SEBAGAI tukang gosok akik, Ida Gede Raka, 35, memang pintar merayu konsumen. Tapi dalam kesempatan lain, dia bisa pula merayu gadis ABG sehingga mau saja dinodai. Made Putranti, 16 pelajar SMA, berhasil “digosok” di kamar mandi.

Tentu saja orangtua tak terima, sehingga Gede Raka dilaporkan ke Polsek Sukawati, Gianyar, Bali.Kini banyak orang tergila-gila batu akik. Bila ada orang jualan batu akik lengkap dengan batu-batu mentahan yang direndam air, banyak orang mengerubungi.

Mereka sibuk memilih mana yang akik delima, kecubung, pirus, yaman atau giok. Bagi yang senang, katanya setiap batu akik ada khasiatnya. Padahal yang tidak demen, di mana khasiatnya? Wong wujudnya hanya seperti permen habis diemut begitu.

Ida Gede Raga membaca peluang ini. Begitu banyaknya orang Bali demen akik, dia lalu mencoba bisnis jadi tukang akik. Di kios tempat usahanya, kerjanya setiap hari menggosok batu akik yang masih mentahan, sampai mencapai bentuk yang diinginkan. Kemudian diberi emban atau cincin dan siap dipasarkan pada para penggemarnya.

Beberapa hari lalu ada seorang gadis ABG mendatangi kiosnya. Aneh juga, perempuan kok mau koleksi akik. Ternyata itu katanya untuk kenang-kenangan buat sidia. Sambil memilih-milih, gadis yang bernama Made Putranti itu diajak ngobrol macam-macam oleh Gede Raka. Akhirnya mereka cocok, sehingga obrolan pun semakin asyik.

Kebetulan akik yang dicari Made tidak ada. Tapi kata Gede Raka, jenis itu ketinggalan di rumah. Kalau mau, mari dilihat sama-sama di rumah. Made ternyata mau sajadiajak pergi ke rumah tukang akik itu di Ketewel, Sukawati,Gianyar. “Barangnya bagus, cocok sekali buat pacarmu,” kata Gede Raka.

Kebetulan di rumah sudah sepi, karena anak dan istrinya sudah tidur meski baru pukul 20.00. Entah setan apa yang mempengaruhi, saat Made mohon numpang ke kamar mandi, eh tahu-tahu Gede Raka menyusulnya. Gadis ABG yang baru membetulkan letak celdamnya, tahu-tahu dirayu dan diajak berhubungan intim bak suami istri. Konyolnya, Made menuruti saja permintaan gila si tukang akik. Akhirnya Made benar-benar “digosok” sambil berdiri.

Enak bagi Made-Gede, tapi sangat menyiksa perasaan orangtua di rumah. Kenapa sudah pukul 20.00 lebih anaknya belum pulang. Tepat pukul 21 Made memang pulang. Melihat kondisi putrinya, orangtua jadi curiga. Didesaklah Made untuk berkata sejujurnya dan keluarlah pengakuan bla, bla, bla……..Sudah barang tentu orangtua Made tidak terima putrinya dijadikan medan pelecehan seksual. Malam itu juga dilaporkan ke Polsek Sukawati dan I Gede Raka itu ditangkap. Dalam pemeriksaan dia mengaku, niat jahatnya muncul tiba-tiba ketika Made izin ke kamar mandi. Membayangkan yang mboten-mboten, dia jadi sangat bernafsu dan terjadilah semuanya itu.
I Gede Raka ternyata gede pula nafsunya. (JPNN/Gunarso TS)

sumber : http://poskotanews.com/2016/04/20/tu...i-kamar-mandi/

pengen "gosok" ABG juga gan?