Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wijayantisahidAvatar border
TS
wijayantisahid
Pengagum Rahasia
Kali ini aku berada dalam posisi uji coba. Bagaimana tidak, aku dipertemukan dengan seorang pria yg telah berkekasih. Aku bertemu untuk kedua kalinya. Kala itu, Mata kami saling bersitatap ketika aku bercermin. Kemudian pada pertemuan seterusnya mata kami saling mengekor. Entah siapa duluan tapi serius dadaku bedebar lebih kencang sepertinya tubuhku mengalami metabolisme yg cepat. Iya, aku merasakan tiap degup nya. Apa daya ketika dia sudah berkekasih sedangkan aku yg terus menanti tanpa tau kapan harus berhenti. Aku takut sakit lagi, teman temanku sudah hafal aku sering pupus. Layu rasanya.. hambar sudah kuenggan berharap lebih. Ketika dia menghubungiku sontak aku hampir selalu menjerit dan melejit dari tempat dudukku. Bahagia bukan mainnya, jarang sekali ia menghubungiku. Namun sekalinya terkendala jaringan yg mengharuskan salah satu diantara kami tutup bahasan hingga tak tau kapan lagi ia akan kembali menghubungiku. Perasaanku masih sama, dengan detak yg tak menentu seperti kali pertama kami bersitatap didepan cermin. Aku sering memikirkan dia, hampir selalu menangis memikirkannya. Bagaimana tidak? Dengan posisinya kini dan.. oke, aku tidak akan pantas bersamanya walaupun ia sering berkata "kita tidak pernah tau masa depan seseorang" rasanya semuanya hanya diucap seolah ia memintaku bertahan sebentar lagi, sekejap saja bahwa ia menyiratkan aku bisa bertahan sedikit agak lama. Hal ini membutuhkan kesabaran ekstra. Bahaimana tidak? Menantikan hubungan sepasang manusia kandas. Jahat kedengarannya, tapi benar adanya seperti itu yg aku harapkan saat ini. Tidak, tidak. Harusnya aku tidak berfikir seperti itu. Karma akan selalu menjadi warning bagiku. Aku tak ingin suatu hal buruk terjadi nanti. Aku menginginkannya, tapi tak seharusnya aku memilikinya. Cukup duduk diam saja menatapnya bersama yg lain. Tak apa.. nanti juga terbiasa. Kemarin sudah terbiasa ketika ia sedikit lupa. Tapi mengapa malam ini ia datang dengan membawa harapan? Ah laki laki memang begitu adanya, kenapa ya? Mungkinkah karena mendekati popolulasi lelaki yg semakin sedikit? Entah. Tapi aku berharap banyak tahun ini keberuntungan berpihak kepadanya. Semoga apa yg ia cita citakan dapat sampai kepada pencapaiannya. Khawatir ketika memeranjat doa semacam ini, aku harus rela untuk sebentar lagi ditinggalkannya dalam waktu lama ditinggalkannya pergi ditempa.  Apalagi dengan bayang2 kelak di pelantikannya akan bersanding dengan perempuan yg selama ini mensupport nya dari nol. Ah, rasanya aku kecil hati! Bukan, aku bukan wanita yg mensupportnya dari nol. Tapi akulah yg diam diam menaruh hati dan pikiranku kepadanya. Mendoakan tiap tiap gelar sajadah bersama buliran bening yg menggenang lalu turun kebawah. Aku sudah menahannya, namun apalah daya ketika mereka lebih kuat dari yg aku duga. 
Teruntuk kamu yg sedang mencari identitas. Semoga perjuangan tahun ini berbuah manis. Jgn putus harap jangan letih berdoa. Sebab segalanya akan berpihak kepada orang orang yg memegang doa, orang orang yg memegang teguh percaya. Aku tak bisa bergerak banyak. Aku hanya bisa memantau mu. Melihat seberapa sukses dan seberapa jauh kamu berlari meninggalkanku. Setidaknya nanti akan kukenang diriku sendiri sebagai pejuang tepuk sebelah tangan sepanjang penantian. Semoga perempuan yg sedang berjuang bersamamu saat ini akan terus kau perjuangkan hingga nanti, jangan lupa bahwa ia menemanimu sejauh ini.
.
.
Tertanda, aku yg menantikanmu dalam diam sendu ku. Semoga aku kuat memandangmu lama lama, sebab aku lebih sering merindukanmu sebagai sosok yg tak akan pernah dibersamakan dengan aku.
0
1.1K
3
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Yogyakarta
YogyakartaKASKUS Official
3.5KThread1.9KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.