Quote:
Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tidak terima ada yang mengatakan kalau program penanggulangan banjir di Jakarta tidak berhasil karena masih terjadi banjir di beberapa tempat. Ia mengklaim hal tersebut dikarenakan normalisasi belum selesai, bukan gagal.
Ahok yang juga merupakan Gubernur petahana dalam Pilgub DKI ini menegaskan bahwa opini yang menyebut program banjir di Jakarta gagal itu cuma kebutuhan kampanye saja.
Tidak Mengerti Matematika?
“Ah gak usah ngomong lah, capek jadi politik. Kamu ngerti matematik enggak sih?
dari dua ribuan (titik banjir) jadi 400 an, dari 400 tinggal 80, kalau itu normalisasi enggak bener, apakah bisa turun tinggal 80?,” kata Ahok, di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Senin (20/2).
Ahok menambahkan, jika program normalisasi tidak benar berarti orang-orang yang tergabung dalam Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerja Umum, bukanlah orang-orang pintar.
“Kalau normalisasi enggak bener, berarti seluruh orang-orang di negeri ini salah semua pak, PU pusat pinter-pinter merancang ini, berarti salah semua. Profesor juga banyak loh disana,” ujar Ahok.
Ahok menegaskan, berkurangnya titik banjir di Ibu Kota merupakan bukti bahwa normalisasi ampuh untuk memberantas banjir di Jakarta.
“Sekarang kalo dari 2.000 berkurang jadi 80 berarti berhasil, kalau dari duit lu 2.000 jadi 80 perak itu gagal. Kalau duit berkurang itu gagal, tapi kalau bencana berkurang berarti berhasil, dong,” tandas Ahok.
Sebelumnya, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan mengatakan, harus diakui bahwa banjir masih menjadi persoalan di Ibu Kota. Bila ada yang mengatakan Jakarta sudah bebas banjir, Anies menilai hal itu kuranglah tepat.
“Dikira udah bebas banjir ya? artinya memang kita harus lebih objektif dalam menilai perkembangan selama ini. Kadang-kadang kita menganggap itu enggak ada masalah, semua masalah sudah selesai semua padahal masih banyak masalah yang ada,” kata Anies di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Kamis (16/2).
sumur
2000 titik banjir?
Gak salah kah? Perasaan diawal zaman Pak Jokowi jabat, cuman
70 titik banjirdeh, dan setelah diurus pak jokowi jadi sekitar
30 titik banjir aja. Ini data dari partai banteng loh..
Soalnya target Pak Jokowi waktu itu, mengurangi
12 titik banjir tiap tahunnya.
Ini buat bukti videonya, tahun 2013
Terus kalau kata Pak Sumarsono kemaren,
Lha, kenapa
kata ngahox 2000 titik banjir yak?
Terus ngahox ngajak main matematika, hem.. Ane kurang pandai sih, tapi coba kita hitung bersama. CMIIW
Hitunglah rata-rata satu titik banjir itu banjir itu 500 m x 500 m, maka luas satu titik banjir si seluruh jakarta adalah, 2000 x 250000 m² = 500000000 m²
Sedangkan luas jakarta adalah 661,5 km², atau 661500000 m², nah
berarti 3/4 jakarta terendam banjir. CMIIW
Terus selama ngahox ngejabat dua tahun, dari 2000 turu ke 80,
berarti ngahox berhasil mengurnagi 960 titik banir dalam setahun.
Wow, luar biasa, pak jokowi aja cuman maksimal 12 titik banjir dalam setahun !!
Berati,
ngahox 80 kali lebih hebat ketimbang dari pak Jokowi !!
Hem, mending ngahox jadi presiden planet namex aja deh..