SMS kadang bikin cemburu orang. Maka Kadek Mayun, 42, dari Bali apes banget jadi Kadus. Sering SMS dengan Ida Maruti, 35, bini Wayan, 40, dia ketiban sial. Pulang rapat dicegat orang dan digebuki. Usut-punya usut si penganiaya ternyata suami Ida Maruti. Dia cemburu bila dia ada main dengan istrinya.

SMS merupakan sarana komunikasi paling praktis dan ekonomis. Bisa untuk tujuan positif, bisa pula untuk tujuan negatip. Yang negatif misalnya, bilang sedang mujur cewek kirim SMS tit….tit …..tit…., eh dapat tit…..eh “burung” lelaki. Dalam berbagai kasus menunjukkan, gara-gara SMS banyak perselingkuhan terjadi, dan kolom ini tak pernah kehabisan bahan untuk menuliskannya.

Kadek Mayun warga Banjar Jelantik, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, juga hobi main SMS-an. Lebih-lebih posisinya sebagai Kadus, banyak hal yang harus disampaikan pada warga dan stafnya. Sebab meski bukan presiden dia perlu juga memberi petunjuk pada anak buahnya, bagaimana memberi pelayanan masyarakat sebaik-baiknya, meski tak ada hubungannya dengan Pilkada.

Yang menarik sekaligus mencurigakan, intensitas SMS-an Kadus Kadek ini justru paling banyak ditujukan kepada Ny. Ida Maruti, istri Wayan, warga desa yang sama. Padahal perempuan itu tidak masuk dalam struktur pemerintahan desa. Jadi ibu PKK juga bukan, ngurusi jumantik juga kagak. Tapi ada saja yang di-SMS-kan pada Ida Maruti, tit tit, tit…… Dan Ny. Ida membalas pula tit tit tit. Entah apa pula jawabannya. Mereka baru berhenti jika sudah kehabisan pulsa.

Suatu ketika, HP Ida Maruti tertinggal. Iseng-iseng Wayan membuka, ternyata yang tat tit tat tit melulu itu dari HP-nya Pak Kadus. Isinya nih yang dia bikin cemburu, sama istri orang Kadus memanggil yank. “Yank, yank, lama-lama ini ngajak goyang….,” kata batin Wayan.

Wayan segera tabayun pada istrinya, Ida Maruti. Secara jujur Ida mengakui bahwa Kadus Kadek suka merayu-rayu dirinya, tapi tak pernah ditanggapi. Ida menolak secara halus. Sebab jika ditolak secara kasar, dikhawatirkan Pak Kadus marah, dan nanti susah minta tanda tangan perpanjang KTP atau urusan lainnya.

Wayan bisa memahami alasan istri, karena itu bararti “asset nasional” masih terselamatkan. Tapi kelakuan Pak Kadus harus dihentikan, paling tidak diberti pelajaran. Maka malam harinya ketika Pak Kadus sedang mengadakan rapat di pura Bale Agung, ditungguinya. Dia mau melabrak ke dalam ruangan takut dianggap tidak sopan.

Maka begitu Kadus Kadek selesai rapat dan ambil sepeda motornya, langsng saja ditonjok mukanya hingga terjerembab bersama motornya. Kadus mau bangun diberi lagi, pletakkkk! Untuk peserta rapat yang lain segera menolongnya. Pak Kadus dilarikan ke rumahsakit dan Wayan dilarikan ke Polsek.

Dalam pemeriksaan dia mengakui bahwa cemburu atas SMS rayuan Kadus pada bininya. Jika dilaporkan langsung tanpa “diberi pelajaran” dulu, paling-paling sanksinya ringan, wong hanya SMS rayuan. Wayan juga yakin bahwa Kadek takkan ditahan, wong ancaman hukumannya pasti hanya bulanan. Mau demo agar Kadek ditahan, Wayan juga sadar tak punya masa.

Maka lalu pukul dulu urusan belakangan? (JPNN/Gunarso TS)