averroes90Avatar border
TS
averroes90
Struggle to be INFJ

INFJ adalah salah satu jenis kepribadian MBTI (Myers-Briggs Test Indicator), untuk lebih jelasnya klik disini

Kepribadian seseorang terbentuk oleh pendidikan dan lingkungan. Setiap jenis kepribadian mempunyai ciri khas, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Ane disini cuma mau berbagi tentang kegelisahan ane sebagai tipe kepribadian yang berdasarkan statistik adalah jenis kepribadian yang paling jarang di dunia. Ane rasa bener kalau tipe kepribadian ane ini emang langka, karena ane juga merasa berbeda dari kebanyakan orang disekitar ane. Kadang ane frustasi dan berpikir kalau ane gak normal.

Beberapa bulan yang lalu ane mencoba MBTI ini, dan hasilnya INFJ. Ane gak bilang kalau tes ini 100% akurat, tapi seenggaknya hasil tes ini membantu ane untuk mengenal diri ane sendiri yang selama ini ane pertanyakan. Ternyata ane juga manusia pada umumnya, hanya memang sedikit berbeda dari manusia kebanyakan.

Berikut kegelisahan-kegelisahan ane:

1. Pemikiran yang kompleks

INFJ memiliki pemikiran yang kompleks. Ane sering memikirkan berbagai hal dengan sangat serius atau istilahnya over-thinking. Tapi hal yang ane maksud disni bukan hal-hal biasa yang sering dibicarakan dalam kehidupan sehari-hari. Ane sering mikir tentang eksistensi manusia, alam semesta, hakikat kehidupan, dll (berat banget yak! emoticon-Big Grin). Ini salah satu hal yang bikin ane ngerasa gak normal. Disaat orang lain memikirkan rencana masa depan mereka, ane justru memikirkan teori atom, terbentuknya alam semesta, sejarah manusia, ideologi, politik, dll. Padahal ane bukan ilmuan, bukan politikus, bukan siapa-siapa

Awalnya ane merasa frustasi dengan pemikiran yang kompleks tersebut, tetapi setelah ane tahu tentang INFJ ini ane mulai bisa menerima dan justru memanfaatkan proses berpikir ane yang kompleks itu untuk menganalisa berbagai hal. Bisa dibilang INFJ itu seorang analis. Ane sering mencari tahu tentang suatu hal sampai sedetail-detailnya dan mengaitkannya dengan hal lain yang informasinya ane dapet secara acak, dan dari pemikiran tersebut ane dapet sebuah kesimpulan. Kadang prediksi ane akan suatu hal benar-benar terjadi. Ane juga gak tahu kenapa bisa memikirkan hal-hal seperti itu. Otak ane terpacu begitu saja, dan anehnya ane juga menikmati proses berpikir tersebut. Akibatnya, ane sering disangka melamun atau bengong oleh orang-orang disekitar ane. Padahal gak seperti itu, ane cuma lagi berpikir.


2. Terlalu empatik

INFJ bisa menyerap perasaan orang lain (udah kaya punya kekuatan super power emoticon-Big Grin). Bisa dibilang ane bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Keuntungannya, ane empatik dan mudah akrab dengan orang lain. Kerugiannya, ane gak bisa jujur perihal orang tersebut. Ane takut mereka sakit hati. Sedangkan ane bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Apalagi, kalau yang menyebabkan mereka sakit hati itu ane. Ane pasti merasa sakit juga dan bersalah. Bisa kebayang kan gan?

Akibatnya, ane cenderung menghindari konflik. Ane gak mau bersinggungan dengan orang lain. Sedangkan, manusia adalah makhluk sosial. Kita gak bisa hidup sendiri dan harus berhubungan dengan orang lain, yang terkadang bisa bersinggungan dan menimbulkan konflik. Ini benar-benar membuat ane gelisah.


3. Bertolak belakang

INFJ itu introvert sekaligus ekstrovert atau bisa dibilang ambivert. Walaupun ane introvert tapi ane bukan orang yang pemalu. Ane suka berkumpul dengan banyak orang, tapi hanya sebatas bersosialisasi. Memperbanyak teman bukan hal yang buruk. Di satu waktu ane bisa sangat bersemangat berkumpul bersama teman-teman ane, tapi setelah itu ane benar-benar butuh waktu sendiri untuk memulihkan diri. Menghadapi orang lain itu menghabiskan energi. Sebenarnya ane lebih suka menyendiri dan berpikir (no 1), tapi ane juga gak bisa menyendiri terlalu lama, ane butuh energi dari orang lain (no 2). Akibatnya, ane sering menghilang dan muncul tiba-tiba dalam kelompok. Dan orang lain memandangnya agak aneh. Sebenarmya, kita (INFJ) bisa dibilang butuh keseimbangan dalam hidup, please understand us emoticon-Smilie


4. Sangat tertutup

INFJ tidak mudah terbuka dengan orang lain. Jujur, ane berpikir berpuluh-puluh kali untuk menulis artikel ini. Karena ini bisa dibilang diri ane yang sebenarnya, yang gak pernah ane ceritakan ke orang lain. Kenapa? Karena ane merasa mereka gak bakalan mengerti dan ane takut mereka memandang ane sebagai orang yang aneh. Kenapa ane menulis disini? Karena ane ingin berbagi, mungkin ada agan-agan sekalian yang merasa seperti ane. Selain itu di forum ini identitas asli tersamarkan, jadi ane gak merasa terhakimi emoticon-Big Grin.

Bisa dibilang ane mempunyai tiga lapis kepribadian. Bukan, ini bukan personality disorder, hanya kepribadian yang -mungkin- sangat kompleks. Dari luar ane terlihat bersahabat, cukup pendiam, dan normal. Setelah kenal bisa dibilang ane orang yang bersemangat, empatik, dan cukup normal. Selama ini ane berusaha bersikap senormal mungkin. Tapi diri ane yang sebenarnya adalah seperti yang ane sebutkan di poin 1-3 di atas.

Solusi
INFJ seperti manusia pada umumnya, butuh intropeksi dan perbaikan diri. Karena kerakteristik seseorang terbentuk dari pendidikan dan lingkungan, baiknya kita -khususnya ane- gak terpatok dengan hasil satu tes. Ane mau berbagi juga memberikan solusi. Seenggaknya ini yang ane lakukan untuk mengatasi kegelisahan-kegelisahan diatas

1. Menerima diri apa adanya dan memaksimalkan potensi diri

Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Seperti yang ane sebutkan diatas ane mulai menerima diri ane dan mulai memanfaatkan potensi yang ane punya -berpikir kompleks- untuk menghasilkan karya, mungkin salah satunya tulisan ini. Tapi, ane gak mau terlalu larut dalam pemikiran ane sendiri. Karena ane makhluk sosial, butuh juga bersosialisasi dan mendengarkan pendapat orang lain.

2. Menetapkan batas-batas

Ane menetapkan batas, hal-hal apa saja yang bisa ditoleransi dan tidak. Walaupun ane cenderung menghindari konflik, bukan berarti ane lemah dan mau menuruti apa saja keinginan orang lain. Setidaknya orang lain masih merasa segan untuk memanfaatkan ane. Kalau konflik terjadi, ane berusaha menyelesaikannya. Kita gak bisa selamanya hidup dalam zona nyaman.

3.Menulis

Ane suka berpikir, tapi gak bisa menceritakan hal tersebut kepada orang lain. Seperti manusia pada umumnya, ane butuh media atau pelampiasan, yaitu lewat menulis. Ane bisa gila kalau semua yang ane pikirkan tetap ada didalam sana tanpa dikeluarkan. Menulis diary, artikel, bahkan status di media sosial bisa menjadi solusi bagi orang seperti ane. Ada pepatah yang mengatakan "Menulislah, maka kamu akan mengenal dirimu sendiri"


4. Mengembangkan diri
Jenis kepribadian merupakan klasifikasi yang dibuat untuk memudahkan manusia mengenal dirinya sendiri, dan ini masuk dalam ranah ilmu psikologi. Setiap kerpibadian punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, seperti halnya setiap individu, terlepas dari label kepribadian apa yang dia miliki.

Kepribadian seseorang terbentuk oleh lingkungan dan pendidikan, jadi kepribadian setiap orang bisa berubah. Lingkungan yang baik akan membentuk kepribadian yang baik begitu pula sebaliknya. Jangan membatasi diri kita untuk berkembang. Jangan jadikan label-label tersebut sebagai hambatannya.

Contohnya: "Ah gw kan introvert, jadi wajar dong kalo gw gak mau sosialisasi sama orang-orang".
Oke, itu emang kepribadian kita, tapi bersosialisai dengan sesama manusia itu penting, karena kita makhluk sosial. Ingat, tujuan adanya label-label tersebut adalah hanya alat untuk memudahkan manusia mengenal dirinya sendiri.


Quote:


Diubah oleh averroes90 25-05-2017 00:47
falin182
falin182 memberi reputasi
1
72.8K
389
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.6KThread27.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.