RILIS.ID, Jakarta— Delapan kader Partai Demokrat disebut-sebut terlibat dalam dugaan korupsi e-KTP. Namun menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto, partainya tidak mencicipi uang dari proyek yang merugikan negara sejumlah Rp2,3 triliun tersebut.

"Kita ketahui, sama sekali Partai Demokrat tidak menerima uang tersebut," kata Agus di Komplek DPR RI Senayan Jakarta, Senin (13/3/2017).

Agus mengatakan, beberapa anggota partainya yang disebut-sebut itu sudah dimintai klarifikasinya secara langsung. Menurutnya, beberapa nama mengaku tak menerima sama sekali.

"Kita tanya-tanya Pak Jafar Hafsah mengatakan bahwa ia tidak pernah sama sekali menerima. Pak Khotibul Umam juga demikian tidak menerima. Kalau Pak Taufik Efendi kan sekarang sudah pindah Gerindra, sehingga akan sulit kalau saya memverifikasinya," ujar Agus.

Bahkan, katanya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung mengecek kebenaran isi surat dakwaan kasus e-KTP kepada nama-nama yang disebut.

"Saya yakin Partai Demokrat 100 persen tidak ada yang terkait dengan masalah ini,” ucap Agus.

Agus yang juga Wakil Ketua DPR RI itu menegaskan, dirinya mendukung KPK untuk menyelesaikan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP secara tuntas. Pihaknya juga mempersilahkan KPK untuk terus mengusut orang-orang yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Kita ketahui bahwa yang disebut bukan hanya dari Fraksi Partai Demokrat. Hampir dari semua fraksi yang ada itu juga disebut dan ini kita juga harus diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," pungkas Agus.

Sebelumnya dalam persidangan kasus korupsi e-KTP minggu lalu, Jaksa Penuntut Umum menyebut nama-nama kader Partai Demokrat dalam surat dakwaan. Nama yang disebut antara lain, Anas Urbaningrum, M Nazarudin, Taufik Effendi, Mirwan Amir, Khatibul Umam, Marzuki Alie, Jafar Hafsah, dan Ignatius Mulyono.


----
sumurnya http://rilis.id/sejumlah-kadernya-di...rima-uang.html

Pepatah mengatakan, mana ada maling ngaku