BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Konteks ucapan Ahok soal Wi-Fi 'Al Maidah' bersandi 'kafir'

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan depan) berdialog dengan pengurus makam Mbah Priok saat melakukan kunjungan, di Jakarta, Selasa (14/2).
Belum tuntas menghadapi kasus dugaan penodaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, kembali dilaporkan ke kepolisian dalam kasus nan mirip.

Gubernur DKI Jakarta itu dilaporkan atas dugaan mengolok-olok surat Al Maidah ayat 51. Kali ini, Ahok tak sendiri. Pasalnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, turut dilaporkan.

Pangkal laporan adalah video berdurasi sekitar 41 detik, yang tersebar di media sosial.

Dalam video itu, Ahok berkata ingin memasang perangkat Wi-Fi, dengan nama "Surat Al Maidah 51" dan bersandi "kafir". Sedangkan Djarot terlihat tertawa demi mendengar kata-kata itu.

Ucapan Ahok dan tawa Djarot itulah yang jadi dasar laporan.

Pelapornya adalah pengacara bernama Damai Hari Lubis. Damai dan pengacaranya, Eggi Sudjana, melapor ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Kamis (23/2). Laporan termuat dalam berkas bernomor LP/208/II/2017/Bareskrim (foto via kumparan).

Dalam berkas itu, Ahok dan Djarot, diduga menodai Surat Al Maidah ayat 51--agaknya berkenaan Pasal 156a KUHP, sama dengan kasus dugaan penodaan agama yang tengah berjalan sidangnya.

Keduanya juga dianggap menyalahgunakan kekuasaan, yang melanggar Pasal 421 KUHP juncto 55 KUHP. Pasal 421 memuat larangan penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat. Adapun Pasal 55, antara lain memuat soal keikutsertaan seseorang dalam suatu tindak pidana--khusus Djarot.

"Sekarang tinggal dari yang bersangkutan (Ahok dan Djarot). Apakah benar dia ucapkan, apakah (hasil editan)? Kalau enggak benar, ya pengeditnya-lah yang dikejar," ujar Damai, dilansir Viva.co.id.

Tangkapan layar video YouTube kiriman "SiBonekaKayu Merdeka".
Beritagar.id menemukan bahwa video yang menjadi pangkal kasus ini awalnya menyebar lewat YouTube. Pengunggahnya adalah kanal "SiBonekaKayu Merdeka", pada 7 Februari 2017.

Sepekan setelah diunggah, video itu mulai menyebar. Antara lain, lewat artikel-artikel dari situs-situs yang tak jelas pengelolanya, macam MuslimBersatu.net dan Idnusa.com.

Di linimasa Twitter, percakapan soal video itu kian meninggi sepekan terakhir.

Hal tersebut dipicu oleh kicauan dari akun-akun pseudonim yang selama ini kerap mengembuskan sentimen anti-Ahok. Sebagai misal: @TerorisSocmed, @PorosAnonim, dan @SiBonekaKayu.
Konteks ucapan Ahok
Lantas, kapan peristiwa dalam video itu terjadi?

Djarot, dikutip kumparan, menyebut bahwa peristiwa itu sudah lama berlalu. "Ah, sudah tahun berapa itu," kata Djarot, di Balai Kota, Rabu (22/2).

Adapun para penyebar video menyebut peristiwa itu terjadi pada 12 Oktober 2015.

Sebagai catatan, video itu ber-watermark "YouTube.com/PemprovDKI". Sayangnya, video tersebut tak lagi tersedia di kanal resmi Pemprov DKI itu.

Meski begitu, Beritagar.id menemukan video versi panjang--berdurasi 14 menit 31 detik--dari kanal YouTube, "TyoJB - All About Jokowi AHOK".

Video bertajuk "Ide Jenius Basuki TP (Ahok) Dalam Rapat Bersama Pejabat PNS Pemprov DKI Jakarta" itu diunggah pada 15 Oktober 2015.

Rekaman itu cukup menjelaskan konteks percakapan Ahok.

Antara lain, dalam rapat tersebut, Ahok berbicara ihwal pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA)--yang aman dari predator seksual dan preman. Nah, dalam topik itu, Ahok punya gagasan membangun RPTRA di sekitar masjid.

"Tanya rumah-rumah, tanah, di sekitar masjid. Mau enggak diwakafkan tanda kutip? Bukan diwakafkan. Kita beli gitu lho, saya mau jadiin RPTRA," katanya.

Menurut Ahok, area di sekitar masjid adalah lokasi yang aman bagi anak, sebab selalu ada orang yang beraktivitas--anak-anak bisa terpantau.

"Karena masjid itu selalu ada orang. Dari subuh, zuhur jam 12, asar, magrib, isa. Ada pengajian lagi. Terus ada marbot," kata dia.

Ia juga memberikan perbandingan, "Lebih aman main di halaman masjid atau di halaman preman enggak jelas?"

Lebih lanjut, Ahok berencana, RPTRA di sekitar masjid akan dipasang perangkat Wi-Fi.

"Pasangin Wi-Fi, nanti kita bisa bikin tuh sama marbot-nya. Ada password-nya tuh Wi-Fi. Surat Al Maidah ayat 51, kata apa yang dipakai buat password 'kafir'," kelakar Ahok.

Sekilas, terdengar suara tawa dari sebagian hadirin. Djarot, yang duduk persis di samping Ahok, juga ikut tertawa.

Berikut video versi panjang itu--simak antara menit 5-8.
Ide Jenius Basuki TP (Ahok) Dalam Rapat Bersama Pejabat PNS Pemprov DKI Jakarta
Sebagai catatan, riuh kasus dugaan penodaan agama ini beriring pula dengan momentum Pilkada DKI 2017, yang diikuti oleh Ahok-Djarot.

Alhasil, riuh kasus ini turut meningkatkan sentimen agama dalam pesta demokrasi di ibu kota.

Sentimen itu kerap dipakai untuk menyudutkan Ahok. Hal itu berkenaan latar belakang dengan latar belakang Ahok sebagai pemeluk Kristen--berdarah Tionghoa--di daerah yang persentase pemeluk Muslim-nya mencapai 83 persen.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...bersandi-kafir

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Malaysia tak ingin pemeriksaan Siti Aisyah diintervensi

- Seteru Pilkada berujung penjara

- Pesawat Netanyahu tak melintasi langit Indonesia

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
5.6K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread730Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.