POJOKSUMUT.com, MEDAN- Presiden Jokowi telah menginstruksikan pemberantasan pungli alias pungutan liar di tanah air. Seluruh pungli walau hanya Rp10 ribu katanya harus diberantas.

Nah di beberapa kota khususnya di kota-kota di Sumut, hampir setiap saat terjadi pungli. Satu persatu mulai terbongkar, seperti pungli di kepolisian saat pengurusan SIM dan lainnya, pungli oknum Dishub di jembatan timbangan yang sudah ditangkap pelakunya.

Selain pungli beromset ratusan juta, ada pula pungli kecil yang sangat meresahkan masyarakat. Walau yang dipungli terbilang hanya uang ribuan, namun praktek pungli tersebut membuat masyarakat tidak nyaman.

Berikut beberapa pungli aneh yang sering terjadi di sekitar masyarakat kita:

1. Selfie di Air Terjun Bayar Rp2.000



Sudah bukan rahasia umum, kawasan wisata air terjun di kawasan Sidikalang yang berlokasi sekitar 15 menit sebelum taman iman ternyata jadi praktek pungli menyebalkan.
Setiap pengunjung yang ingin berselfie ria berlatar belakang air terjun harus membayar dua ribu rupiah per orang.

“Ada dua orang pelaku pungli laki-laki dan perempuan yang mengaku petugas, padahal mereka berpakaian preman dan merokok yang perempuan. Kejadian 6 Mei 2016 lalu saat kami singgah untuk berfoto disana,” beber salah satu pembaca pojoksumut.com.

2. Berteduh di Bawah Pohon Dikutip Parkir



Di Kota Medan, pengendara sudah gerah dengan petugas parkir yang rata-rata bergaya preman nan arogan. Ketika hendak parkir, tak ada petugas mengatur.

Namun begitu akan beranjak, petugas berwajah sangar pun datang menagih tarif parkir yang rata-rata Rp2000 untuk motor dan 3000 untuk mobil.

Di kawasan pertokoan, ketika kita mencari barang dari toko ke toko, maka kita akan dikenakan parkir di setiap toko.

Bahkan anehnya, ketika ada warga yang berteduh karena hendak memakai mantel atau jas hujan di bawah pohon di pinggir jalan di Kota Medan, tiba-tiba datang petugas meminta uang parkir.

3. Lewat Jalan Berlubang Bayar Seikhlas Hati



Bentuk pungli uang biasa ditemui di jalanan adalah modus perbaikan jalan. Sudah tahu semua orang di Sumut ini, bahwa sejumlah ruas jalan di Sumut banyak yang rusak parah. Kondisi ini dimanfaatkan sebagian oknum untuk meraih untung.

Modusnya pura-pura menimbun jalan berlubang dengan pasir, tanah atau bebatuan. Dan saat kita lewat maka mereka menyodorkan kotak bekas air mineral untuk diisi dengan uang seikhlas hati pengendara.

4. Bayar Pas Lewat Simpang atau Saat Hendak Memutar Arah



Di Medan, pengendara memang harus ekstra sabar. Selain kemacetan lalulintas dan banjir yang sering datang juga dengan kondisi jalan yang amburadul, pengendara juga harus meladeni yang namanya pungli di persimpangan.

Terutama simpang yang ramai arus lalulintas namun tidak ada lampu lalulintas dan tak ada petugas, maka ada oknum warga yang dengan senang hati membantu warga untuk melewati persimpangan itu. Namun ada warga yang tidak dengan ikhlas hati membantu, mereka mengharapkan imbalan dan pengendara.

Demikianlah pungli aneh yang sering terjadi di sekitar kita. Apakah ada pungli yang lebih aneh yang anda rasakan? Bagikan dengan kami.

(sdf/pojoksumut)

Jaminan Mutu Premanisme

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ane menepi buat baca sms saja di jalan Jamin Ginting, Medan, hendak dipungud parkir, sampai ane hampir berantem dgn alay parkir gendut

Ingat sodara sodari, preman ada di mana mana di seluruh penjuru nusantara, tapi preman yang bermutu hanya ada di sumatera utara

Propinsi Sumatera Utara,jaminan mutu dalam SDM Preman