Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wirakarmayudhaAvatar border
TS
wirakarmayudha
RUMAH PENUNGGU


Derasnya hujan membuat ane ingin mencari tempat teduh yang aman.sambil melirik kanan kiri akhirnya ane mendapati sebuah rumah tua yang cocok untuk ane berteduh.sambil berlari-lari kecil ane memasuki halaman depan rumah itu.tiba-tiba petir menyambar,Ane sangat shock mendengar bunyi gelegar yang membuat kuping ane sakit.tak jauh disana ane melihat pohon besar yang terletak tidak jauh dari rumah itu yang telah tersambar petir dan sebagian dahannya roboh ke tanah.Langit menjadi kelam dan nampaknya hujan kali ini akan berlangsung lama.Ane berusaha menenangkan hati setelah selesai membaca doa memohon perlindungan dari Yang Mahakuasa.

Suasana rumah sangat tenang tidak nampak ada ada penghuninya.Ane melangkah menuju jendela depan rumah yang kelihatan berdebu.Ane usap-usapkan tangan untuk berusaha melihat isi rumah tersebut.didalamnya terlihat gelap,hanya sekilas nampak beberapa perabotan dan kursi tua yang sudah usang.Ane kemudian melepaskan jaket ane yang sudah basah kuyup dari tadi.Rumah tua itu bergaya tahun 1980-an yang kalo ane tebak belum pernah direnovasi oleh pemiliknya.Ane yang tadinya hanya ingin berteduh dari hujan merasa penasaran dan terusik dengan rumah tersebut.seperti ada sesuatu yang memanggil-manggil ane untuk masuk lebih dalam ke rumah itu.

Ane meraih gagangan pintu berusaha memastikan bahwa tidak terkunci.Tapi nyatanya terkunci.Ane kemudian berpikir untuk mengitari rumah itu dari belakang.Tanpa ragu ane menerobos hujan berjalan mengitari rumah itu menuju belakang rumah.Sesampai di belakang ane melihat tumpukan kayu dan mendapati sebuah tempat tidur besi yang sudah berkarat dan sudah tidak terpakai.dan disebelahnya ada pintu belakang rumah.Ane mengetok ngetok pintu,memastikan apakah ada penghuninya.Sunyi.hanya gemuruh petir yang bertalu-talu dan disertai angin yang semakin kencang.Ane memberanikan diri membuka pintu yang tidak terkunci itu.Walaupun masih pukul 16.30 sore,tapi suasananya seperti malam hari,hanya cahaya sore hari yang menyinari isi rumah itu.Ane memantapkan langkah untuk menelusuri lebih dalam tentang rumah itu.

Ane mendapati sebuah dapur yang berantakan dan penuh dengan sarang laba-laba.tercium bau busuk yang berasal dari dalam.Sejenak ane merasa ragu,dan ingin berbalik saja keluar,namun terdengar sayup-sayup suara seorang wanita yang seperti sedang menangis.Ane semaikin penasaran ingin mencari sumber tangisan itu,Ane semakin mempercepat langkah kaki untuk mencari tahu.BRAAAKK!!......Jantung ane nyaris berhenti tatkala suara bantingan itu terdengar.Suara tangisan itu masih terdengar berbaur dengan suara derasnya hujan di sore itu.Lebih kedalam ane mendapati sebuah ruang tamu yang terlihat kusam dan hanya ada jam dinding kuno dan sebuah kursi goyang yang sudah rusak.dan Rupanya ane melihat sebuah daun jendela yang sudah lepas karena tertiup angin kencang.kemudian ane berusaha memasang kembali daun jendela itu agar angin kencang tidak masuk kedalam rumah.setelah itu,Ane mencari sakelar dan mencoba menghidupkan lampu ruang tamu.Lampu berwarna orange menjadi satu satunya penerangan dirumah itu.Tiba-tiba BRAAAKKK!!!.....suara bantingan itu kembali terdengar.kali ini dari lantai atas.ane hanya bisa mematung dengan mulut yang terbuka ingin menjerit namun tanpa bisa keluar suara.Sebuah pemandangan mengerikan terpampang jelas dihadapan ane,sesosok laki-laki dan perempuan berbusana putih dengan muka hancur menunjuk-nunjuk ane dengan tangan mereka .Ane berlari menuju sebuah kamar mandi dan menutup pintu rapat-rapat.yang jelas ane ingin bersembunyi dari mereka.yang jelas yang ane lihat barusan bukanlah manusia,tapi makhluk penunggu rumah tua ini.Sambil menggigil ketakutan di pojok kamar mandi ,terdengar suara rintihan kesakitan dari luar ruangan yang cukup membuat bulu kuduk ane merinding.

Kira-kira satu jam kemudian,ane berusaha mengintip keluar dan memberanikan diri untuk keluar dari kamar mandi, dan dengan hati yang sudah pasrah ane berjalan seolah tak terjadi apa-apa.Kedua sosok itu sudah menghilang,jam kuno sudah menunjukkan pukul 18.00.Ane berpikir untuk segera pulang dan mengakhiri penelusuran kepo ini.Ketika ane mencoba membuka pintu belakang,ternyata telah terkunci secara misterius dan tidak bisa dibuka.ane menjadi panik dan berusaha mencari jalan keluar.kemudian ane menyusuri lantai kedua rumah tersebut.Lantai kedua memiliki tiga kamar yang salah satu kamarnya masih ada tempat tidur dan bantal-bantalnya,dan ada sebuah guling yang terlihat sangat kotor.Sekilas guling tersebut seperti guling biasa,namun semakin diperhatikan feeling ane merasa bahwa itu bukan guling..Guling itu berwarna putih dan terlihat lebih besar dari bantal dan guling yang lain.Ane semakin penasaran dengan guling tersebut.Ane memberanikan diri memasuki kamar itu dan mendekati guling itu.Hanya tinggal beberapa langkah ane untuk mendekati guling itu,tiba-tiba guling itu bergerak dengan sendirinya dan jatuh kelantai.Kedua ikatan kain kafan yang terlihat di kedua ujungnya meyakinkan ane bahwa itu adalah POCONG bukan guling.sambil berlari dan berteriak ane menuruni anak tangga yang entah mengapa terasa begitu panjang dan melelahkan.Apakah ane telah salah berani masuk ke rumah mereka sampai ane harus mengalami hal ini.

Sesampai di lantai bawah ane langsung ingin menuju pintu belakang untuk segera kabur dari tempat itu,namun gerakan ane terhenti saat ane melihat cahaya yang remang-remang berasal dari dapur itu.Terdengar suara tawa.Hi hi hi hi...begitu banyak suara tawa yang menyeramkan.saat ane mencoba mengintip dari pintu dapur,mata ane terbelalak tak percaya melihat sosok- sosok yang sudah familiar ditelinga kita.seperti pocong,kuntilanak,tuyul,dan sosok hitam dengan muka beringas itu..mereka semua sedang berpesta perjamuan makan di dapur.entah apa yang sedang mereka makan dan minum,ane hanya melihat meja makan yang bersimbah dengan darah serta kulkas kosong yang terbuka dan banyak tetesan darah yang mengalir keluar dari dalam kulkas itu.Ane sungguh tak kuat lagi menyaksikan pemandangan itu.Bulu kuduk ane merinding dan jantung ane seperti hendak copot setelah masuk kerumah ini.Ane terduduk lemas di kursi kuno yang ada di ruang tamu itu berusaha berpikir tenang.tiba-tiba saja yang nampak aneh di sudut ruangan itu, ada selembar kertas koran yang berterbangan dengn sendirinya,sepertinya sedang dimainkan dan tiba-tiba muncul bayangan seorang wanita paruh baya berbusana zaman dahulu sedang menunjuk sesuatu di sebuah lemari tua.Ane kemudian menghampiri lemari itu dan membukanya,ane hanya mendapati sebuah lukisan tua yang ternyata bergambar rumah tua itu sendiri.Entah siapa yang melukisnya karna tidak dicantumkan nama pelukisnya.Wanita misterius itu muncul lagi dan membisikkan beberapa kata ditelingaku.”Bawa lukisan ini ke gudang belakang”.Ane terhenyak dan karna ketakutan,tanpa banyak pikir ane menuruti permintaan wanita itu.

Ane memberanikan diri untuk kembali melewati dapur yang sudah tak nampak sosok para hantu itu.sambil menerobos hujan ane berusaha mencari Gudang yang dimaksud.Hujan tak juga mau reda,kondisi yang sudah malam membuat ane kesulitan,ane menghidupkan flashlight handphone dan menuju tanah belakang sambil membawa lukisan itu.Dan ane pun berhasil menemukan gudang itu.Tampak sudah reyot dan tak terawat,ane masuk ke dalam memberanikan diri.Gudang itu cukuplah luas untuk menyimpan banyak barang bekas,ane menemukan mainan,sepeda,mobil rusak dan yang paling membuat ane terkejut adalah dua buah peti mati kosong yang tersimpan rapi di tempat itu.dahulu mungkin milik suami istri yang dulu pernah menempati rumah itu,pikir ane.

Ane bingung,ane meletakkan begitu saja lukisan seram itu disana.Ketika hendak berbalik badan hendak pulang,sosok wanita itu muncul kembali dan memanggilku.”Terima kasih nak!.Ane sangat ketakutan ketika dipanggil wanita berwajah pucat itu.”sudah lama semua penunggu rumah itu terganggu dengan lukisan ini...ada sesuatu yang tidak kami sukai dari lukisan ini,Terima kasih engkau telah mau memindahkannya kesini...sekarang engkau boleh pergi...perlahan sosok wanita itu menghilang sebelum ane sempat bertanya.Ada apa dengan lukisan ini?tanya ane dalam hati.ane kemudian mendekati lukisan itu dan memperhatikannya dengan lebih seksama...dan ane menemukan beberapa kalimat doa yang tertulis di belakang kanvas lukisan itu.Ternyata makhluk-makhluk penunggu rumah itu terusik dengan tulisan doa-doa ini.gumam ane, dan akhirnya hujanpun mulai agak reda dan tanpa berpikir panjang ane pun berbalik dan siap untuk pulang mengakhiri kisah ini.
Diubah oleh wirakarmayudha 11-03-2017 00:27
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
2.8K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.