BINJAI, metro24jam.com – Untuk kesekian kalinya, bentrok antaranggota organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) kembali meletus di Kabupaten Langkat.

Kali ini, bentrok terjadi antara anggota FKPPI 0203 dengan anggota IPK. Pemicunya karena penyerobotan dan perusakan Posko Ranting Khusus (Ransus) IPK di Desa Kuta Parik, Kecamatan Selesai, Langkat yang dilakukan anggota FKPPI, Rabu (8/3) jam 14.00 Wib.

Informasi dihimpun, bentrokan bermula ketika 10 orang anggota FKPPI yang dipimpin Ketua FKPPI Cabang Selesai, M Rohman alias Dodot datang ke Posko Ransus IPK dengan naik dua mobil dan lima kereta. Di lokasi, Dodot langsung memimpin anggota FKPPI menyerobot posko yang letaknya tak jauh dari jembatan besi Desa Kuta Parik.

Selain menyerobot posko, Dodot Cs juga merusak dan mencabut plang Ransus IPK yang terpasang di depan posko. Usai itu, Dodot Cs pun mulai merubah posko dengan atribut milik FKPPI. Belum selesai mereka bekerja, tiba-tiba datang sejumlah anggota IPK Selesai yang akan melakukan kegiatan di posko itu.

Meski terkejut dengan perubahan di posko, anggota IPK Selesai masih sempat bertanya apa maksud pihak FKPPI melakukan semua itu. Namun, bukan jawaban yang didapat melainkan serangan. Tak urung, anggota IPK Selesai pun membela diri, sehingga terjadi adu fisik.

Melihat perkelahian yang tidak seimbang, sejumlah anggota IPK segera menghubungi petugas Polsek Selesai yang kemudian turun ke lokasi.

Ketua IPK PAC Selesai, Syahril kepada wartawan mengaku sangat menyayangkan sikap anggota FKPPI yang dinilainya sangat tidak menjaga kekondusifan di Langkat.

Selama ini, kata Syahril, mereka juga tidak pernah mengusik kegiatan maupun merusak posko FKPPI. “Kejadian ini sangat kita sayangkan. Mereka mencari persoalan terlebih dahulu,” kata Syahril.

Mengenai motif bentrokan, Syahril menduga akibat kepindahan Rima ke FKPPI. Sebelumnya Rima merupakan Ketua Ransus IPK Kuta Parik. “Apabila pindah keanggotaan dari IPK menjadi FKPPI, silakan saja. Tapi janganlah merusak dan mengambil alih aset yang selama ini dimiliki IPK,” kesalnya.

Dia juga mengaku telah dipanggil ke Polsek Selesai untuk dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut. “Saya sudah jelaskan kepada polisi bagaimana awal cerita terjadinya bentrokan itu,” ujarnya. Kapolres Binjai, AKBP M Rendra Salipu yang dikonfirmasi menerangkan sudah mendamaikan kedua pihak yang bentrok.

“Para ketua kedua organisasi sudah kita panggil untuk duduk bersama menyelesaikan konflik yang muncul,” ujar Kapolres. Dalam pertemuan itu, mantan Kaden Gegana Brimob Polda Gorontalo ini juga mendesak kedua pihak untuk menahan diri demi menjaga kondusifitas di wilayah hukum Polres Binjai.

“Apabila mengganggu ketertiban di masyarakat, saya tegaskan akan ditindak tegas. Saya tidak mau ada keributan di wilayah Polres Binjai,” kata Kapolres. Bahkan, malam harinya, jelas Kapolres, pihak kepolisian juga diterjunkan ke lokasi setelah mendapat kabar ada bentrok susulan.

Padahal, beberapa waktu lalu, Dandim 0203/Langkat Letkol Arh Dedi Rahmanto menyerukan agar anggota FKPPI di bawah Kodim 0203/Langkat harus menjaga ketertiban dan menjadi contoh bagi organisasi yang ada. Kejadian pengambil alihan aset milik IPK yang dilakukan FKPPI seperti ini juga pernah terjadi di Binjai.

Guna menyelesaikan persoalan tesebut, IPK Binjai telah melayangkan surat ke Wali Kota Binjai, Dandim 0203/Langkat, Kapolres Binjai, Ketua DPRD Binjai dan KNPI Binjai. (juf)

Preman ngadu beking

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kok pake ngadu ke polkis seh ?! ga jantan ah, dasar tukang ngaduuuuu

Polisi nya pun aneh, main terjun langsung, tunggu barang se jam an kek sampai mati semua kenapa ?

Korban preman ngadu ke polkis, keesokan hari atau lusa baru polkis nya terjun

Mosok preman ngadu ke polkis, malah reaksi cepat polkisnya