahan ekologi dan iklim yang disebabkan oleh manusia telah didokumentasikan di Eropa, Amerika Utara, dan Selandia Baru. Wright merasa skenario serupa juga bisa diterapkan pada Sahara.
Untuk menguji hipotesisnya, Wright mengulas bukti arkeologi yang mendokumentasikan penampakan pertama dari para penggembala di wilayah Sahara. Kemudian ia membandingkannya dengan catatan yang menunjukkan penyebaran vegetasi semak belukar. Sebuah indikator pergeseran ekologi ke kondisi seperti gurun.
Hasilnya, menurut Wright, menguatkan hipotesisnya tersebut.
Dimulai sekitar 8 ribu tahun yang lalu di daerah sekitar Sungai Nil, masyarakat penggembala muncul dan menyebar ke arah barat. Dalam setiap kasus, pada saat yang bersamaan terjadi peningkatan vegetasi semak belukar. Pertumbuhan tren pertanian ternyata berdampak parah pada ekologi di kawasan itu.
Hilangnya vegetasi akibat kegiatan beternak, meningkatkan albedo (jumlah sinar matahari yang memantulkan permukaan bumi) dari tanah. Akibatnya udara semakin hangat dan kemudian memengaruhi kondisi atmosfer sehingga curah hujan menurun.
Quote:
Dokumentasi tentang bagaimana Sahara terbentuk menjadi gurun.
Musim hujan yang terus menurun menyebabkan terjadinya penggurunan dan hilangnya tanaman.
Wright percaya bahwa kekayaan informasi tersembunyi di bawah permukaan gurun itu sendiri.
"Ada danau di mana-mana di Sahara saat ini, dan mereka memiliki catatan mengenai perubahan vegetasi," kata Wright. "Kita perlu menelusuri ke bagian dalam gurun, bekas tempat danau pada masa lampau untuk mendapatkan catatan vegetasi, melihat arkeologi, dan melihat apa yang orang lakukan di sana."
Spoiler for Sahara Regions:
Sahara saat ini menjadi padang pasir terluas di dunia. Ia menempati wilayah 9.400.000 km persegi dan menjadi bagian dari 11 negara Afrika, yaitu Eritrea, Mesir, Sudan, Chad, Niger, Mali, Mauritania, Maroko, Aljazair, Libya, dan Tunisia. Bagian terbesar masuk ke wilayah Libya dan Aljazair. Demikian menurut keterangan di situs Quora.
Curah hujan rata-rata di sana bervariasi. Sebagian besar gurun menerima curah hujan kurang dari 20 milimeter setiap tahun.
Kembali ke sekitar 11.000 tahun lalu, cuaca di sana sangatlah berbeda.
"10 kali lebih basah dari saat ini," kata Jessica Tierneydari University of Arizona, paleoklimatolog yang mengukur curah hujan periode terakhir 'Green Sahara' dengan menganalisis sedimen laut yang diambil di lepas pantai Afrika Barat.
Spoiler for Lake Megafezzan:
Danau Megafezzan pernah menggenangi sebagian wilayah Sahara kurang lebih 200.000 tahun silam. Ketika itu curah hujan di sana masih tinggi.
Periode waktu tersebut bertepatan dengan migrasinya manusia ke daerah Sahara. Mereka membawa gaya hidup bertani dan beternak.
Temuan-temuan baru ini bisa memberi kita wawasan yang lebih dalam mengenai bagaimana kita akan mengatasi perubahan iklim skala besar pada masa depan.
Mengingat sekitar seperenam dari penduduk duniahidup di sekitar padang pasir, penelitian yang menggambarkan hubungan manusia dengan ekosistem basah dan kering menjadi hal penting.
Siapa tahu suatu hari nanti manusia bisa menemukan cara untuk membuat gurun-gurun tersebut, termasuk Sahara, menjadi hijau kembali.
Jadi Sahara yang sekarang menjadi gurun terluas ini ternyata pernah hijau dan jadi salah satu tempat yang banyak binatang gan! tapi seiring berjalannya waktu dan perubahan iklim, tempat ini mengalami evolusi. agan mau main kesana? bawa kulkas gan sama jenset nya jangan lupa.
sekian dari ane semoga bermanfaat ya gan!
Quote:
Buat liat infografik lengkapnya seperti yang di gambar bisa liat disini gan
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng deh