Pertandingan antara Internazionale melawan AS Roma dini hari tadi merupakan salah satu pertandingan yang paling dinanti pada giornata Serie A ini. Roma tentu memiliki misi untuk terus memepert Juve dan membuktikan diri sebagai pesaing yang pantas untuk Bianconeri. Sementara Inter bertujuan untuk melanjutkan kebangkitan mereka musim ini dan finis di zona Liga Champions.

Pada akhirnya, klub asal ibukota Italia-lah yang berhasil mendapatkan tiga poin dari laga ini. Dua gol Radja Nainggolan serta satu penalti dari Diego Perotti hanya mampu dibalas oleh Mauro Icardi. Kemenangan inipun membuat Roma kini menjauh dari kejaran Napoli--yang kalah melawan Atalanta--di peringkat ketiga sementara Inter tertinggal enam poin dari zona Liga Champions yang dihuni oleh Napoli di peringkat ketiga.



Roma memang mendominasi sejak awal pertandingan. Kehadiran Daniele De Rossi di lini tengah benar-benar membatasi permainan dari Internazionale. Keunggulan dua gol yang mereka berhasil dapatkan pun bisa dibilang cukup pantas untuk terjadi. Ketka Inter mulai memperlihatkan tanda-tanda akan bangkit, Roma pun tetap bermain tenang. Serangan balik yang mereka lakukan dan kemudian berbuah penalti pun merupakan bukti dari ketenangan anak asuh Luciano Spalletti dalam menghadapi tekanan yang diberikan oleh Inter.

Namun, bukan berarti Inter dan segenap elemen klubnya patut bersedih. Mereka seharusnya mendapat penalti ketika Kevin Strootman melanggar Eder dan sedikit gerakan menyikut Nainggolan pada Roberto Gagliardini pada proses terjadinya gol kedua Roma pun sedikit dinaungi tanda tanya. Secara keseluruhan, permainan anak asuh Pioli bisa dibilang cukup baik. Dan, pekerjaan yang dilakukan Pioli pada Inter sejauh ini pun masih jauh dari kata akhir.

Raksasa kota Milan dan harapan mereka untuk bisa finis di peringkat tiga besar pun sebenarnya merupakan sebuah tanda yang positif. Setelah mengawali musim dengan berat dibawah asuhan Frank de Boer, masuknya Pioli seakan merubah semua hal itu. Inter kemudian mulai kembali membangun reputasi mereka sebagai raksasa Italia. Bahkan, setelah menghabiskan hampir setengah musim di bawah AC Milan, kini mereka mulai menjauhi rival skeota mereka tersebut.

Terlepas dari momen-momen individual pada pertandingan dini hari tadi, Roma memang secara keseluruhan lebih baik dari Inter. Sejak awal musim, Roma sudah bermain dengan padu dan tidak harus melalui masa transisi seperti apa yang dialami oleh Inter dengan Pioli. Keunggulan itu tentunya membuat Roma bisa bermain dengan lebih tenang. Padahal, secara permainan, Inter tidak tertinggal begitu jauh dari tim asal ibukota tersebut.

Inter memang perlahan menjadi tangguh musim ini. Mereka bisa meminimalisir terjadinya kejutan dan mengalahkan hampir seluruh tim di bawah mereka. Meskipun masih membutuhkan sesuatu yang bisa membuat mereka kembali sejajar dengan tim-tim papan atas Italia, Inter setidaknya tidak harus terlalu malu denga hasil yang mereka raih atas Roma di giornata kali ini.