Petugas kepolisian bersenjata lengkap berusaha melumpuhkan terduga teroris di Kantor Kelurahan Arjuna, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/2). Kepolisian berhasil menangkap seorang pria terduga teroris yang meledakkan benda yang diduga "Bom Panci" di Taman Pandawa Bandung dan melakukan pembakaran kantor kelurahan Arjuna.
Didih (58) tersentak saat mendengar berita di televisi kemarin. Warga Kelurahan Cicendo, Bandung itu kaget bukan kepalang kala mengetahui pelaku [URL="//mailto:https://beritagar.id/artikel/berita/kronologi-teror-bom-di-cicendo-bandung"]peledakan[/URL] bom panci Bandung itu orang yang sangat dikenalnya.

"Meskipun sempat melihat berita di televisi, namun kami baru yakin ketika puluhan petugas datang ke kampung kami dan melakukan penggeledahan di dalam rumah kontrakan Yayat," katanya seperti ditulis [URL="//mailto:http://www.antaranews.com/berita/614937/tersangka-yayat-dikenal-sebagai-pedagang-aksesoris%3Futm_source=fly%26utm_medium=related%26utm_campaign=news"]Antaranews.com[/URL].

Ia mengaku cukup mengenal Yayat Cahdiyat, pelaku peledakan bom panci Bandung. Ia dan warga sekitar tak menaruh curiga apapun kepada Yayat. Sebab, selama tinggal di Cicendo itu, tak ada gerak-gerik yang mencurigakan. Bahkan selama mengontrak di kampung tersebut, kata Didih, Yayat tidak pernah membuat kegaduhan termasuk kedatangan tamu. Didih termasuk orang yang sering dicurhati Yayat. Kata dia, selama mengontrak Yayat sering cerita tentang perjalanan hidupnya.

Sejak di-PHK dari pabrik di Bandung, Yayat membuka usaha cuci steam sepeda motor dan berjualan mie ayam. Namun usaha ini tak lama dilakoninya. Lalu, ia memutuskan pindah ke Cianjur. "Alasannya pindah ke Cianjur karena ingin mencari suasana baru," [URL="//mailto:http://www.antaranews.com/berita/614937/tersangka-yayat-dikenal-sebagai-pedagang-aksesoris%3Futm_source=fly%26utm_medium=related%26utm_campaign=news"]kata Didih[/URL].

Yayat, kata Didih, punya satu istri dan tiga orang anak: dua laki-laki dan satu perempuan. "Awal pindah anak dan istrinya tidak dibawa selang dua bulan, istri dan anak bungsunya sudah ada. Sedangkan dua anaknya yang lain baru beberapa bulan di sini," [URL="//mailto:http://www.antaranews.com/berita/614937/tersangka-yayat-dikenal-sebagai-pedagang-aksesoris%3Futm_source=fly%26utm_medium=related%26utm_campaign=news"]katanya[/URL].

Dua hari sebelum peledakan, Didih mengaku sempat ngobrol dengan pelaku. Kepada Didih, pelaku sempat berkeluh kesah pembeli dagangannya. Sehari-hari, kata Didih, Yayat berjualan aksesoris dan mainan anak-anak. Ia berjualan di sejumlah sekolah di Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat. Karena sepi itu, Yayat terpaksa pindah berjualan ke Kecamatan Karang Tengah.

Bahkan sehari sebelum peristiwa itu, Yayat sempat pamit mau ke Bandung untuk menengok ibu mertuanya yang sedang sakit. "Seninnya saya mendengar dia berangkat sebelum azan subuh," [URL="//mailto:http://www.antaranews.com/berita/614937/tersangka-yayat-dikenal-sebagai-pedagang-aksesoris%3Futm_source=fly%26utm_medium=related%26utm_campaign=news"]katanya[/URL].

Tim Jibom dan Inafis melakukan olah TKP lokasi ledakan diduga bom panci di taman Pandawa, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/2). Taman Pandawa merupakan lokasi pertama kali bom diledakkan oleh dua pelaku terduga teroris sebelum diamankan oleh kepolisian di kantor kelurahan Arjuna Bandung.
Warga Cicendo tak mengetahui jika Yayat merupakan [URL="//mailto:http://www.antaranews.com/berita/614924/yayat-si-pelaku-bom-bandung-ternyata-residivis-kasus-terorisme%3Futm_source=related_news%26utm_medium=related%26utm_campaign=news"]residivis[/URL] kasus terorisme. Dalam catatan kepolisian, Yayat diketahui pernah mengikuti pelatihan militer di Aceh. "Dia pernah ikut latihan teroris di Aceh Janto pada 2011. Dalam penangkapan itu ada 70 orang ditangkap termasuk dia. Waktu itu saya yang pimpin operasinya," [URL="//mailto:http://www.antaranews.com/berita/614918/tito-pastikan-pelaku-bom-bandung-pemain-lama%3Futm_source=topnews%26utm_medium=home%26utm_campaign=news"]kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian[/URL].

Pelaku, kata Tito, tercatat dalam Jamaah Ansharud Daulah Bandung yang berafiliasi ke Aman Abdurahman (Maman).

Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, Yayat adalah [URL="//mailto:http://www.antaranews.com/berita/614924/yayat-si-pelaku-bom-bandung-ternyata-residivis-kasus-terorisme%3Futm_source=related_news%26utm_medium=related%26utm_campaign=news"]anggota kelompok[/URL] pimpinan Ujang Kusnanang alias Rian alias Ujang Pincang. Ujang adalah mantan napi kasus terorisme yakni kasus penyembunyian buronan dan kasus pelatihan militer Aceh.

Yayat Cahdiyat memiliki nama alias Dani alias Abu Salam. Pria kelahiran Purwakarta, 24 Juni 1975, tercatat sebagai warga RT 03/01 Kampung Cukanggenteng, Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung.

Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan menyebut Yayat [URL="//mailto:https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-identitas-pelaku-teror-bom-panci-di-bandung.html"]disiapkan[/URL] menjadi 'pengantin'. Namun nahas menimpanya. Yayat yang melarikan diri ke kantor kelurahan Arjuna yang letaknya sekitar 50 meter dari lokasi ledakan di Taman Pandawa kawasan Cicendo, harus berhadapan dengan polisi. Baku tembak yang terjadi menyebabkan Yayat terkena tembakan. Ia [URL="//mailto:https://news.detik.com/berita/d-3432922/pelaku-bom-panci-tewas-dalam-perjalanan-ke-rs"]tewas[/URL] dalam saat akan dilarikan RS Sartika Asih, Bandung.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-panci-bandung

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Buah tangan Jokowi dari Australia

- Ketegangan Presiden Trump dengan media

- Riwayat bom panci, dari Bandung sampai Boston