BapakGwGayusAvatar border
TS
BapakGwGayus
Kisah Pemulung yang Sisihkan Uang untuk Tambal Jalan Berlubang

Sragen - Di bawah terik sinar matahari, tampak seorang pria tua sedang menurunkan dua karung semen dari becaknya, di jalan Desa Gondang-Tunjungan, Rabu (1/3/2017). Becak yang berisi barang-barang rongsokan miliknya itu sengaja diparkir menutup separuh badan jalan agar tidak ada yang mengganggu aktivitasnya.

Mengenakan celana pendek dan baju lengan pendek, sepertinya ia telah terbiasa dengan panasnya sinar matahari. Hanya sebuah caping yang melindungi kepalanya.

Seorang diri, ia mengaduk semen dan pasir dengan campuran air yang dia ambil dari sawah. Adonan semen itu kemudian dia tuangkan ke dalam lubang-lubang jalan sedalam 10 cm.

Dia adalah Sadiyo Cipto Wiyono. Pria 65 tahun itu tinggal di Dukuh Grasak RT 42 RW 11 Desa/Kecamatan Gondang, Sragen. Mbah Sadiyo, sapaannya, bekerja sebagai pemulung.

Meski penghasilannya tidak seberapa, Sadiyo selalu menyisihkan sebagian uang untuk membeli semen. Semen tersebut dia gunakan untuk menambal jalan yang berlubang. "Kalau semen, saya beli sendiri. Nanti pasirnya minta sisa-sisa di rumah orang yang sedang membangun. Kadang dikasih, kadang tidak dikasih," katanya.

Mbah Sadiyo mengaku penghasilannya hanya sekitar Rp 100 ribu untuk satu minggu. Dalam lima sampai enam hari. Dia berkeliling mengumpulkan barang-barang rongsokan. Setelah terkumpul, rongsokan itu ia jual. "Kalau beruntung bisa dapat Rp 150 ribu,* ungkapnya.

Niatnya memperbaiki jalan rusak berawal dari pengalamannya yang pernah jatuh terperosok akibat jalan berlubang. "Saya berebut jalan dengan kendaraan. Saya mengalah, tapi ternyata ada lubang. Ban becak saya sampai membentuk angka '8'. Untung barang rongsokan saya sudah diikat kencang, jadi tidak jatuh," ungkap dia.

Peristiwa itu terjadi pada 2012. Semenjak itu, Sadiyo berjanji kepada dirinya untuk menambal jalan berlubang yang dia lihat. "Bahkan ada tetangga saya yang jatuh, patah tulang. Dia beri tahu saya kalau ada jalan berlubang. Setelah dapat rezeki ya saya tambal jalannya," kata kakek 7 cucu ini.

Mbah Sadiyo mengaku sama sekali tidak dibayar oleh pihak mana pun untuk menambal jalan berlubang. "Saya niatkan untuk ibadah. Ada orang yang ingin ikut membantu karena mengira saya dapat proyek dari DPU (Dinas Pekerjaan Umum). Tapi setelah tahu tidak ada bayarannya, dia langsung pergi," ujar pria kelahiran 7 April 1952 itu.

"Saya ini memang miskin. Tapi batin saya tidak miskin," tutupnya.
(try/try)

Sumber


Buat ormas ama aparat negara yang masih bawa2 proposal ke Pengusaha mudah2an lo pada sadar ketampol ama sikapnya simbah !

emoticon-Wow

Buat Regional Sragen apa Jateng mohon perhatiannya buat simbah support kegiatan beliau apa gimana lah caranya emoticon-Shakehand2


Terimakasih mod udah singgah dimari
Quote:


Gw juga Ucapin terimakasih buat semua kaskuser yang udah berpartisipasi di trit gw sehingga jadi HT yang udah share juga terimakasih semoga ada respon dari pemda bersangkutan dan ada efek positif buat si mbahnya pribadi emoticon-Shakehand2
Diubah oleh BapakGwGayus 03-03-2017 18:40
0
38.8K
367
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.