- Beranda
- Berita dan Politik
Penggusuran Jadi Opsi Terakhir Anies-Sandi Atasi Banjir
...
TS
seamono
Penggusuran Jadi Opsi Terakhir Anies-Sandi Atasi Banjir
Quote:
Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengatakan penggusuran tempat tinggal warga di bantaran kali akan menjadi pilihan terakhir untuk mengatasi banjir bila mereka nantinya terpilih memimpin Pemprov DKI.
Pernyataan itu disampaikan menanggapi rencana Gubernur nonaktif DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menggusur tiga daerah bantaran kali untuk menormalisasi sungai bulan depan.
"Kami akan buka kembali opsi, apakah relokasi atau penggeseran itu menjadi opsi terakhir," ujar Sandiaga di Plaza Arcadia, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/3).
Anies-Sandi sebelumnya mengusung program penataan vertical drainase untuk mengatasi banjir di Jakarta. Dengan mengandalkan sumur resapan, aliran air nantinya akan dibuang ke dalam tanah. Cara tersebut diharapkan bisa mengurangi volume air yang meluapi sungai.
Sandi mengatakan, timnya masih terbuka untuk menampung banyak opsi penanganan banjir. Dia mengatakan bakal berembuk dengan pegiat lingkungan, akademisi, dan juga warga terdampak banjir guna mencari solusi terbaik bagi semua pihak.
Kegiatan rembuk dengan masyarakat, kata Sandi, juga akan melibatkan ahli kesehatan. Menurutnya penggusuran warga dari tempat tinggal bisa berdampak pada psikologis warga.
"Di Bukit Duri ada (warga) yang sekarang kalau lihat buldozer beroperasi, trauma sampai lari dan menjauh. Aspek sepeti itu akan kami libatkan (saat rembuk), aspek kesehatan jiwa," kata Sandi.
Sandi mengakui kegiatan rembuk seperti itu bakal memakan waktu dan melelahkan. Tapi mau tak mau, kata Sandi, cara seperti itu harus dilakukan agar pemerintah provinsi bisa mengeluarkan kebijakan yang memihak rakyat.
Rencana penggusuran pada April mendatang ada di tiga wilayah. Pertama, garis sungai sepanjang 700 meter di kawasan Bukit Duri, mulai dari Jembatan Bukit Duri hingga Kompleks Perumahan Garuda Bukit Duri, Jakarta Selatan.
Kedua, 700 meter sisi Sungai Ciliwung di kawasan Gang Arus, Cawang, Jakarta Timur. Ketiga, 2,5 kilometer hingga 3 kilometer sisi Sungai Sunter yang berada di belakang Universitas Borobudur, Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Secara terpisah, pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan pengerjaan proyek normalisasi sungai bukan prioritas utama dia selama menggantikan kepemimpinan Ahok-Djarot yang saat ini tengah bercuti kampanye putaran dua.
Oleh sebab itu, ia berharap tak ada aksi penggusuran terhadap sejumlah warga terdampak banjir yang tinggal di bantaran sungai. Tujuannya, menurut Sumarsono, tak lain untuk menjaga ketenteraman iklim politik jelang pencoblosan.
"Untuk menciptakan iklim yang kondusif. Jadi tidak akan dilakukan menjelang pilkada," ujar Sumarsono di Balai Kota. (gil)
Pernyataan itu disampaikan menanggapi rencana Gubernur nonaktif DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menggusur tiga daerah bantaran kali untuk menormalisasi sungai bulan depan.
"Kami akan buka kembali opsi, apakah relokasi atau penggeseran itu menjadi opsi terakhir," ujar Sandiaga di Plaza Arcadia, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/3).
Anies-Sandi sebelumnya mengusung program penataan vertical drainase untuk mengatasi banjir di Jakarta. Dengan mengandalkan sumur resapan, aliran air nantinya akan dibuang ke dalam tanah. Cara tersebut diharapkan bisa mengurangi volume air yang meluapi sungai.
Sandi mengatakan, timnya masih terbuka untuk menampung banyak opsi penanganan banjir. Dia mengatakan bakal berembuk dengan pegiat lingkungan, akademisi, dan juga warga terdampak banjir guna mencari solusi terbaik bagi semua pihak.
Kegiatan rembuk dengan masyarakat, kata Sandi, juga akan melibatkan ahli kesehatan. Menurutnya penggusuran warga dari tempat tinggal bisa berdampak pada psikologis warga.
"Di Bukit Duri ada (warga) yang sekarang kalau lihat buldozer beroperasi, trauma sampai lari dan menjauh. Aspek sepeti itu akan kami libatkan (saat rembuk), aspek kesehatan jiwa," kata Sandi.
Sandi mengakui kegiatan rembuk seperti itu bakal memakan waktu dan melelahkan. Tapi mau tak mau, kata Sandi, cara seperti itu harus dilakukan agar pemerintah provinsi bisa mengeluarkan kebijakan yang memihak rakyat.
Rencana penggusuran pada April mendatang ada di tiga wilayah. Pertama, garis sungai sepanjang 700 meter di kawasan Bukit Duri, mulai dari Jembatan Bukit Duri hingga Kompleks Perumahan Garuda Bukit Duri, Jakarta Selatan.
Kedua, 700 meter sisi Sungai Ciliwung di kawasan Gang Arus, Cawang, Jakarta Timur. Ketiga, 2,5 kilometer hingga 3 kilometer sisi Sungai Sunter yang berada di belakang Universitas Borobudur, Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Secara terpisah, pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan pengerjaan proyek normalisasi sungai bukan prioritas utama dia selama menggantikan kepemimpinan Ahok-Djarot yang saat ini tengah bercuti kampanye putaran dua.
Oleh sebab itu, ia berharap tak ada aksi penggusuran terhadap sejumlah warga terdampak banjir yang tinggal di bantaran sungai. Tujuannya, menurut Sumarsono, tak lain untuk menjaga ketenteraman iklim politik jelang pencoblosan.
"Untuk menciptakan iklim yang kondusif. Jadi tidak akan dilakukan menjelang pilkada," ujar Sumarsono di Balai Kota. (gil)
Quote:
Diubah oleh seamono 08-03-2017 12:52
0
2.4K
Kutip
58
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672KThread•41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya