Kepala Bidang Advokat DPP Gerindra Habiburokhman mengatakan, menghalalkan yang haram dan membela koruptor serta orang yang menodai agama, jauh lebih buruk dari orang-orang yang dituduh mengkafirkan orang lain.
"Menghalalakan yg haram + membela koruptor rasis penoda agama jauh lebih buruk dr orang yg dituduh suka mengharam2kan dan mengkafir2kan," kata Habiburokhman lewat akun Twitternya, Sabtu (4/3/2017).
Kicauan Ketua Dewan Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) ini mendapat tanggapan dari netizen.
"@habiburokhman @REHud_ itu kan menurut anda, sama saja buruknya," ujar pemilik akun @Tomi_Romdoni.
"@habiburokhman buruk rupa cermin dibelah," balas @ariani_supit.
"@habiburokhman @ssirah jgn di campur aduk, koroptor dan suka mengharamkan itu yg benar," cuit @jiraq.
Meski tak menjelaskan siapa orang yang dimaksud melakukan penodaan agama, namun melihat keikutsertaannya dalam beberapa proses hukum atas terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), maka bukan tidak mungkin yang dimaksudkan Habiburokhman adalah Gubernur DKI Jakarta itu.
Hal itu dapat dilihat dari cuitannya beberapa lalu, dimana Habiburokhman mengimbau kepada semua pihak untuk mendoakan yang "baik" bagi Ahok. Doa "baik" yang dimaksudkan adalah doa agar baiknya Ahok ditahan, diberhentikan dari jabatannya sebagai gubernur, dan divonis maksimal dalam kasus penistaan agama.
"Kita doakan saja yang baik2 u Mr Hok, baiknya diberhentikan , baiknya ditahan, baiknya divonis maksimal," ujar pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno ini, Jumat (24/2/2017).
http://www.netralnews.com/news/megap...uh.lebih.buruk