Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kurt.cob41nAvatar border
TS
kurt.cob41n
Antasari Azhar Seret Nama Hary Tanoe,Inilah Sosok Bos Media & Orang Terkaya ke 29 itu
Hary Tanoesoedibjo tengah menjadi pembicaraan setelah namanya disebut oleh mantan Ketua KPK Antasari Azhar dalam sebuah konferensi pers.
Hary, menurut Antasari, pernah membujuk Antasari untuk membebaskan Aulia Pohan yang ditahan KPK atas perintah Susilo Bambang Yudhoyono, besan dari Aulia Pohan.

Lalu siapakah sebenarnya Hary Tanoe? Berikut ini ulasannya.
Hary Tanoe lahir di Surabaya pada 26 September 1965. Dia merupakan putra dari Ahmad Tanoesoedibjo yang juga merupakan pengusaha.
Beberapa lembaga yang pernah menjadi tempatnya mengenyam pendidikan antara lain SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya, Carleton University, Ottawa, Kanada (1988) serta Ottawa University, Ottawa, Kanada (1989).
Hary menikahi Liliana Tanaja dan memiliki lima orang anak, yaitu Angela Herliani Tanoesoedibjo, Valencia Herliani Tanoesoedibjo, Jessica Herliani Tanoesoedibjo, Clarissa Herliani Tanoesoedibjo, dan Warren Haryputra Tanoesoedibjo.
Raja media
Nama Hary mulai dikenal setelah dirinya menguasai perusahaan media Bimantara Citra yang kemudian berubah nama menjadi Global Mediacom.
Dia menjabat sebagai Presiden Direktur Global Mediacom sejak 2002, Presiden Direktur Media Nusantara Citra (MNC) dan RCTI sejak 2003, serta sebagai Komisaris Mobile-8, Indovision dan perusahaan-perusahaan lainnya.
Ia mengundurkan diri sebagai CEO MNC pada tahun 2016. Dia masih menjadi presiden komisaris MNC; setelah mengangkat kakak iparnya David Fernando Audy sebagai Presiden Direktur pada bulan September 2016.
Anak sulungnya, Angela Herliani Tanoesoedibjo, menjadi direktur MNC pada bulan yang sama. Dia adalah direktur dari GlobalTV.
Pada Agustus 2015, Hary bermitra dengan Donald Trump, setelah keduanya mencapai kesepakatan dengan Trump Hotel Collection untuk membangun Resor mewah bintang enam pertama dan pengembangan perumahan di Asia. Resor ini akan berlokasi di pantai barat daya Bali dan akan selesai pada 2018.
Dari bisnis-bisnis tersebut, Hary Tanoe kerap masuk dalam daftar orang-orang terkaya di Indonesia.
Data terakhir dari Forbes menyebutkan bahwa Hary berada di urutan ke-29 orang terkaya di Indonesia pada 2016 dan berada di urutan ke 1324 orang terkaya di dunia pada 2015.

Gonta-ganti Partai

Nama Hary mulai muncul di dunia politik saat disinya mengumumkan diri bergabung dengan Partai Nasdem pada Oktober 2011.
Di Nasdem, Hary menempati posisi sebagai Ketua Dewan Pakar dan juga Wakil Ketua Majelis Nasional. Namun, pada Januari 2013, Hary mengumumkan dirinya sudah keluar dari Partai Nasdem.
Berselang satu bulan kemudian, Hary mengumumkan dirinya bergabung dengan Wiranto di Partai Hanura.
Hary menduduki posisi Ketua Dewan Pertimbangan dan sempat menjadi Calon Wakil Presiden dari Hanura, berpasangan dengan Wiranto yang menjadi Calon Presiden. Tidak lama setelah Pemilu dan Pilpres 2014, Hary Tanoe kembali keluar dari partai.
Pada Februari 2015, Hary mantap memilih untuk mendirikan partai sendiri dengan nama partai Persatuan Indonesia atau biasa disebut Partai Perindo.
Hingga kini, Hary masih setia di partai yang awalnya merupakan organisasi masa tersebut.

Datangi Antasari

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkapkan adanya pesan dari 'Cikeas' pada 2009 lalu, untuk tidak menahan Aulia Pohan, yang saat itu menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia.
Pada Maret 2009, Antasari Azhar didatangi oleh Hary Tanoesoedibjo.
Di kediamannya pada malam hari, Antasari mengatakan, adanya pesan yang dititipkan kepada Hary Tanoesoedibjo dari 'Cikeas'.
Pesan dari 'Cikeas' itu, meminta Antasari untuk tidak menahan Aulia Pohan.
Saat menjabat sebagai Ketua KPK, Antasari tengah menangani kasus korupsi Yayasan Bank Indonesia yang melibatkan Aulia Pohan.
Selain itu, juga menangani kasus korupsi Bank Century dan kasus IT KPU.
"Datang ke rumah saya minta, 'Jangan menahan Aulia Pohankarena saya bawa misi Pak. Saya diperintah dari sana untuk menemui bapak'," ujar Antasari.
Antasari menolak permintaan yang disampaikan Hary Tanoesoedibjo.
Dia mengatakan, sudah ada standar operasional prosedur di KPK. Hary Tanoe tetap mendesak.
",'Waduh pak, katanya ini keselamatan bapak bagaimana?' waktu malam itu. Saya bilang, 'Saya memilih jabatan, profesi penegak hukum konsekuensi apapun saya terima," ujar Antasari mengulang percakapannya dengan Hary Tanoe.
Antasari mempertanyakan kenapa Susilo Bambang Yudhoyono, yang saat itu menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, menginstruksikan Hary Tanoe untuk menemuinya. Karena itu, Antasari menduga ada keinginan dari penguasa untuk mengkriminalisasinya.
"Untuk apa waktu itu menyuruh Hary Tanoe, datang ke rumah saya malam-malam? Apakah masih bisa kita katakan SBY tidak intervensi perkara ini bukti. Untuk tidak menahan Aulia Pohan?" ucap Antasari.
Antasari tetap bersikeras tak akan membebaskan Aulia Pohan. Bahkan, Antasari mengatakan, ada penegak hukum yang diinstruksikan oleh penguasa untuk memproses hukum dirinya.
"Terus dikatakan kepada petinggi penegak hukum, 'Antasari liar tidak bisa dikendalikan lagi. Proses'. Inilah yang terjadi," ujar Antasari.
Awalnya, Antasari mengira kedatangan Hary Tanoe ingin menjelaskan kemungkinan adanya penyimpangan di proyek IT Komisi Pemilihah Umum. Yang saat itu, juga tengah diselidiki KPK. Bahkan, dia sempat bercanda dengan Hary Tanoe.
"Pada saat itu saya full data IT di KPU. Saya pikir dia datang ingin menjelaskan tentang IT KPU, kok tiba-tiba datang, dia bilang bawa misi, misi apa saya bilang. Waktu itu saya sambil bercanda kok, maksud saya misi kesenian?" kata Antasari.
Tapi, kedatangan Hary Tanoe dilihat Antasari begitu penting. Hary Tanoe mengatakan membawa misi dari Cikeas.
"Siapa cikeas itu? Dia sebut nama, dia minta tak menahan Aulia Pohan. Saya tidak bisa, harus saya tahan, karena sudah SOP di KPK. 'Waduh Pak, kalau saya tidak bisa menuhi target, saya pulang, saya ditunggu nih Pak untuk laporannya'," begitu kata Antasari meniru percakapannya dengan Hary Tanoe.
Antasari menegaskan, keputusannya untuk menahan Aulia Pohan tidak bisa diganggu gugat sebagai pimpinan KPK. Antasari meminta Hary Tanoe untuk melaporkan kepada orang yang menyuruhnya.
"Ya sudah laporkan saja sudah ketemu saya, saya sudah jelaskan seperti itu, mohon maaf tidak bisa memenuhi permintaannya, jawab seperti itu. 'Saya bisa ditendang Pak dari Cikeas'," kata Antasari.
Antasari tak peduli, bila Hary Tanoe 'ditendang' dari Cikeas. Setelah itu, ada nada berbau ancaman yang ditujukan kepada Antasari.
"It urusan anda. 'Tapi bapak harus hati-hati'. Sudah kok, saya sudah memilih sebagai penegak hukum," tegas Antasari.
Setelah menolak pesan dari 'Cikeas', tepatnya dua bulan berselang, Antasari diduga melakukan pembunuhan terhadap Direktur Putra Rajawali Banjaran, yang tewas pada Maret 2009.
Tepatnya pada 4 Mei 2009, Kepolisian Daerah Metro Jaya menetapkan Antasari sebagai tersangka atas kasus dugaan pembunuhan Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
Antasari ditahan karena diduga sebagai aktor intelektual di balik pembunuhan tersebut sehingga ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Antasari disebut menembak bagian kepala Nasrudin, di dekat mal Metropolis Town Square, usai bermain golf di kawasan Modernland, Tangerang, Banten pada 14 Maret 2009.
Pembunuhan yang dilakukan Antasari diduga berkaitan dengan hubungan cinta segitiga antara dirinya, Nasrudin, dengan seorang caddy lapangan golf di kawasan Modernland bernama Rani Juliani.
"Saya kemarin melaksanakan tugas resmi sebagai Ketua KPK. Saya terus digituin, dipenjarain dengan skenario macem-macem. Dengan perempuan macem-macem. Mereka tidak mikir bagaimana sakit hatinya keluarga saya," kata Antasari.

http://bangka.tribunnews.com/2017/02/15/antasari-azhar-seret-nama-hary-tanoe-inilah-sosok-bos-media-dan-orang-terkaya-ke-29-itu?page=all

Kayaknya sih jadi jongos kebo karena pas dulu mobile-8 nya di amankan kebo,
sekarang kasus mobile-8 lagi diperiksa kejagung
http://nasional.kompas.com/read/2016/04/11/14032601/Kasus.Mobile.8.Hary.Tanoe.Kembali.Diperiksa.Kejagung

Quote:
0
2.8K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.