Fenomena Lithopedion, bayi membatu hingga 37 tahun dalam perut ibu berumur 60 tahun
TS
kangjati
Fenomena Lithopedion, bayi membatu hingga 37 tahun dalam perut ibu berumur 60 tahun
Quote:
Spoiler for cover:
Hallo gan! selamat datang di thread ane
Mungkin kalo agan baca judul nya, hampir terdengar kaya kisah malin kundang gitu ya gan dikutuk jadi batu. tapi ini bukan mitos atau legenda gan, ini fakta medis berupa kelainan dan bisa dibilang hal yang gak lazim. karena janin yang diperut ga bertumbuh dan akhirnya ngalamin proses 'jadi batu' di dalam perut ibu nya. yaudah coba simak deh gan
Quote:
Spoiler for lithopedion:
Dunia kedokteran dipenuhi dengan cerita aneh yang luar biasa. Begitu sering rumah sakit, klinik, dokter, dan rumah jompo menemui pasien dengan anomali medis yang menguji batas-batas tubuh manusia.
Beberapa hari yang lalu, dunia medis Indonesia dikejutkan oleh kasus langka yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher, Jambi. Ditemukan janin yang telah membatu dalam perut seorang ibu berusia 60 tahun.
Janin tersebut diperkirakan sudah membatu dan tinggal selama 37 tahun di belakang rahim ibu yang tidak diungkapkan identitasnya tersebut.
Menurut Paryanto, dokter kandungan yang melakukan operasi, fenomena yang terjadi di Jambi itu sangat jarang ditemukan. "Waktu dikeluarkan, bayinya sudah membatu. Bayi itu mengalami mumifikasi atau menjadi mumi, karena sudah sangat lama di dalam tubuh," katanya kepada Kompas.com, Rabu (8/3/2017).
Sang Ibu yang diketahui beralamat di Kelurahan Sridadi, Kabupaten Batang Hari, ini tak menyadari kalau di dalam perutnya ada yang "luar biasa". Bertahun-tahun dia mengabaikan sakit perut yang kerap menderanya.
Selain itu, setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit, pasien kerap mengalami kejang di perut saat buang air besar. Tim medis pun segera mengambil tindakan dengan melakukan diagnosis dan pemeriksaan lanjutan melalui rontgen, USG, dan CT scan.
Dan seperti diwartakan Jawa Pos(8/3), tim dokter mengambil dua kesimpulan, yaitu adanya tumor atau jaringan bayi yang membatu.
Setelah dicek berkali-kali, akhirnya operasi dilakukan, dan hasilnya sangat mengejutkan. Ditemukan kerangka lengkap manusia dalam tubuh wanita tersebut.
Menurut Paryanto, fenomena ini terjadi ketika sperma gagal kembali ke rahim. Namun biasanya sel telur tetap berkembang di perut atau di luar rahim.
Dalam kasus ini, sperma gagal ke rahim tapi, anehnya, malah menempel pada penggantung rahim dan sembunyi di belakang rahim.
"Akibat kurangnya makanan, bayi tersebut akhirnya mengecil dan mengeras hingga membatu. Kesulitan operasi karena posisi bayi berada di belakang rahim. Ini fenomena tidak lazim," ujar Paryanto pada Liputan6 (8/3).
Atas izin dari keluarga, janin yang membatu itu disimpan dan diawetkan pihak rumah sakit. Diharapkan janin tersebut bisa berguna untuk penelitian pada dunia kedokteran.
Saat diperlihatkan ke hadapan media, tim medis memperlihatkan wujud bayi yang sudah membatu. Fisiknya masih berbentuk gumpalan keras, tim dokter pun membuka lapisan tersebut dengan alat untuk membuktikan bahwa bayi tersebut benar-benar keras membatu.
Hingga saat ini, menurut Merdeka (8/3), sang ibu, yang memiliki seorang putra berusia 39 tahun, belum bersedia dimintai keterangan.
300 kasus dalam 400 tahun terakhir
Spoiler for lithopedion:
Dalam dunia ilmiah, kasus langka tersebut dinamakan lithopedion atau bayi batu dan ditemukan 300 kasus dalam 400 tahun terakhir ini.
Daily Mailmenjelaskan, orang yang pertama kali dilaporkan memiliki kasus semacam ini adalah Madame Colombe Chatri, seorang wanita Prancis berusia 68 tahun.
Hasil autopsi pada Chatri setelah kematiannya pada 1582 mengungkapkan bahwa dia telah "mengandung" janin batu yang berkembang dalam rongga perutnya selama 28 tahun.
Selanjutnya, pada tahun 2009, seorang wanita asal Tiongkok berusia 92 tahun juga dilaporkan memiliki kasus serupa. Janin batu berusia 60 tahun ini bersemayam dalam tubuhnya. Kasus ini disebut-sebut sebagai kasus lithopedion tertua.
Lithopedion terjadi sejak usia kehamilan 14 minggu hingga cukup bulan. Kasus semacam ini umumnya baru ditemukan setelah sekian puluh tahun kemudian saat pasien memeriksakan dirinya dengan melibatkan sinar-X.
Lalu pada tahun 2015 seperti dinukil Medical Daily, seorang dokter di Chile menemukan janin berusia 50 tahun dalam rongga perut seorang wanita berusia 92 tahun. Ketika dilakukan pemeriksaan sinar-X, dokter mendapati janin batu seberat 4,4 pon yang kemungkinan meninggal ketika berusia 7 bulan.
Aduh ngeri juga ya gan, sang ibu kasihan harus nahan perih diperut yang mana itu ternyata bayinya sendiri gan. makanya kalo ada sakit apa apa jangan didiemin aja gan minimal priksa, terus juga kalo sakitnya model kelainan gini susah buat nyari tau jadi alangkah baiknya kita selalu berdoa buat si ibu dan saling mendoakan semoga hal kaya gini ngga menimpa kita kecuali takdir yang menentukan, amin gan
Sekian dari ane gan semoga bermanfaat Terimakasih gan
Quote:
Buat liat infografik lengkapnya seperti yang di gambar bisa liat disini gan
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng deh