Pengalaman pertamaku merantau di Papua :'(


inilah sekilas tentang saya

Dihari pertamaku Menginjak usia 19 tahun disitu juga saya harus melangkahkan kaki untuk merantau dan mencari kehidupan dikota ,yang memintaku harus bisa menjaga diri,mandiri dan tau bagaimana kehidupan diluar jangkauan orang tuaku ,yang seolah memintaku untuk belajar arti kehidupan ,mencari uang sendiri dan harus bisa membiayai hidupku sendiri tanpa meminta dan menyusahkan kedua orang tuaku lagi . . .
Disaat itu juga aku harus meneteskan air mata,betapa sedihnya harus jauh dari orang tua,yang selama ini yang terbiasa dlam jangkauan orang tua,yang masih meminta uang jajan dan meminta ini itu kepada mereka ,dan kali ini dan hari itu juga aku harus terbiasa dengan lingkungan dan harus bisa beradaptasi dengan lingkungan ,
Disepanjang perjalananku menuju kota yang harus aku tempuh Aku tidak berhenti Menangis.menangis dan menangis ,dan tak peduli dengan orang lain yang melihatku dan menganggapku orang stress !
Betapa sedih dan lemahnya aku ?
Tapi tanpa rasa malu sedikitpun aku terus menangis bahkan jika ada orang yang bertanya kenapa aku menangis aku hanya geleng2 kepala ,yang seakan mengatakan aku TIDAK APA APA !
Meskipun kenyataanya aku ingin cerita,aku ingin memuaskan semua perasaan penat dihatiku,tapi aku lebih memilih memendamnya,karena aku tahu tak ada seorangpun yang bisa mengerti terhadapku kecuali AYAH DAN IBUKU ,
Sepanjang perjalanan aku juga berpikir setelah aku sampai ditujuanku ,aku bagaimana selanjutnya ?
Apakah aku mendapatkan yg aku inginkan ?apakah aku bisa berkembang ?apakah aku bisa beradpatasi? Dan apakah aku bisa pulang dan sukses ?
Pertanyaan itu selalu terlintas dan menghantuiku dan semakin membuatku tidak kuat dan selalu meneteskan airmata ,
Ya Tuhan betapa teganya orang tua ku membuatku seperti ini,betapa sedihnya jauh dari mereka ?dan pertanyaan itupun selalu menghantui ku sepanjang perjalananku
Dan tanpa terasa waktu akhirnya aku sampai dipelabuhan SORONG,aku turun dari kapal dan merasa sedih,senang,pokoknya campur aduklah semua perasaanku ,karena pertama kali menginjakkan kaki dipapua ,aku belum tau kemana aku pergi dan aku bertanya kepada teman satu dek kapal dan dengan suara pelan dan lembut dia menjelaskan nya kepadaku,dan aku langsung berdoa Terimah kasih Tuhan engkau menunjukkan orang baik kepadaku yang mau mengajari dan menemaniku,setelah aku tau aku mengambil barangku ditempat pengambilan barang dan aku lihat semua orang2 dan keluarga2 yang mau menjemput keluarganya ,aku tersenyum dan melihat siapa yang akan menjemputku,
Dan aku melihat semua orang2 yang ada diluar dan satupun diantara mereka tidak ada keluargaku ,Oh Tuhan betapa sedihnya aku,akhirnya meneteskan air mata dan berkata “kemana saya harus melangkah??”dan harus berbuat apa aku..
Tak henti hentinya ku menangis & berdo'a:’( aku berpikir bagaimana agar bisa cepet dapet kerja dan tempat ,akhirnya aku mengajak orang2 dismpingku berbicara tentang bagaimana kehidupan dipapua ,dan mereka pun menjellaskan dan berbagi pengalaman dan akhirnya aku tahu bagaimana nanti menyesuaikan diri disini
Sekian lama aku ngobrol dengan meraka aku mulai bertanya tanya tentang lowongan pekerja.an kemereka lama lama lamaaaaaa kami mengoceh...
Dan aku diwarkan krja di bengkel las sedangkan aku belum punya dasar disitu tapi kata big bosnya "GPP BELAJAR SAMBIL JALAN " disitu aku merasa lega ,dan akhirnya sebulan kerja dan mendapatkan gaaji pertamaku,betapa senangnya aku menerima gaji dari hasil keringatku sendiri,aku tersenyum danberpikir beginilah susah dan senangnya perantau ...



Thank gan ...udah sempetin BACA..

MANA SUARANYA PERANTAU...