Quote:
Sabtu, 4 March 2017 19:27 WIB Penulis: Erandhi Hutomo Saputra
![#Masyarakat Harus Menolak Intoleransi](https://s.kaskus.id/images/2017/03/04/9601703_20170304103823.jpg)
Iustrasi Antara
PENGAKUAN Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan pemeritah Arab Saudi atas keharmonisan dalam keberagaman di Indonesia sangat kontras dengan kondisi Indonesia akhir-akhir ini dengan banyaknya isu SARA dan politisasi berdasar agama.
Menurut Peneliti senior Institut Peradaban Ali Munhanif, mobilisasi massa atas nama agama saat ini sudah tidak relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kata dia,
kini saatnya seluruh elemen masyarakat bersatu untuk melawan intoleransi, radikalisme, dan kekerasan atas nama agama. Itu bisa diaplikasikan dengan membentuk kurikulum pendidikan berbasis Islam yang moderat yang bisa diawali oleh Kementerian Agama.
Ia berharap pengakuan Raja Salman tersebut akan mengurangi intensitas politisasi berdasar agama ke depannya.
Pertemuan Raja Salman dengan tokoh lintas agama, lanjut Ali, bisa mencerahkan elite-elite di kelompok masyarakat Islam yang selama ini cenderung mencampuradukkan agama dengan politik untuk mulai berpikir ulang.
Menurut dia, seharusnya masyarakat Indonesia bangga dengan modal keberagaman tersebut dengan cara merawat toleransi antar umat beragama. Bukan justru menggunakan isu agama (SARA) untuk kepentingan politik yang dapat memecah belah persatuan.
"
Mendorong elite-elite pemimpin muslim ini (untuk bisa) memisahkan antara mana yang betul-betul politik dan agama. Jika politik adalah permainan kekuasaan yang sekadar contoh pergantian kepala daerah, jangan lalu kita semua tarik ke dalam masalah agama," tegas pengajar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut, dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (4/3). Hadir sebagai pembicaaa dalam diskusi tersebut antara lain peneliti senior LIPI Dewi Fortuna Anwar, Staf Divisi Komunikasi Kantor Staf Presiden Jojo Raharjo, dan Ekonom UI Ninasapti Triaswati.
Dewi mengatakan, kunjungan Raja Salman ke Indonesia
menunjukkan adanya keinginan Arab Saudi untuk belajar Islam yang moderat, inklusif, dan toleran ke Indonesia. Pasalnya, Arab Saudi dianggap dunia barat ikut bertanggung jawab terhadap stigma Islam yang radikal dan gerakan terorisme.
"Saudi citranya tidak bagus, sehingga penting untuk melihat ke timur. Saudi ingin belajar dari Indonesa bagaimana memajukan Islam yang toleran, bukan kita belajar dari wahabi tapi mereka yang belajar dari Indonesia," tukasnya.
Dewi pun mengkritisi maraknya fenomena kelompok-kelompok Islam yang ingin meniru Saudi dengan ajaran wahabinya.
Upaya tersebut menurutnya salah kaprah karena konteks sosial di Indonesia yang beragam tidak bisa disamakan dengan Saudi.
"Kita ini terdiri dari suku bangsa dengan adat berbeda yang hadir jauh mendahului agama-agama yang sifatnya universal," ucapnya.
Menurutnya, jika sistem beragama di Arab Saudi dipaksakan untuk diaplikasikan di Indonesia, hal tersebut akan memecah belah persatuan dan menimbulkan konflik di Indonesia
"Justru Raja Arab datang ke Indonesia dan bicara terbuka ingin belajar dari Indonesa bersama-sama melawan citra Islam yang terpuruk karena tingkah laku beberapa orang yang ekstrem dan atas nama Islam melakukan teror, itu dibelakangi ideologi yang tidak moderat," jelasnya.
Sementara itu, Jojo menilai pertemuan tokoh lintas agama dengan Raja Salman dapat menghilangkan stigma tentang Islam garis keras. OL-2
http://mediaindonesia.com/news/read/94887/masyarakat-harus-menolak-intoleransi/2017-03-04#
![Recommended Seller emoticon-Recommended Seller](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1xidtbd.gif)
Mumpung kita bicara ttg intoleransi
Aku tertarik intoleransi komen komen nasbung di kasus sidoarjo
Kalau apa yg di ajarkan Khalid Basalamah adalah intoleransi
Ya loe jgn mewek kalo di tolak oleh masyarakat
Kalau tujuan mu mengajarkan intoleransi..
Jangan berlindung di kebebasan berpendapat dan toleransi
Itu namanya munafik
![#Masyarakat Harus Menolak Intoleransi](https://s.kaskus.id/images/2017/03/04/9601703_20170304104742.png)
![#Masyarakat Harus Menolak Intoleransi](https://s.kaskus.id/images/2017/03/04/9601703_20170304104807.png)
![#Masyarakat Harus Menolak Intoleransi](https://s.kaskus.id/images/2017/03/04/9601703_20170304104826.png)