Surabaya (beritajatim.com) - Rencana pengembangan Airport City di Bandara Internasional Juanda masih mangkrak, karena tidak ada kucuran anggaran dari pemerintah pusat.

"Padahal rencananya tahun 2019 akan beroperasi dan dikerjakan tahun ini, tapi karena tidak anggaran ya masih mandek," kata Gubernur Jatim Soekarwo.

Dia mengatakan, sebenarnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah menyetujui konsep yang diajukan pemprov Jatim itu.

Bahkan, detail engineering design (DED) proyek tersebut sudah diselesaikan pada tahun lalu dan tinggal memulai pembangunan fisik. "Sudah disetujui, DED-nya sudah selesai tahun 2016. Seharusnya pembangunan fisik sudah mulai tahun ini," tambahnya.

Sekadar diketahui, Airport City dirancang untuk mengintegrasikan Bandara Juanda dengan fasilitas pendukung lainnya seperti pusat perbelanjaan. Rencananya, kawasan terintegrasi itu akan dibangun di lahan seluas 4 ribu hektare yang sebagian besar akan memanfaatkan lahan reklamasi di pantai timur Sidoarjo.

Selain dilengkapi mall dan kawasan bisnis, di Bandara Juanda juga akan dibangun landasan pacu kedua sepanjang 3600 meter yang memanfaatkan lahan reklamasi dan terminal keberangkatan penumpang. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir antrian penumpang yang menumpuk. "Kalau sekarang saya menghitung dari boarding sampai terbang sudah sampai 30 menit karena adanya antrian," jelasnya lagi.

Sedangkan untuk anggaran, diperkirakan mencapai Rp13 triliun. Pakde Karwo mengatakan dana tersebut tidak sulit didapat, apalagi hingga kini sudah banyak investor yang mengantri.

http://beritajatim.com/politik_pemer..._mangkrak.html

Semoga gak mangkrak deh, penerbangan punya peran besar untuk konektivitas kota kota di Indonesia, airportnya harus bagus