Link

Wiranto Jelaskan Kaitan Hoax dan Demokrasi Kebablasan
27/02/2017 23:10

JAKARTA – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto merespons pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut demokrasi Indonesia kebablasan.

Wiranto menjelaskan, demokrasi itu memiliki batasan, terlebih dalam penyelenggaraannya. Hak dalam demokrasi, kata dia, tak boleh mengganggu hak dari orang lain apapun bentuknya. Termasuk dalam gencarnya penerapan teknologi di media sosial. Wiranto menjelaskan bahwa demokrasi kebablasan telah melahirkan hoax dan fitnah di media sosial.

“Berita hoax, rekayasa berita, menista orang lain, memfitnah, ini semua buah dari kebebasan demokrasi yang kebablasan tadi,” katanya usai menghadiri acara KPK di Hotel Santika Bintaro, Jalan Prof Satrio Blok B7-A3-01, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Senin (27/2).

Wiranto menambahkan, jika semua pihak memahami dengan baik aturan dan makna demokrasi itu secara utuh, maka tak akan ada berita hoax dan fitnah yang saling menyudutkan antaranak bangsa. Kebanyakan masyarakat Indonesia, kata dia, tidak memahami makna demokrasi itu secara utuh.

“Jadi menganggapnya bebas segala-galanya, padahal ada aturannya. Kalau mengerti itu semua, maka saya jamin tidak ada berita hoax dan sejenisnya,” kata Ketua Dewan Pembina Partai Hanura tersebut. (ryu)