Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

omdikenyotomAvatar border
TS
omdikenyotom
Perbatasan Cina-Myanmar Memanas, Ribuan Orang Telah Mengungsi ke Cina
YANGON – Eskalasi konflik di perbatasan Myanmar dan Cina meningkat. Akibatnya, ribuan warga mengungsi dari kota perbatasan Myanmar dan China kemarin.
Sebelumnya sekitar 30 orang tewas dalam pertempuran antara militer Myanmar dan pemberontak etnik di kawasan Kokang, negara bagian Shan, Myanmar.
Kekerasan di Kokang sejak 2015 itu mengakibatkan banyak korban tewas dan puluhan ribu orang mengungsi ke China. Warga di Kokang merupakan etnik minoritas yang berbahasa China. Pertempuran antara militer Myanmar dan minoritas etnik bersenjata di negara bagian Shan semakin meningkat sejak November.

Konflik itu membuat banyak pihak khawatir tentang kejadian pada 2015 saat para pengungsi akibat banjir menuju China dan membuat hubungan dua negara memanas. Melalui pernyataan yang dirilis kemarin, militer Myanmar menyatakan pihaknya menggunakan artileri berat untuk menyerang pemberontak yang menuju Laukkai, ibu kota Kokang, Senin lalu

Sementara itu, pemberontak dari Tentara Aliansi Demokrat Nasionalis Myanmar (MNDAA) gagal dalam upaya menguasai Laukkai. ”Warga sipil dan beberapa personel militer tewas dalam serangkaian konflik di penjuru kota,” ungkap pernyataan militer Myanmar, dikutip kantor berita AFP.

Sumber militer menjelaskan, sekitar 7.000 warga lokal melarikan diri ke wilayah China karena pertempuran tersebut. ”Pihak-pihak terkait harus menghentikan konflik segera dan memulihkan ketertiban di wilayah perbatasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang.

Komunikasi telah terputus di sekitar Laukkai, tapi pertempuran terus berlanjut hingga kemarin pagi, menurut sumber kelompok pemberontak yang beraliansi dengan milisi di Kokang.

”Hampir semua warga dari Kota Laukkai melarikan diri,” kata Brigadir Jenderal Nyo Tun Aung dari Angkatan Bersenjata Arakan (AA) yang memperkirakan ribuan orang mengungsi. Sebagian besar pemberontak di wilayah perbatasan itu memiliki kaitan budaya dengan China, berbahasa China, dan menggunakan mata uang yuan.

http://www.kbknews.id/2017/03/09/perbatasan-cina-myanmar-memanas-ribuan-orang-telah-mengungsi-ke-cina/2/
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
3K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.