Arah - Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar tak masalah apabila rakyat memilih calon pemimpin berdasarkan agama. Dia mengatakan, justru dalam memilih pemimpin harus sesuai dengan ajaran agama yang dianut. Sebab, hal tersebut sesuai dengan dasar negara Indonesia, Pancasila.

"Di Pancasila jelas ketuhanan yang maha esa, jadi kalau dibilang jangan membawa-bawa agama, jelas salah, keliru besar. Kalau nggak boleh bawa agama, ini ateis, jadi
komunis itu. Ini ajaran atau anjuran sesat itu," katanya di Hotel Asrilia, Bandung, Kamis (16/2).

Ia menyatakan di wilayahnya Jawa Barat unsur agama itu sangat menentukan, seperti halnya beberapa negara lain. Wajar jika di setiap agama menganjurkan untuk penganutnya memerintahkan memilih pemimpin yang satu iman.

"Tapi ini pilihan tidak ada paksaan dalam agama, tapi agama dalam Islam jelas diarahkan, di agama lain juga jelas, wajar," jelasnya.

Pria yang akrab disapa jenderal ‘Naga Bonar’ ini pun menjelaskan bahwa dalam agama yang dianutnya yaitu Islam, telah jelas bahwa akan terjadi mengerikan di masa depan, jika aturan tersebut tidak ditaati.

"Jangan dianggap sara, karena negeri ini juga berdiri dengan dasar negara Pancasila, sila pertama adalah Ketuhanan yang Maha Esa, mengabaikan nilai itu ya ateis, jangan tinggal di indonesia," sambungnya.

Sebelumnya, Indonesia melangsungkan pesta demokrasi yaitu pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di banyak wilayah, termasuk Jawa Barat di kota Tasikmalaya dan kota Cimahi, tak terkecuali ibu kota Indonesia, DKI Jakarta. (Haryanto)




http://pilkada.arah.com/article/23188/deddy-mizwar-pilih-pemimpin-berdasarkan-agama-itu-bukan-sara.html


yg penting ada badaknya ga pak?

imho ..pemimpin itu yg penting jujur&tidak korup,adil&mensejahterakan rakyat yg dipimpin nya,apapun agama nya. Ane bukan atheis lho pak.

Jabar gmana?mash kekurangan mck ga?hehe hal sepele kek gitu aja lom teratasi