Peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo yang baru diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama Rabu (22/2) lalu mendapat kritik dari pengamatan perkotaan Marco Kusuma Wijoyo.

Marco menilai RPTRA Kalijodo dianggap melanggar peraturan. Pasalnya pengerasan pada ruang terbuka hijau (RTH) tersebut dinilai melebihi 10 persen dari luas lahan. Menanggapi hal itu, Basuki justru semakin bersemangat. Karena menurutnya, banyak pelanggaran tata ruang yang tidak disorot para pengamat.


"Itu mah banyak omong, itu kan ada batasan 10% boleh dibangun, permanen atau tidak. sekarang saya tanya, bangunan yang melanggar peraturan pernah ngga mereka komplain? Tinggal di sungai gak ada komentar," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Kamis (23/2).

Baca Juga:
Minta MRT Dipercepat, Jokowi: Jangan Pikirkan Biaya
Soal Dukungan Pilgub DKI, DPW PKB Berikan 'Warning' DPC
Ahok menambahkan dirinya sudah terlalu sering disalahkan dalam pembangunan di Jakarta. "Udahlah pokoknya Ahok buat apapun tetep aja salah, buat kepentingan umat, orang apapun salah," imbuh Ahok.

Pada Twitternya, Marco mengatakan "#Kalijodo H4: KDB 0 (tanpa bangunan), perkerasan maks 10%, tak boleh ada kegiatan rekreasi/olahraga. Kalau blm tiba2 diubah loh ya," katanya di Twitter.

Aturan itu terdapat dalam Peraturan Daerah Pemerintah Jakarta Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi yang diteken Gubernur Jakarta, saat itu, Joko Widodo. Dia menjelaskan lahan Kalijodo berstatus H.4 alias jalur hijau yang tidak boleh sama sekali ada bangunan diatasnya. (Helmi Shemi)

http://www.arah.com/article/23839/rptra-kalijodo-mendapat-kritik-ahok-langsung-ngambek.html

Kasih Kripik aja jangan kritik