Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

micin.batanganAvatar border
TS
micin.batangan
Duduk Bersila, Ahok Sambangi Rumah Almarhum Nenek yang Tak Disalatkan Warga
Duduk Bersila, Ahok Sambangi Rumah Almarhum Nenek yang Tak Disalatkan WargaTribunnews.com/Wahyu Aji
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyambangi kediaman almarhumah Hindun binti Raisman (78) di Jalan Karet Karya, RT 009 RW 02, Karet Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2017).



Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyambangi kediaman almarhumah Hindun binti Raisman (78) di Jalan Karet Karya, RT 009 RW 02, Karet Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2017).
Almarhumah dikabarkan dilarang disalatkan di musalah sekitar tempat tinggalnya, hanya karena mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut dua.
Ahok sapaan Basuki duduk bersila di ruang tamu yang beralaskan tikar.
Mengenakan kemeja putih dengan garis kotak, Ahok tiba sekitar pukul 09.05 WIB.
Sebelum memasuki rumah Nenek Hindun, Ahok menyapa warga sekitar rumah tersebut. Dirinya lalu mendengar cerita soal penolakan warga dari pihak keluarga.
Kepada Tribunnews.com, di kediamannya, Neneng menduga warga tahu pilihan politik yang ibunda, karena pada 15 Februari lalu, sang ibunda masih terbaring lemah karena penyakit pengkapuran tulang dan darah tinggi. Alhasil petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) harus datang ke rumahnya, membawa surat suara.
"Karena almarhum ibu saya sakit, jadinya dia mencoblos di rumah, semua orang lihat, harusnya kan pilihan ibu saya itu rahasia," ujarnya.

Petugas TPS itu selain membawa surat suara, juga membawa paku untuk mencoblos dan sepotong styrofoam atau gabus, untuk tatakan mencoblos. Sang petugas juga membantu merentangkan surat suara tersebut dihadapan Hindun yang sudah sejak beberapa bulan terakhir tidak bisa jalan itu.
"Terserah ibu mau pilih yang mana," ujar Neneng mengulangi pernyataan salah seorang petugas TPS kepada sang ibunda sebelum pencoblosan.
Sang ibunda kemudian mencoblos pasangan nomor nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok - Djarot Saiful Hidayat. Saat pencoblosan, sejumlah petugas TPS yang hadir serta keluarga yang menemani, bisa menyaksikan langsung pilihan Hindun.
"Mungkin dari situ menyebar, orang-orang jadi tahu kalau ibu saya milih Ahok," katanya.
Neneng mengakui bahwa almarhum ibundanya adalah penggemar Ahok. Kata dia sang ibunda tahu bahwa Ahok telah menggratiskan sekolah. Almarhum Hindun bisa mengetahui hal tersebut, karena salah seorang putra Neneng yang duduk di bangku kelas 1 SMP, sudah tidak lagi membayar uang sekolah sejak 2012 lalu.
"Ibu saya juga tahu kalau banjir sekarang sudah berkurang, ibu saya kan masih suka nonton TV," katanya.
Selain itu, dukungan untuk Ahok - Djarot diberikan oleh almarhum Hindun juga karena pasangan tersebut didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Neneng mengatakan ayahnya yang meninggal pada 2012 lalu, adalah penggemar berat PDIP, dan Bung Karno. Hal itu berpengaruh pada pilihan politik sang ibunda.
"Jadi ibu saya ya namanya istri, dia ikut suami," katanya.
Pada hari Selasa lalu (7/3), Hindun menghembuskan nafas terakhirnya pada sekitar pukul 13.30 WIB. Namun jenazah Hindun tidak dishalatkan di mushalla Al Mukmin, yang terletak sekitar 200 meter dari kediamannya.
Di hari kematian sang ibunda, ketika ia meminta ustaz Muhammad Safi'i yang menjadi ustaz keluarga sekaligus pengurus masjid Al Mukmin, agar ibundanya dishalatkan di musholla, sang ustaz menjawab "Nggak usah Neng, percuma nggak ada orang, di rumah saja, nanti gue yang mimpin."
Neneng menduga pernyataan itu dilontarkan karena pilihan sang ibunda. Namun ia tidak pernah mengklarifikasi sang ustaz atas dugaannya itu. Ditemui di kesempatan terpisah, Muhammad Safi'i menyangkal tuduhan Neneng. Kata dia saran itu disampaikan karena saat itu tengah hujan deras.

http://m.tribunnews.com/metropolitan...warga?page=all

Soal Nenek Hindun, Ahok: Jangan Politisir, Tutup Saja Kasus Ini

JAKARTA (Pos Kota) – Usai menemui keluarga almarhum nenek Hindun, calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok, Ahok menyayangkan peristiwa yang menimpa almarhumah tersebut. Ahok berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi. Ia meminta semua pihak untuk tidak mempolitisasi ketentuan agama.

“Saya titip doa supaya dilapangkan jalan kuburnya Bu hindun. Saya kira sudah banyak imbauan. Saya kira sudahlah kita ikutin ajaran agama saja yang benar. Jangan dipolitisir,” ujarnya, Senin (13/2/2017), usai mengunjungi keluarga alm nenek Hindun, di binti Raisman (78), Senin (13/3/2017). Warga Jalan Karet Karya II, RT 009 RW 05, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga menolak mensalatkan almarhum nenek Hindun, diduga karena dia memilih pasangan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta.

Calon gubernur petahana ini juga berharap agar peristiwa penolakan salati jenazah ini tidak dibesar-besarkan. Baginya, peristiwa yang menimpa Nenek Hindun sesuatu yang memalukan.

“Teman-teman media juga jangan tulis lagi. Tutup saja kasus ini. Ini adalah hal yang memalukan buat bangsa kita. Gak usah cerita-cerita lagi lah. Yang penting sekarang kita doakan supaya almarhumah dilapangkan jalan kuburnya,” tambah Ahok.

Sebelumnya, jenazah nenek bernama Hindun binti Raisman (78), warga Jalan Karet Karya II, RT 009 RW 05, Setiabudi, Jakarta Selatan, disalatkan di kediamannya, Selasa (7/3/2017).

(Baca: Ahok ke Rumah Nenek Hindun yang Ditolak Pensalatannya)

Jenazah disalatkan di rumah karena ditolak saat keluarga meminta jenazah di salatkan di Musala Mu’minuun yang terletak tidak jauh dari rumahnya.

Keluarga Hindun menduga, penolakan tersebut karena saat pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran pertama, Nenek Hindun memilih pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Di beberapa masjid di Jakarta memang sempat dipasang spanduk yang isinya menolak mensalatkan jenazah yang memilih paslon tertentu. (ikbal/win)

http://poskotanews.com/2017/03/13/so...aja-kasus-ini/

setuju sama ahok, tutup aja kasusnya.
Diubah oleh micin.batangan 13-03-2017 04:27
nasigoreng77
nasigoreng77 memberi reputasi
1
7.4K
107
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.