Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Bener gak sih???

Beranda

...

The Lounge
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Bener gak sih???

doninurdiansyah

10-03-2017 03:14

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Bener gak sih???

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Bener gak sih???

Banyak orang mudah menyalahkan orang lain, tapi ketika dia berada di posisi mereka. . . belum tentu kan bisa lebih baik daripada mereka yang disalahkan, bisa jadi malah lebih buruk.

Dan beberapa hari yang lalu temen ane tanpa sadar ngelakui hal ini gan. Memang bukan ane yang disalahin, tapi yang disalahin temen ane itu tentang pendidikan nasional kita.

Kurang lebih seperti ini pernyataannya. “ gimana sih pendidikan di Indonesia ini. Masak pelajaran anak gue yang masih kelas 3 SD sulit banget. . . udah sama kayak pelajaran anak kelas 6 aja. Gurunya juga gimana sih. . kok gak bisa ngajar. Udah bayar mahal - mahal buat nyekolahin anak malah gurunya gak niat ngajar. Padahal kalo gue ajarin pelan - pelan, anak gue bisa kok. Tapi masak iya. . . sampe gue yang harus ngajarin tiap malam. Bisa strees gue.”

Setelah mendengar hal itu, sebagai teman yang baik ane pun mulai memberikan opini ane gan. Kurang lebih seperti ini opini ane.

Spoiler for Kurikulum di Indonesia.:

Kurikulum di Indonesia.

Hal pertama yang dikeluhkan temen ane adalah pelajaran yang sulit untuk anaknya yang masih kelas 3 SD. Berarti temen ane berpikir kalo masih kelas 3 SD itu seharusnya pelajarannya jangan sulit - sulit lah, kan kasihan anaknya. Atau secara gak langsung temen ane protes dengan kurikulum yang ada di indonesia saat ini.

Menurut ane, ini cara berpikir yang salah gan. Era kan udah berubah, pendidikan pun juga harus berkembang. Kalo dulu dan sekarang tetap sama, berarti kan gak ada kemajuan. Lagian juga, kita gak bisa langsung menyalahkan sebuah kurikulum.

Membuat kurikulum bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk sebuah negara. Seorang mentri tidak akan asal - asalan dalam membuatnya. Sebuah kurikulum memakan waktu yang panjang dalam proses pembuatannya, bahkan setelah jadi pun sebuah kurikulum masih diuji cobakan dalam rentan waktu terntentu untuk mengetahui hasilnya. Banyak proses disana mulai dari mengumpulkan data, mempelajari evaluasi dari kurikulum sebelumnya, dan masih banyak lagi gan.

Revisi dilakukan, perbaikan dilakukan disana sini. Itu adalah usaha dalam mencapai sebuah kesempurnaan kan.

Spoiler for Guru di Indonesia:

Guru di Indonesia

Dan yang kedua, hal yang dieluhkan teman ane adalah cara mengajar guru yang kurang maksimal.

“guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa” kata orang sih gitu. Dan menurut saya ini bener gan. Guru merupakan salah satu unsur terpenting dalam pendidikan. Gak banyak orang yang mau mengabdikan hidup untuk mendidik anak. Mereka menjadi orang tua di dua tempat, yaitu di sekolah dan di rumah. Kebayang gak sih gimana sulitnya. Apalagi di sekolah, muridnya juga bukan satu atau dua anak. Didalam satu kelas saja muridnya bisa ada sampe puluhan orang.

Lagi lagi saya mengatakan bahwa ggak sempurna itu lumrah, tapi bagaimana cara mengupayakan kesempurnaan itu yang juga harus kita lihat.

Uji kompetensi guru dalam tiga tahun terakhir terus ditingkatkan untuk mencapai target standar pelayanan pendidikan untuk kompetensi guru. Berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru juga sudah dilakukan, termasuk pelatihan mengajar yang disesuaikan dengan perkembangan zaman seperti pemanfaatan teknologi.

Spoiler for Peran Orang Tua dalam Proses Pembelajaran:

Peran Orang Tua dalam Proses Pembelajaran

Yang ini menurut saya penting. Teman ane sampe mengeluhkan bagaimana dia gak suka ikut mengajari anaknya. Padahal kan itu anaknya sendiri. Dan lucunya, dia menyalahkan guru yang tidak maksimal dalam mengajar, tapi dia sendiri juga tidak maksimal dalam mengajar. Lalu apa bedanya??? hehehe

Seharusnya kan sebagai orang tua, harus mau menyadari pentingnya peran mereka dalam pendidikan anak. Misalnya, dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah, penerapan waktu khusus belajar bagi anak dan melakukan pendampingan saat anak belajar, bahkan mengalokasikan anggaran khusus untuk les tambahan yang diharapkan bisa meningkatkan prestasi anak di sekolah.

Nah, kira - kira seperti itulah opini ane gan. Pesan ane sih, marilah kita hargai apa yang dikerjakan orang lain. Jika memang ingin mengkritik, sertakanlah saran dan solusi.

emoticon-Toast