Mengapa Papua Ingin Merdeka

Beranda

...

The Lounge
Mengapa Papua Ingin Merdeka

erlezt

23-02-2017 07:44

Mengapa Papua Ingin Merdeka

Sebelumnya mohon maaf kalo trhead ini kesannya berantakan, karna ane ngetik pake hp...
Di thread ini ane hanya memaparkan pendapat OAP (Orang Asli Papua) yg mungkin agan2 blm tahu.

Thread Ini merupakan beberapa pemikiran ane orang non asli Papua yg lahir dan besar di Papua,

Iseng ngobrol bareng temen ane yg aktivis pembela masyarakat asli Papua, dia bilang kenapa sih Papua selalu di anggap Anarkis, Tdk tahu hutang budi dengan Indonesia, tidak Nasionalisme, Pemberontak Negara dll...

Selama ini masyarakat Papua masih merasa dijajah oleh bangsa Indonesia.. itu yg sebagian besar masyarakat papua rasakan.

Heboh skali soal nasionalisme terhadap Freeport. Orang-orang Indonesia berdebat kiri kanan karena merasa miliknya dirampok, kekayaannya dihisap dengan semena-mena, dan selama ini dikadali Amerika.

Apa yang hilang dari kebanggaan nasionalistik yang terhina ini? Orang Papua. Ya, mereka selalu ditempatkan dibelakang panggung. Mereka tidak pernah punya hak bicara.

Berdasarkan keterangan tman ane dia bilang Bangsa ini memang terus dibungkam akhirnya ane coba cari2 info mengenai beberapa sejarah tentang masuknya pulau Papua bagian barat ke NKRI yg menjadi IRIAN JAYA (Ikut Repoeblik Indonesia Anti Nederland) kemudian menjadi Papua di tahun 1999

Berikut beberapa sejarah pnting papua masuk ke Indonesia

Quote:

Tahun 1963, ketika New York Agreement ditandatangani, adakah orang Papua diajak bicara? Tidak sama sekali. Yang berunding itu hanya Indonesia, Belanda, difasilitasi Amerika, disetujui PBB.

Tahun 1969 ketika terjadi 'The Act of Free Choice' adakah bangsa Papua benar-benar menentukan pilihannya secara demokratis?

Sama sekali tidak. Penguasa Orde Baru memilih 1,026 orang untuk 'bermufakat bulat' bergabung dengan Indonesia. Ya! "Mufakat bulat". Kalau kau besar di jaman Orde Baru, kau tahu apa artinya mufakat bulat itu.

Tidak semua dari 1,026 orang ini adalah orang Papua. Dan, mereka yang orang asli Papua sendiri bilang, tahun 1969 itu adalah "The Act of No Choice." Bagaimana apa kamu bisa memilih dengan senjata dikepalamu?

Dikatakan itu 'pilihan bebas' (free choice)? Bahkan Soeharto sudah menjual pegunung Grasberg ke Freeport pada tahun 1967! sekali lagi, 1967! Tentu saja tidak ada pilihan kecuali bermufakat dibawah todongan senjata untuk ikut Indonesia.

Kini terdengar selalu "NKRI harga mati." Iya. Bukan. Bukan kau yang mati. Orang Papua yang harus mati jikalau mereka mau menuntut kedaulatannya.

Kalian mau dengar suara orang Papua tentang bagaimana kau berteriak bising soal Freeport? Bacalah ini:

Quote:

"Sobat, km pernah lihat orang rakus, lapar punya cara makan? Kalau di negeri tetangga itu itu namanya nasionalisme."

Satu lagi:

"Kalo kalian jago, cabut freeport dengan gunungnya kasi pindah ke kalian punya tempat. Dia ada juga, trada guna, yang ada hanya guna-guna buat tiap minggu kacau."

Kekayaan yang harganya milyaran dollar itu tidak ada artinya kalau kemerdekaan kau rampas. Ambil saja untuk kau, bawa ke kampungmu, tidak ada guna buat kami, biarkan kami hidup tenang!

Sehingga seorang kawan saya yang waras melihat persoalan ini, menulis demikian:

"Mendukung tambang Freeport dikembalikan ke Indonesia, baru setengah argumen. Menjadi lengkap jika Papua seisinya dikembalikan kepada yang punya."

Tentu kau tak kan pernah akui siapa yang punya. Ya, seperti perompak berebut barang rajahan!

Kenyataan itu pahit! Tapi, keadilan itu lebih pahit lagi. Jadi berhentilah merasa berhak!

Diubah oleh erlezt 23-02-2017 07:50

4.3K

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

The Lounge

923.4KThread•84.5KAnggota

Urutkan

Terlama

Komentar yang asik ya