Demo petani dan masyarakat Kendeng Jawa Tengah menolak keberadaan Pabrik PT Semen Indonesia masih berlangsung hingga sore ini. Sambil melantunkan shalawat, mereka bergantian menyampaikan aspirasi.

Seorang bapak (50), salah satu peserta aksi cor kaki mengatakan, aspirasi mereka sudah disampaikan kepada DPRD Jawa Tengah namun respon para wakil rakyat tersebut masih jauh dari yang mereka harapkan.

“Kami sudah melayangkan surat kepada Dewan Perwakilan Daerah Jawa Tengah dan baru satu yang menanggapi aspirasi kami. Kami disini juga ingin bertanya, kemana partai yang katanya partainya wong cilik, yang katanya membela wong cilik, kemana mereka?,” tanyanya.

“Kami ini wong cilik yang mestinya diayomi bukan dibuat susah. Justru Gubernur kami yang dari partai wong cilik menyakiti hati kami warga kendeng,” sergahnya.

“Alam itu untuk dijaga bukan dirusak, mata pencaharian kami akan hilang, alam di mana kami tinggal akan rusak,” lirihnya.

Perlu diketahui, pada bulan Oktober 2016 Mahkamah Agung memenangkan gugatan petani pegunungan Kendeng. Kemenangan itu membuat izin lingkungan buatan Gubernur Jawa Tengah asal PDIP Ganjar Pranowo, dicabut.

Namun pada bulan Februari 2017 Ganjar kembali menerbitkan izin lingkungan pendirian pabrik semen PTSI.

[URL=http://www.swaS E N S O R2017/03/15/demo-tolak-pabrik-semen-kemana-partai-yang-katanya-membela-wong-cilik/?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter]sumber[/URL]




Jangan mau dibohongi pakai jargon partai wong cilik. Akhirnya jadi korban kelicikan