Reaksi Ahok saat Anies Baswedan Tuding Tanah Pemprov DKI Dijadikan Mal


Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan penjelasan kepada wartawan di sela-sela meninjau kesiapan infrastruktur Asian Games 2018, Jumat (24/2/2017). Ahok di antaranya meninjau depo Light Rail Transit (LRT) di Kelapa Gading, Jakarta Utara dan Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur.



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta Anies Baswedan membuktikan tudingan ada tanah negara yang dijadikan mal di ibu kota.

"Ya buktiin saja!" ujar Ahokkepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/2/2017).

Sebelumnya Anies mengatakan, ada tanah milik negara yang dijadikan mal.
Hal tersebut diungkapkan Anies karena merasa heran program DP rumah nol rupiah yang merupakan idenya bersama Sandiaga Uno, banyak dikritik. Namun, saat dikonfirmasi kembali, Anies tidak menjelaskan di mana tanah negara yang dia sebut dijadikan mal tersebut.
"Nanti kami diskusikan, tidak bisa saya jelaskan sekarang," kata Anies di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2017) lalu.

Seusai melontarkan pernyataan tersebut, Anies langsung menyudahi sesi wawancara.

Dia bergegas keluar dari sebuah rumah makan di kawasan Jalan KH Abdullah Syafi'i, yang sebelumnya digunakan untuk bertemu Forum Anak Jakarta.

Setelah keluar dari rumah makan tersebut, Anies langsung masuk ke mobilnya dan meninggalkan lokasi.

Anies sebelumnya mengaku heran karena program DP rumah nol rupiah yang merupakan idenya bersama Sandiaga, dikritik.

Dia membandingkan penggunaan lahan di DKI Jakarta yang peruntukannya dianggap tidak memihak rakyat kecil, tetapi tak jadi pembicaraan khalayak.

"Tanah Pemprov saja bisa dipakai untuk mal, tanah negara dipakai mal, kenapa rakyat kecil mau pakai jadi ribut? Kenapa rakyat kecil mau pakai tanah negara jadi ramai? Mau dipakai buat mal, kita semua diam," tutur Anies seusai silaturahmi dengan warga di Jalan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2017) pagi.

Penjelasan Anies dilontarkan saat ditanya apakah tanah negara bisa dijadikan hak milik warga.

Bocor ... Bocor ...