Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Biaya kampanye Cagub-cawagub DKI Jakarta di atas Rp50 miliar

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kiri)-Sylviana Murni (ketiga kiri), Basuki Tjahaja Purnama (tengah)-Djarot Saiful Hidayat (ketiga kanan) dan Anies Baswedan (kedua kanan)-Sandiaga Uno (kanan) berswafoto dengan Moderator Alfito Deannova (kiri) usai debat ketiga Pilkada DKI Jakarta di Jakarta, Jumat (10/2).
Masa kampanye calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta telah berakhir 11 Februari lalu. Selama sebulan masa kampanye itu, tiga pasang calon habis-habisan memasarkan program-programnya ke masyarakat. Blusukan dan pengumpulan massa mereka lakukan.

Semuanya tentu butuh dana. "Pada dasarnya, seluruh pasangan calon penerimaan sumbangan dana kampanyenya di atas Rp 60 Miliar," kata Komisioner KPUD DKI Jakarta, Dahlia Umar, seperti dikutip Merdeka.com, Ahad (12/2/2017).

Berdasarkan laporan itu, pasangan nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, menjadi pasangan yang paling banyak mengumpulkan dan menghabiskan dana selama kampanye. Pasangan ini tercatat mengumpulkan dana sebesar Rp68.967.750.000 dan pengeluaran Rp68.953.462.051. Saldonya, Rp14.287.949.

Menurut Bendahara umum Tim Agus-Sylvi, Gatot N Suwondo, sumbangan tersebut diperoleh dari Paslon Agus-Sylvi Rp430 juta, DPD partai pendukung Rp3 miliar, individu 43 orang sejumlah Rp6,6 miliar.

Menurut Gatot, penyumbang didominasi oleh kelompok yang berjumlah Rp52,5 miliar dari 109 kelompok. Selain itu ada 13 badan usaha yang menyumbang sebanyak Rp6,3 miliar. "Jadi 76 persen sumbangan dari kelompok," katanya seperti dilansir detik.com.

Pengeluaran terbesar, kata Gatot, digunakan untuk pertemuan tatap muka khusus terbatas, ataupun pertemuan umum (42 persen), 24 persen untuk peraga, spanduk, kaos atau Rp16 miliar. Biaya operasi mingguan Rp3,5 miliar.

Sedangkan pengeluaran yang disebut tidak melanggar undang-undang digunakan untuk mendanai 13 ribu saksi di TPS. "Kita kasih uang saku untuk makan transportasi dan pulsa, kami mengupgrade IT kita Rp4 miliar," ujar Gatot.

Sedangkan pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat tercatat memperoleh dana sumbangan sebesar Rp60.190.360.025. Dari jumlah itu, sebanyak Rp53.696.961.113, mereka keluarkan untuk biaya kampanye. "Saldo per tanggal 10 Februari yang mereka laporkan sejumlah Rp 6.493.398.912," ujarnya. Sementara pasangan calon nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno tercatat mengumpulkan dana sebesar Rp65.272.954.163 dengan pengeluaran sebesar Rp64.719.656.703. "Saldo di rekening mereka sebesar Rp 88.234.163 dan di rekening khusus masih tersisa Rp 465.630.297," katanya.

Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris mengatakan dana kampanye Ahok-Djarot diperoleh dari Kampanye Rakyat yang digelar sejak November. Sebesar 73,5 persen dana itu berasal dari sumbangan perseorangan.

Pengeluaran terbesar pasangan ini adalah untuk penyebaran bahan kampanye sebesar Rp24,5 miliar.

Sisanya, Rp29,1 miliar, terbagi dengan rincian untuk pertemuan terbatas Rp9,2 miliar, pertemuan tatap muka Rp7,3 miliar, rapat umum Rp5,3 miliar, kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye dan perundang-undangan Rp1,8 miliar, dan operasional posko sebesar Rp1,4 miliar.

KPU meminta agar ketiga pasangan ini menyimpan sisa dana kampanye sambil menunggu hasil audit yang akan dilakukan tim auditor.

Satrio Dimas Adityo Bendahara, bendahara tim pemenangan Anies-Sandi seperti ditulis Kompas.com, memaparkan, dari dana kampanye Rp65,2 miliar, sebagian besar atau sebesar Rp62,8 miliar berasal dari Sandiaga. Sedangkan Anies hanya menyumbang Rp400 juta.Sisanya ada yang berasal dari Gerindra sebesar Rp750 juta dan PKS Rp350 juta. Sumbangan lainnya berasal dari perusahaan swasta sebesar Rp900 juta.

"Sumbangan dari perusahaan berbadan hukum, Rp700 juta transfer langsung dari perusahaan swasta, dan sisanya berupa atribut barang," ujar Satrio.

Menurut Satrio, pengeluaran terbesar pasangan ini untuk penyebaran bahan kampanye sebesar Rp19,2 miliar (30 persen).

Pengeluaran lainnya adalah untuk pertemuan tatap muka dengan masyarakat Rp11,7 miliar (18 persen), rapat umum Rp6,5 miliar (10 persen), pengeluaran operasi Rp2,9 miliar (4 persen) dan pertemuan terbatas Rp2,3 miliar (4 persen), dan pengeluaran lain ---yang menurut mereka tidak melanggar-- sebesar Rp19 miliar (29 persen).

Pengeluaran lainnya pasangan nomor urut 3 ini adalah untuk pembelian peralatan Rp1,3 miliar (2 persen), pembuatan atau produksi iklan media Rp615 juta dan alat peraga kampanye Rp426 juta (1 persen). Menurut Dimas, dana kampanye yang terkumpul itu sudah mulai dihimpun sejak Oktober 2016.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...as-rp50-miliar

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Kenapa Alfamart menggugat konsumennya

- Kronologi perusakan pos TNI AU di Ujung Genteng

- Mendagri belum bisa berhentikan Ahok

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
9.7K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread737Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.