Ane ada teman dari kecil dan kami bersahabat sampai skarang. Ane kasian lihat situasi atau masalah teman ane, dia sudah seminggu dikosan ane.
Selama ini dia di kampung, dan tiba2 dia sporing ke kosan ane. ane kost di luar kampung ane yg membutuhkan perjalanan naik sepeda motor sekitar 4 jam.
Ane kaget ketika dia datang dengan tiba2 sekitar pukul 11 malam dengan mengendarai sepeda motor.
Ane langsung aja ane tanya setiba dia muncul "Kenapa kau tong?", dia jawab "aku ada masalah dikampung cok"
setelah itu langsung ane aja masuk ke dalam kosan. dan dia langsung cerita permasalahannya.


begini ceritanya :

Inisial :
Teman ane (pria, masih lajang) sebut saja A
korban pengintipan (ibu rumah tangga) sebut saja B

si A mengintip si B yang sedang mandi, si B meneriakin bahwa si A mengintip (tidak ada saksi).
si A kabur dan sembunyi kerumah (rumah A sebelahan dengan rumah B)
karna ketakutan si A mencoba beranikan diri untuk bersikap gentleman.
dia keluar dan menghampiri rumah si B lalu minta maaf. tetapi si B akan memaafkan jikalau si A membawa orangtua utk minta maaf (orang tua si A lagi diluar kota dan sore hari itu baru pulang). dan keluarga besar si B juga akan dihadirkan dirumah si B.

si A melakukan negosiasi. A bilang bahwa dia sudah dewasa dan tidak ada kaitannya dengan orangtua si A, dan si A siap dihukum. si B tetap tidak terima, si B bersikeras harus membawa orang tua si A dan si B memanggil keluarga/saudaranya utk jadi saksi.

si A mengiyakan bahwa nanti malam dia akan membawa orangtuanya. tetapi si A tidak menepati janjinya.
A sporing kekosan ane malam hari ketika orangtuanya sudah pulang. tetapi dia tidak menceritakan kejadian itu keorangtuanya.
si A sempat permisi ke orangtuanya utk pergi kerumah temannya dan besok pagi akan pulang karna ada acara dan orangtuanya mengijinkannya.
Selama di kosan ane, dia mendapat kabar bahwa siang hari si B memberitahu orangtua si A tentang kelakuan anaknya.
Tetapi orang tua si A tidak percaya. orangtua si A menelpon si A. lalu si A jujur. Demi menjaga anaknya orangtua si A bilang kepada si B bahwa si A tidak bisa dihubungi. akan tetapi orangtua si A tetap minta maaf "kalaupun anak saya ada salah, saya minta maaf".
si B dan keluarganya belum terima, dia meminta agar si A dihadirkan.
orangtua A akhirnya berusaha mengambil jalan damai tanpa si A hadir. si B pun menerima saran jalan damai, si B dan keluarga B meminta uang damai sebesar 15juta. orangtua si A kaget dan bernego 5juta.
si B dan keluarganya tidak menerima negosiasi dari orangtua si A, mereka tetap bertahan 15jt. orangtua A menjawab akan dipikirkan terlebih dahulu.

setelah 2 hari si B menanyakan kepada orang tua A, bagaimana soal damainya. orangtua si A bilang bahwa orangtua si A hanya bisa 5jt.
lalu si B menyuruh orangtua A utk datang besok, karna si B akan mengundang lagi saudara2nya yg ada di kampung itu.
keesokannya orang tua si A datang kerumah si B. lalu si B menyetujui damai 5jt orangtua A, akan tetapi orangtua si A berubah pikiran menjuadi 500rb.
si B pun akhirnya kesal. dan pada keputusan terakhir si B bahwa si A dihadirkan dan minta maaf secara langsung.
orangtua si A bilang "tapi kata ibu, anak saya sudah minta maaf sama ibu. dan saya juga sudah minta maaf walaupun saya tidak tau pasti kejadian itu". si B tetap bersikeras bahwa si A harus didampingi orangtua utk minta maaf dan disaksikan oleh saudara2nya dan warga, kalau tidak dipolisikan.

Nah itu yg ane tau permasalahan teman ane.
Menurut ane harusnya dia jangan mengaku kalau dia yang menintip si B. karna kalau dia tidak mengaku, si B tidak akan bisa menuduh si A mengintip. karna tidak ada saksi mata atau ketangkap tangan. si B hanya melihat mata si A, itupun keadaaan masih belum terang.

Ane butuh masukan dan saran dari para agan dan aganwati mengenai kasus teman ane..