RILIS.ID, Jakarta— Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto diduga terlibat dalam kasus korupsi e-KTP. Novanto disebut Jaksa Penuntut Umum KPK menerima 11 persen dari Rp2,3 triliun anggaran e-KTP yang dibagi-bagi.

Santernya kabar Novanto terlibat di kasus tersebut memunculkan isu akan adanya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di internal Partai Golkar. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham membantah adanya permintaan Munaslub di internal Golkar.

“Gak ada (Munaslub), saya jamin 1.000 persen, tidak ada itu,” ungkap Idrus Marham ditemui rilis.id di Komplek Parlemen DPR RI, Jakarta, Senin (13/3/2017).

Idrus menegaskan kesolidan partainya tidak akan goyah hanya karena dugaan keterlibatan Novanto di korupsi e-KTP. Sebab, menurut Idrus, Golkar tidak bergantung pada satu sosok, tapi pada sistem.

Internal Golkar, ucap Idrus, saat ini sangat solid. Terlebih, kader-kader Golkar percaya dengan kepemimpinan Novanto saat ini.

Selain itu, papar Idrus, partainya punya pengalaman konflik yang panjang sebelumnya, sehingga partai ini tidak ingin mengulangi ada konflik berkepanjangan lagi.

“Kenapa tidak ada (Munaslub, red)? Karena kita semua sudah pengalaman sebelumnya,” ujarnya.

Idrus pun mempertanyakan pihak-pihak yang menginginkan adanya Munaslub. Justeru, Idrus menduga, pengusung Munaslub ini ingin membawa kehancuran bagi Golkar.

“Dan kalaupun misalnya ada yang mau menggulirkan itu (Munaslub, red) patut dicurigai (ingin Golkar hancur, red),” pungkasnya.

Siang ini, Senin (13/3/2017) Idrus Marham bertemu dengan Setya Novanto untuk membahas langkah Partai Golkar dalam menindaklanjuti adanya penyebutan Partai Golkar mendapatkan aliran dana dari korupsi e-KTP.

sumber http://rilis.id/novanto-diduga-terli...-munaslub.html