fulbrightAvatar border
TS
fulbright
Hindari Perang Dagang dengan Amerika Serikat, China Desak Perundingan


BEIJING - Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan bahwa Beijing tidak ingin melihat adanya perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) dan mendesak perundingan kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan. Seperti diketahui hubungan dagang China dan AS semakin memanas, setelah Donald Trump duduk di kursi persiden negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

"Kami tidak ingin terjadi perang dagang antara kedua negara (China-AS). Hal ini tidak lantas membuat perdagangan menjadi adil. Kami pihak China tidak peduli gangguan yang terjadi dalam hubungan ini, diharapkan semuanya berjalan ke arah positif," ucap Li saat konferensi pers saat menggelar pertemuan tahunan parlemen China, Rabu (15/3/2017).

Kebijakan proteksionis Trump serta penunjukkan beberapa tokoh dalam kabinet yang banyak kontra dengan perdagangan China, memunculkan isu bakal terjadinya perang dagang antara kedua. Bahkan Trump pernah menyatakan bakal membatasi produk dari China di Amerika dengan menerapkan pajak tinggi bagi negeri berjuluk Tirai Bambu itu

Menanggapi hal tersebut China dikabarkan telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi perang dagang melawan AS. Sebagai pemegang terbesar kedua surat utang AS, China kabarnya akan menggunakannya sebagai alat melawan Amerika. Meski begitu Li Keqiang menanggapi bahwa China tidak ingin terlibat peperangan dagang dengan AS.

"Kita mungkin memiliki metode statistik yang berbeda, tapi saya percaya apa pun perbedaan-perbedaan yang ada. Kita masih dapat duduk bersama dan berbicara satu dengan yang lain hingga bekerja sama untuk menemukan solusi," sambung Li.

Sementara itu media AS telah mengumumkan bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping dijadwalkan bakal bertemu di Florida, bulan depan. Di sisi lain Trump pernah menyerang China dengan berbagai isu, mulai dari perdagangan Laut China Selatan ketika China dianggap kurang berperan untuk mengekang program nuklir Korea Utara.

Lebih lanjut Li juga menegaskan dalam sambutannya bahwa hubunga China-AS didasarkan kepatuhan terhadap kebijakan "satu Cina", di mana Washington mengakui posisi China hanya satu China, dimana Taiwan adalah bagiannya. "Kebijakan 'Satu China' tidak akan goyah, meskipun keadaan berubah. Hal ini tidak akan dilupakan," tandasnya.

GOD BLESS AMERICA

ini china kok gegayaan mau lawan amerika ya emoticon-Big Grin

urusin dulu tuh polusi udara, urusin dulu tuh beraknya, urusin dulu tuh buta huruf emoticon-Big Grin

sebelahblog
anasabila
nona212
nona212 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
10.7K
132
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79KThread10.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.