IMRA untuk Pengembangan Industri Kelinci Indonesia

Saat ini ternak kelinci mulai berkembang baik, dari data statistik Dinas Peternakan, populasi kelinci pada tahun 2009 baru ada 834.608 ekor, namun pada tahun 2010 telah terjadi peningkatan sebesar 7,6% menjadi 898.075 ekor. Sementara konstribusi daging kelinci untuk kebutuhan daging nasional baru menyumbang 0,0046% dari kebutuhan daging nasional sebesar 2,18 juta ton. Permintaan pasar yang cukup signifikan namun belum ditopang dengan produksi yang memadai, menjadi kendala untuk daging kelinci dikenal secara luas oleh masyarakat. Beberapa kendala yang dihadapi industri kelinci Indonesia untuk berkembang, meliputi:

Belum adanya pusat pembibitan baik pedaging maupun hias
Sifat pemeliharaan masih bersifat tradisional dan individual dengan yang modal kecil menjadikannya sulit berkembang
Pengetahuan produksi dan pemasaran yang kurang memadai
Kurangnya promosi penganekaragaman produk serta produk turunan kelinci.

*source: Ditjenak 2011 | Data 2012 : estimasi



dengan konsep yang unik dan menguntungkan, Anda tidak perlu memiliki lahan, mendalami ilmu beternak kelinci serta tidak perlu menhabiskan banyak waktu untuk merawatnya, bahkan secara live* anda dapat dengan langsung memantau perkembangan investasi ternak kelinci anda lewat system komputerisasi IMRA Indonesia.

Coba bayangkan, ketika lebih banyak kelinci yang bisa dikembangbiakan?

Tentu akan lebih mendorong terbangunnya sektor ini sebagai industri dan akan lebih banyak stok kelinci indukan berkualitas dibutuhkan
Akan lebih banyak daging dan makanan kelinci diproduksi
Akan lebih banyak permintaan kandang, perlengkapan, tempat makan dan peralatan lainnya, yang pastinya akan memunculkan potensi pasar lebih luas

Juga akan lebih banyak penelitian dilakukan untuk kelinci, lalu akan menaikkan minat dan ketertarikan pemerintah, akademisi, industri dan elemen penting lainnya untuk ikut terlibat. Pada akhirnya akan lebih banyak keuntungan didapatkan bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Dan yang terpenting, keuntungan yang paling besar akan dirasakan mereka yang membangun industri ini pertama kali.

Market Guarantee

Kami telah mengikat kerjasama dengan beberapa perusahaan dan distributor untuk menjamin pemasaran produk

Safety Investment

Semua Kerjasama di Notariskan,

Didukung tenaga profesional, “PT IMRA Indonesia“ optimis mampu untuk menjadi korporasi dan pioneer dalam mendirikan 1st Indonesian Commercial Meat Rabbit Farming, IMRA memiliki benchmark dan parameter produksi untuk memastikan produksi sesuai dengan yang diinginkan plus kondisi financial atas investasi anda dapat anda monitor secara langsung* lewat sistem komputerisasi IMRA Indonesia
Adapun contoh Investment Summary adalah sebagai berikut :
Investment Summary
Jumlah Indukan Betina : 10 ekor (Tahun 1)
Jumlah Indukan Jantan : 2 ekor (Tahun 1)
Jumlah anakan/kelahiran : 6 ekor
Jumlah kelahiran/tahun : 6 kali
Replacement Rate/tahun : 20-30% (untuk indukan baru maupun pengganti yang mati)
Asumsi harga daging/kg : Rp. 53.000
Bobot karkas/ekor : 1.2 kg/ekor
Profit Sharing untuk Investor : 60%
Lama Investasi : 5 tahun
Profit Sharing Investor tahun 1 ditahan (tidak dibagikan) untuk biaya operasional tahun ke 2.
Proforma untuk Profit Margin tahun 3, 4 & 5 diestimasi 61% dari estimasi cash income.



[YOUTUBE][youtube]-OPacQwgv8k#at[/youtube]

contact: 082122388634
email : eizo.riko@gmail.com
cash flow :buka gan...
company profile :[URL="http://www.4*shared.com/office/BXHYHBJa/COMPANY_PROFILE.html"]company profile[/URL]


Bersama ini sy nyatakan investasi di IMRA telah di tutup
terima kasih.....