Pingin jadi Dokter atau Polisi? Keduanya Bisa Kok!
TS
Quinotaur
Pingin jadi Dokter atau Polisi? Keduanya Bisa Kok!
ASSALAMU'ALAIKUM WR WB
SELAMAT PAGI, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA
Quote:
Profesi Dokter pastilah sudah familiar di telinga sobat-sobat sekalian. Pada saat sakit dan berobat di klinik ataupun di rumah sakit, kita akan diperiksa dan diresepkan obat oleh dokter.
Polisi? Petugas berseragam cokelat ini sering agan/wati jumpai di jalan-jalan saat sedang mengatur lalu lintas maupun saat sedang patroli.
BAGAIMANA DENGAN DOKTER POLISI??
Quote:
DI SINI ANE MAU SHARE SEKILAS INFORMASI TENTANG DOKTER POLISI
DEFINISI
Dokter polisi adalah sebutan bagi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang mempunyai dasar keilmuan kedokteran. Masyarakat umum banyak menyebut dokter polisi dengan sebutan "Dokpol". Padahal sebenarnya Dokpol itu adalah akronim dari Kedokteran Kepolisian, yang merupakan salah satu bagian dari Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polri secara umum. Anggota Dokpol belum tentu merupakan seorang dokter polisi.
Quote:
Bagi anggota Polri ataupun yang pernah mengikuti proses seleksi untuk menjadi anggota Polri, keberadaan dokter polisi tidaklah asing lagi. Dokter polisi dapat sering jumpai di Rumah Sakit Bhayangkara Polri dan pada saat tes penerimaan calon anggota Polri.
Dokter polisi mempunyai ciri khas memakai seragam cokelat Polri dibalut jas putih dokter ataupun rompi hitam Dokpol dalam pelaksanaan tugasnya. Walaupun kebanyakan dalam dinas sehari-hari, dokter polisi mengenakan pakaian dinas harian (PDH) Polri seperti anggota Polri pada umumnya.
Sebagai catatan, Dokter Polisi lebih pas jika dideskripsikan sebagai polisi yang berpakaian dokter daripada dokter yang berpakaian polisi. Karena seorang dokter polisi memiliki hak, kewajiban dan kewenangan yang sama seperti anggota Polri lainnya. Sebagai contoh, apabila sedang berada di suatu tempat dan melihat suatu tindak kejahatan, dokter polisi mempunyai wewenang untuk melakukan tindakan kepolisian kepada pelaku kejahatan.
Spoiler for Pict:
Spoiler for Pict:
REKRUITMEN
Calon dokter polisi harus mengikuti tahapan-tahapan rekruitmen sebagai anggota Polri melalui jalur Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), dahulu bernama PPSS/Sepa PK/Sepa Wamil, bersama dengan pendaftar-pendaftar dengan gelar sarjana lainnya.
Quote:
Seorang dokter harus menyelesaikan pendidikannya telebih dahulu dan mendapatkan gelar dokter serta mengikuti program internsip dokter selama satu tahun agar dapat mendaftar seleksi SIPSS.
Proses rekruitmen tidak berbeda dengan proses rekruitmen anggota Polri pada umumnya, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi di tiap tahapan tes.
Spoiler for Pict:
Spoiler for Pict:
PENDIDIKAN
Setelah sidang Pantukhir pusat, calon dokter polisi bersama sarjana-sarjana lainnya yang dinyatakan lulus akan dididik di Akademi KepolisianSemarang selama enam bulan.
Quote:
Selama masa pendidikan, siswa SIPSS mendapatkan pelatihan fisik, mental serta kemampuan-kemampuan dasar kepolisian. Para siswa akan dididik menjadi insan Bhayangkara sejati yang melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.
Spoiler for Pict:
Spoiler for Pict:
PENEMPATAN
Setelah dilantik menjadi perwira polisi, dokter-dokter polisi berpangkat Inspektur polisi tingkat dua (Ipda)akan ditempatkan menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai kebutuhan organisasi Polri.
Quote:
Dokter Polri ada yang ditempatkan di Markas Besar Polri, Kor Brimob Polri, Pusat pendidikan dan pelatihan Polri serta di kewilayahan baik di Polda maupun Rumah Sakit Bhayangkara Polri.
Sebelum berangkat ke daerah penempatan yang baru, para dokter polisi yang berstatus perwira remaja akan mendapatkan pembekalan dan pelatihan di Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polridi Mabes Polri Jakarta. Pusdokkes Polri sekarang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Polisi dr. Arthur Tampi.
Spoiler for Pict:
Kapusdokkes Polri Brigjen Pol dr. Arthur Tampi
Spoiler for Pict:
TUGAS POKOK
Dokter polisi akan menjalankan tugas-tugas sesuai dengan Fungsi kedokteran dan kesehatan (Dokkes) Polri
Quote:
Secara garis besar, fungsi Dokkes Polri yaitu:
1. Fungsi Kedokteran Kepolisian (Dokpol) yang melaksanakan kegiatan untuk kepentingan tugas kepolisian meliputi kedokteran forensik, identifikasi korban mati akibat bencana/Disaster Victim Identification (DVI), kesehatan lapangan, razia narkoba dan tugas-tugas operasional lain.
2. Pelayanan kesehatan bagi anggota Polri dan keluarga.
3. Kesehatan kesamaptaan personel untuk memastikan bahwa personel Polri selalu sehat dan siap menjalankan tugas. Salah satu kegiatan fungsi ini adalah pemeriksaan kesehatan pada saat seleksi penerimaan calon anggota Polri.
Spoiler for Pict:
Razia Narkoba
Spoiler for Pict:
Konfrensi Pers Kasus Terorisme
Spoiler for Pict:
Pelayanan Kesehatan
Spoiler for Pict:
Rikkes Seleksi Calon Anggota Polri
TUGAS OPERASIONAL KHUSUS KEPOLISIAN
Dokter Polri banyak terlibat dalam tugas-tugas operasional khusus kepolisan baik di dalam maupun di luar negeri. Dokter Polri bertugas melekat dengan pasukan Brimob yang ditugaskan di daerah konflik maupun daerah bencana.
Tugas operasional di dalam negeri diantaranya di Aceh, Papua, Poso, Ambon dan lain-lain. Contoh keikutsertaan dokter Polri dalam misi luar negeri adalah misi perdamaian PBB di Bosnia dan Sudan
Spoiler for Pict:
Penugasan Misi Perdamaian PBB di Sudan
JENJANG KARIR
Dokter polisi dapat melanjutkan jenjang pendidikannya sebagai dokter spesialisdan dapat juga melanjutkan pendidikan pengembangan karir di kepolisian.
Quote:
Dokter polisi dapat mengikuti pendidikan dokter spesialis dengan beasiswa dari Mabes Polri sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dokter Polisi juga dapat melanjutkan pendidikan pengembangan karir di kepolisian yaitu Sespimma, Sespimmen dan Sespimti
NB: Pernah ada seorang dokter Polri yang menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara dengan pangkat terakhir Inspektur Jenderal Polisi
Spoiler for Pict:
Irjen Pol (Purn) Prof. DR. dr. H. Hadiman Sp.OK, SH, MBA, M.Sc
TAMBAHAN
Quote:
Berikut ini adalah beberapa contoh peran Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri bekerjasama dengan beberapa pihak, dalam proses identifikasi pelaku dan korban terorisme, bencana alam maupun bencana transportasi:
1. Identifikasi pelaku dan korban bom Bali I dan II tahun 2002 dan 2005
2. Identifikasi korban bencana tsunami di Aceh dan Sumatera Utara tahun 2004
3. Identifikasi pelaku dan korban bom Hotel JW Mariot tahun 2009
4. Identifikasi WNI korban kebakaran hutan di Australia tahun 2009
5. Identifikasi korban jatuhnya pesawat sukhoi di Gunung Salak Jawa Barat tahun 2012
6. Identifikasi WNI korban jatuhnya pesawat MH-17 di Ukraina tahun 2014
7. Identifikasi korban jatuhnya pesawat Air Asia tahun 2015
8. Evakuasi WNI dari konflik Yaman 2015
9. Identifikasi WNI korban gempa Nepal 2015
10. Dan lain-lain.
Spoiler for Pict:
Konfrensi Pers DVI Jatuhnya Pesawat Air Asia
Spoiler for Pict:
Identifikasi WNI Korban Gempa di Nepal
SEKIAN INFORMASI SEKILAS TENTANG DOKTER POLISI, SEMOGA BERMANFAAT.